*CAM'S POV*
Jadi, sekarang gue dan Brooke resmi pacaran. Gue lega banget bisa dapetin dia sebelum orang lain. Gue gabisa ngebayangin kalo dia diambil orang.
"Brooke, aku berangkat ya, nanti aku jemput kamu di bandara, oke sweetheart?" kata gue lalu nyium kening Brooke. Pesawat Brooke masih dua jam lagi.
"Okay, stay safe babe. I love you." katanya.
"I love you, too." kata gue lalu check in bareng temen se-team dan coach gue.
[skip]
Yay, home! Sampe Cali aka tanah kelahiran gue, gue langsung bawa barang-barang gue dan pulang. Justin, Jack, Nash, sama coach gue ngga langsung balik karena mereka masih harus bawa piala kami ke sekolah, jadi kita pisah di depan bandara.
Masih sekitar satu setengah jam sebelum Brooke dateng, gue memutuskan untuk pulang dulu. Di rumah, gue ngerasa capek banget. Mungkin kurang tidur, pikir gue.
Jam 11 gue udah sampe di bandara. Pesawat Brooke bentar lagi landing. Gue udah beli pizza buat nanti kita makan bareng.
Waktu udah ada pengumuman pesawat Brooke udah landing, gue langsung berdiri di depan pintu kedatangan. Beberapa saat kemudian Brooke keluar. Ngga butuh waktu lama buat dia nemuin gue di antara orang-orang yang lalu lalang. That's my girl.
"Heyyyy." sapa gue.
"Hey, my sweet lil muffins." jawabnya. Gue ketawa.
"I brought you pizza." kata gue.
"Woah, thank you so much babe." katanya.
"You're welcome, beautiful." kata gue lalu kita pulang.
Di rumah Brooke, dia nyuruh gue buat istirahat, katanya gue keliatan capek banget. Akhirnya gue ketiduran tidur di pangkuan dia.
"Babe." samar-samar gue denger suara Brooke. Gue buka mata dan ngerasa lebih baik dari tadi.
"Yeah, sweetheart?" jawa gue.
"It's 9. I think your parents are looking for you." katanya.
"Nah, they're out of town, babe, don't worry." jawab gue.
"Uh, okay, sorry for disturbing your sleep." katanya.
"It's okay, baby. I'm glad you woke me up." kata gue.
"You can sleep in my room. It's uncomfort here." katanya.
"How about you?"
"I'll sleep in my brother's room." katanya.
"Is it okay? Is it legal if we sleep in a same home?" tanya gue.
"Nobody cares." katanya lalu ketawa.
"Hahaha. You're funny. Okay, let's move. You look so tired." gue suruh dia tidur di kamarnya, dan gue di kamar kakaknya. Gue anter dia ke kamarnya lalu nyelimutin dia. Dan beberapa saat kemudian dia tidur. Oh God, she's sleeping like a baby. My little angel. Setelah itu, gue cium keningnya lalu pergi ke kamar kakaknya. Damn, i love her so much.
KAMU SEDANG MEMBACA
Is It Too Late Now To Say Sorry? // Justin Bieber & Ariana Grande
Fanfictionyou'll never know the person you hate the most can be the person you love the most at the end