IDK WHAT HAPPENED

822 71 0
                                    

*CAM'S POV*

Gue gatau kenapa kepala gue pusing banget abis nganterin Brooke pulang. Sampe di rumah gue langsung tidur tanpa mikirin tugas buat besok.

Paginya gue udah lumayan pulih. Gue berangkat bareng Justin seperti biasa.

"You look sick." kata Justin waktu kita lagi pemanasan buat olahraga jam pertama.

"Nah, I'm not." gue tak acuh.

"Srsly. What happened, bro? You look so pale." tanyanya.

"I'm okay. I felt so dizzy yesterday but now I'm okay." kata gue.

Setelah beberapa menit main tiba-tiba gue pusing lagi, semua jadi terang dan menyilaukan mata gue.

"Kak, Cam? Kak? Kak Cam?" suara samar-samar gue denger. Gue buka mata lalu menyadari Brooke ada di depan gue sambil megang tisu di hidungnya. Gue bingung.

"Ini dimana?" tanya gue.

"Di UKS, Kak." katanya.

"Hah? UKS? Kok aku bisa di UKS?" tanya gue. Gue ngga inget apa yang terjadi sama gue.

"Tadi Kak Cam pingsan waktu main basket, terus dibawa ke sini." katanya masih sambil nutupin hidungnya pake tisu. Bodohnya gue sempet mikir Brooke nutupin hidung gara-gara gue bau keringet.

"Terus kamu kok ada di sini juga? Itu hidung kamu kenapa? Kamu diapa-apain lagi sama Justin?" tanya gue memberondong. Dia diem sejenak.

"Engga, kok. Cuma mimisan. Tadi aku kena bola basket." katanya. Gue curiga.

"Ah yang bener? Jangan-jangan kamu dilempar bola sama Justin? Iya, kan?" desak gue. Brooke menghela nafas panjang lalu ngangguk pelan.

"T-tapi Kak Justin bilang dia ngga sengaja." katanya.

"Dia boong itu, Brooke. Duh, maaf ya aku gabisa jagain kamu tadi." kata gue. Gue ngerasa bersalah. Ni kepala rewel amat dari kemaren.

"I-iya gapapa, Kak." katanya.

"Oh iya, jangan lupa nanti ada latihan vokal. Tapi kayaknya aku gabisa berangkat deh. Aku ngga enak badan. Maaf ya, Brooke." kata gue berusaha mengalihkan topik. Dia mengiyakan lalu pamit ke kelas.

[skip]

"Gimana hasil scannya, Dok?" tanya gue ke dokter waktu gue selesai scanning. Gue terpaksa ke dokter karena gue ngga bisa nahan sakit kepala ini terus-terusan.

Dokter diam sejenak lalu menghela nafas panjang. Wajahnya tegang. Gue jadi takut. Perasaan gue ngga enak.

Is It Too Late Now To Say Sorry? // Justin Bieber & Ariana GrandeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang