Oh, hi, I didn't see you there. Gue Justin Bieber, panggil aja Justin. Gue anak kelas sebelas sekaligus wakil ketua OSIS SHS Eastwood. Grandpa gue salah satu pendiri sekolah ini, jadi gue cukup dihormati gitu lah sebagai cucunya. Lol. Gue punya satu ayah, satu ibu, dua adik, dan tiga mantan pacar (?) Duh udah deh ya kenalannya, gue laper, pengen ke kantin.
Di kantin udah ada sahabat sekaligus partner gue buat ngerjain anak-anak kelas sepuluh, Cameron Dallas. Oh iya, gue lupa bilang, hari ini MOS hari pertama di sekolah gue, and that's the reason why I'm so happy today.
Waktu gue lagi menikmati makanan sama Cam, tiba-tiba gue keselek.
"Uhuk..Pfth..Uhuk..Hft.."
"Heh, kenapa sih,Tin?" tanya Cam heran. Gue nunjuk-nunjuk ke dua anak kelas sepuluh di depan perpustakaan yang ngga jauh dari kantin.
"Apaan sih?" tanya Cam masih ngga paham. Gue berusaha nahan batuk.
"Tuh liat tuh dua anak cewe di depan perpus!" kata gue.
"Iya, kenapa sama mereka?"
"Duh, lo geblek apa gimana sih. Tuh yang rambut panjang mukanya mirip mantan gue kampret!" sembur gue. Keinget mantan gue yang baru putus tiga bulan sama gue. My heartbreaker.
"Yaelah, terus kalo dia mirip mantan lo mau lo apain?" tanya Cam.
"Hmm.. Dia mau gue bully abis-abisan. Hahahaha.." gue ketawa jahat.
"Pft.. Tin, gue bilangin ya, walaupun dia mirip mantan lo bukan berarti lo bisa bully dia. Dia juga anak orang kali." kata Cam.
"Bodo deh, pokoknya mau gue bully." kata gue lalu pergi.
[skip]
*CAM'S POV*
"Eit..Eit..Tin jangan!" teriak gue supaya Justin ngga ngelempar bola tenis ke cewe yang mirip mantannya. Tapi dia keburu kena lemparan Justin.
"Tin! Kasian tau!" kata gue lalu nyamperin cewe itu.
"Eh, kamu nggapapa?" tanya gue. Dia kaget lalu ngangguk malu.
"Ada yang sakit?" gue cemas. Duh si Justin pake acara nimpuk anak orang segala.
"Ehm, aku nggapapa kok, Kak. A-aku permisi dulu ya, Kak." pamitnya.
"Eh, beneran kamu nggapapa? Aku anterin ke UKS ya?"
"Nggausah, Kak, aku nggapapa, bener deh." Gue cuma menghela nafas lalu ngebiarin dia pergi. Setelah cewe itu menghilang dari pandangan gue balik ke kelas.
"Justin, lo apa-apaan sih? Kalo dia luka terus lo dilaporin kepsek gimana?" kata gue ke Justin.
"Biarin lah, salah siapa punya muka ngeselin. Terserah dia mau lapor kepsek, polisi, apalah. Lapor presiden juga gue gapeduli." kata Justin. Gue cuma menghela nafas panjang sambil ngelus dada
KAMU SEDANG MEMBACA
Is It Too Late Now To Say Sorry? // Justin Bieber & Ariana Grande
Fanfictionyou'll never know the person you hate the most can be the person you love the most at the end