*CAM'S POV*
Gue udah dipindah ke ruang perawatan biasa. Finally. Gue udah muak sama bau ICU. Nyium baunya kek bau kematian. Yaa, walaupun gue emang bentar lagi bakal mati tapi gue gasuka aja baunya. Lmao.
Brooke & Justin selalu ada tiap gue bangun. Lumayan deh buat nyemangatin idup gue yang tinggal sebentar. Mereka selalu support gue, tapi semangat idup gue ga nambah-nambah juga. Semakin hari gue semakin pengen mati. Ninggalin mereka semua.
"Cam." panggil Brooke
"Yeah, sweetheart." jawab gue.
"Kamu makan gih buru, ntar ga sembuh-sembuh lho." bujuknya.
"Ga laper, babe. Nanti aja ya." kata gue lalu ngacak-acak rambutnya.
"Ah kamu tuh. Jam bezuknya tinggal bentar lagi." katanya.
"Iya nanti aku makan sendiri, bener deh." kata gue.
"Hmm, yodeh." katanya.
"Uuu, my baby's mad. Tini tini tipok tini." goda gue. Brooke malah mukul tangan gue.
"Lu mah gangertiin Brooke." kata Justin lalu ketawa.
"Elah, dia gatahan lama-lama marahan. Bener deh." kata gue.
"Dia lagi peemes deh keknya." kata Justin.
"Eh, ko peemes peemes segala, gantop gantop." teriak Brooke lucu. Gue & Justin ketawa.
"She's on her periodddd." kata Justin.
"Noooo, stop talking about that." kata Brooke. Gue ketawa. Tiba-tiba suster masuk. Jam bezuk udah abis katanya.
"I think it's time to go. Bye, baby." kata Brooke. Dia nyium gue cepet.
"I'll be back soon." katanya. Gue ngangguk lalu senyum.
"Get well soon, bro." kata Justin.
"Thank's." kata gue. Mereka keluar. Gue sendiri lagi.
[skip]
*JUSTIN'S POV*
"You look so bored. Let's go somewhere." ajak gue.
"Where?" tanyanya.
"Idk. Lol." jawab gue. Dia menghela nafas.
"I just wanna cheer you up." kata gue. Eh. Gue kaget ama kata-kata gue sendiri.
"I'm happy. Okay." katanya lalu nyengir.
"Nah, I don't think." kata gue lalu ketawa. Brooke mukulin gue.
"I wanna go out. Byeee." kata Brooke.
"Where are you going?" tanya gue.
"Idk." jawabnya.
"Broooookeeeeee. Don't make me mad." gue gemes.
"I'd like to see you mad." katanya lalu nyengir kuda.
"Damn." umpat gue.
Btw. Ko gue jadi deket banget gini ya. Ngga kek dulu. Liat mukanya aja pen gumoh. Elah. Kenapa sih lo Tin? Sadar, dia udah ada yang punya. Jan baper deh.
"Justinnn." panggil Brooke. Gue kaget.
"Eh iya?" jawab gue.
"Ngelamun mulu kesambet tau rasa." katanya.
"Yaelah. Kecil kecil kampret. Gangguin tau rasa lo." kata gue.
"Eh, ampun om. Masi eSeMA om. Baru masuk lagi." katanya.
"Brooklynnnn." gue ngacak-acak rambutnya.
"Om gaada uang om. Uang jajan aja gaada. Ampun." katanya.
"Wateper deh ye. Capek gue." kata gue. Dia ketawa.
"Ngomong sana sama betis cupang." kata gue.
"Pfft. Ketombe cacing sa ae. Kalo ngefans ngomong aja." katanya.
"Kamprettttttt." gue noyor dia.
Dan seperti itulah hari-hari kami di rumah sakit. Nemenin Cam - makan - tidur - nemenin lagi - makan - tidur dan seterusnya sampe Tomoe Kamisama Hajimemashita berubah jadi panda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Is It Too Late Now To Say Sorry? // Justin Bieber & Ariana Grande
Fanfictionyou'll never know the person you hate the most can be the person you love the most at the end