*CAM'S POV*
Setelah kejadian hujan-hujanan-penuh-drama-dan-air-mata kemaren siang, gue udah baikan lagi sama Brooke. Malemnya kita udah bercanda-bercandaan sambil nonton film. Jujur, gue seneng, seneng banget malah. Rasanya sakit di kepala gue hilang seketika, tak terkecuali kanker yang bersemayam di otak gue. Rasanya legaaaa banget, kek berhasil boker setelah seminggu sembelit. Lol.
Hari Minggu ini, gue memutuskan untuk ngasih Brooke surprise. Kemaren dia bilang kalo dia pengen banget ke Disneyland. Dan hari ini gue berinisiatif ngajak dia ke sana. Sssh. Tapi jangan bilang dia, ya. Lmao.
Jam 8 pagi gue udah di depan rumah Brooke. Gue pencet belnya dan beberapa saat kemudian Brooke keluar. Dia masih kusut gara-gara bangun tidur.
"Hi!" sapa gue bahagia. Brooke masih kucek-kucek lalu nguap.
"Cam? What are you doing here? It's 8am." katanya. Gue ketawa lalu ngacak-ngacak rambutnya.
"We'll go for an adventure today." kata gue lalu nyengir kuda. Dia bingung.
"Apaan sih? Ngantuk tau, mager nih." katanya.
"Kamu gabakal kecewa deh. Bener. Udah sana mandi dulu, abis itu kita berangkat. Oke?" kata gue.
"Aaah, Kak Cam. Emang mau kemana sih?" tanyanya.
"Rahasia pokoknya. Udah sana cepetan. Bau iler nih." kata gue lalu ngedorong-dorong Brooke masuk.
"Njir. Enak aja. Yaudah, bentar." katanya lalu males-malesan jalan ke kamarnya. Setelah beberapa menit dia keluar. Dia cantik, I mean, lebih cantik dari Brooke yang biasa gue liat di sekolah. She's adorable.
"Nah gitu dong. Masa anak cewe bau iler." sindir gue. Sebenernya dia ngga bau juga sih. Lmaooo.
"Pffft. Cerewet deh ah, kek emak-emak." ejeknya.
"Ah elah, daripada kamu, galaknya kek security kompleks." bales gue.
"Hhh. Udah deh, jadi kita mau kemana?" tanyanya.
"It's a secret." kata gue lalu nge-wink ke dia dan ngegandeng dia ke mobil gue. Brooke cuma memutar bola mata dan menghela nafas panjang.
[skip]
"Udah sampe nih, buka mata gih." kata gue. Gue nyuruh Brooke merem sepanjang jalan ke Disneyland. Lol. Tapi dia ngga buka-buka mata. Kampret, dia tidur pules.
"Brooke. I didn't ask you to sleep." kata gue sambil mengguncang-guncang badannya. Dia bangun, ngulet, lalu kucek-kucek mata.
"Aaaa! Disneyland! Aaaaaaaa!" dia teriak-teriak gajelas setelah sadar
"Surprise!" kata gue.
"Oh My Gosh. Cam! Thank you!" katanya seneng.
"Haha, yeah, wanna gimme a hug?" kata gue menggoda.
"Dih, ogah, lol. Udah buruan ayo masuk." kata dia.
"Pfft. Jaad." kata gue masang tampang sedih.
"Biarin, wleee." kata dia. Gue ngacak-ngacak rambutnya.
"Aih, jangan diberantakin ini rambut ngaturnya susah." katanya.
"Biarin, wleee." bales gue. Kita lalu parkir dan beli tiket.
Kita muter-muter Disneyland sampe malem. Lol. Brooke antusias banget jalan-jalan dan beli semuanya yang berhubungan sama disney. Gue sempet beliin dia boneka Mickey yang kek di Disney Tsum Tsum yang hampir seukuran Brooke. Lol. Dia seneng banget.
Jam 7 malem Brooke nyaranin untuk pulang. Ya, walaupun dia keliatan seneng dan tanpa beban selama main, dia terus-terusan mengkhawatirkan kondisi gue. Bisa dibilang tiap jam dia nanyain gue pusing atau engga. Tapi beruntung banget gue ngga kenapa-kenapa.
Sebelum pulang kita makan di salah satu restoran di deket Disneyland. Jam 8.30 malem, kita sampe rumah Brooke.
Sebelum Brooke masuk rumah, dia diem sejenak kek mikir sesuatu.
"Hey, are you okay?" tanya gue.
"Yeah, I'm okay." katanya lalu senyum. Syukur deh.
"Ehm, Kak Cam?" panggilnya.
"Yeah?"
"Uh, I wanna say thank you so much for today. I'm so happy. Srsly. I'm sorry if I act like a child. Yeah, lol, I know I'm childish. Yeah, you know, uhm..." kata-katanya terhenti.
"Uhm, Oh My God, I just can say thank you, thank you, and thank you." katanya lagi. Gue ketawa liat tingkahnya. And, you know what? She kissed me fast right on my fuckin lips! Gosh. I'm shaking.
"Uh, bye." katanya lalu cepet-cepet masuk. Gue blushing. Gue degdegan. Gue tijel. OMG.
[skip]
Di rumah gue gabisa tidur. Gue masih mikirin kejadian tadi. Lol. Gue ngga bisa berhenti senyum sampe-sampe gue gigit bantal.
Perasaan gue berubah-berubah antara seneng, sedih, dan bingung. Rasanya ada yang ganjel tiap gue bareng sama Brooke.
"Lo suka kali sama dia." tiba-tiba terlintas pikiran itu. Aih, ngga lah, gue bukan tipe orang yang gampang jatuh cinta. Lol. Ngga kek Justin. Justin. Justin? Mood gue berubah surem tiba-tiba. Ini aneh. Gue kenapa sih?
"Gausah overthinking gitu kali. Mungkin lo cuma kagum. Abis itu biasa aja." kata-kata ini tiba-tiba nampang di pikiran gue. Pft. Bener juga. Ah yaudah deh ya, bodo. Gue udah capek mikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Is It Too Late Now To Say Sorry? // Justin Bieber & Ariana Grande
Fanfictionyou'll never know the person you hate the most can be the person you love the most at the end