*CAM'S POV*
Hari-hari berlalu. Besok gue udah berangkat ke LA, dan selama sekitar 5 hari gue bakal ada di sana.
"Gue bakal kangen, Brooke." pikir gue. Beberapa hari ini gue sempet mikir buat nembak dia, tapi gue takut dia belum siap, dan ya, gue ngga siap dapet penolakan.
"Dia gabakal dateng ke LA, Cam." pikiran ini mengingatkan gue. Ah elah. Gue sadar gue ngga bisa bikin Justin baikan sama Brooke sepenuhnya, tapi gue tau mereka udah dewasa dan tau gimana "act in front of public". Au ah gelap.
[skip]
iP gue bunyi waktu gue lagi makan pagi ini. Gue buka, ternyata Brooke sms.
'Hi, happy Sunday.' katanya.
'Hi, you too, Brooke :).'
'Uhm, what you doin? :)'
'I'm eating. Lol. How about you?'
'I'm standing right in front of your house. Heheheh.' balesnya. What?! Gue langsung lari lalu ngebuka pintu. Brooke udah berdiri di sana, keknya dia abis jogging.
"Brooke? Kok kamu ngga bilang dari tadi? Nungguin lama kan jadinya." kata gue.
"Yaa, gapapa kali." katanya.
"Hfft. Kamu tuh." kata gue lalu ngacak-acak rambutnya.
"Eh, jangan, aku keringetan tau." katanya.
"Eh iya, pantes bau."
"Ih, jahat, aku ngga bau." katanya.
"Heuh. Iya-iya, kamu wangi kok, cantik." kata gue. Anjrot, gue keceplosan bilang cantik, ya walaupun emang cantik sih. Hft lol.
"Udah, yuk, masuk. Kamu capek kan abis olah raga." ajak gue.
"Hmm, gapapa nih masuk?"
"Iyalah. Aduh, kamu tuh."
"Yaudah, oke." katanya lalu ngikutin gue masuk.
[skip]
Brooke nemenin gue packing buat besok. Tbh, dia cerewet soal barang apa yang harus gue bawa. Tapi gue suka itu, lol.
"Piamanya udah?" tanyanya.
"Yaelah, Brooke. Cowo mah gampang tidur topless gapapa. Emangnya kamu." kata gue.
"Ih, siapa tau Kakak tidur pake piama, atau jangan-jangan Kakak pake piama pink polkadot tiap malem?" katanya.
"Enak, aja. Yang ada juga kamu tiap malem pake piama yang sama & gapernah dicuci." canda gue. Dia malah mukulin gue.
"Ih, engga, ngaco." katanya.
"Hahah. Iya-iya, becanda, Brooke." kata gue.
"Pffft."
"Besok kamu jaga diri baik-baik yaa. Jangan nakal kalo gaada aku. Oke? Kalo nakal aku marahin kamu waktu sampe rumah." kata gue.
"Iya-iya. Lagipula, aku gapernah nakal." katanya lalu cemberut. Gue duduk di sebelah dia.
"Iya, aku percaya kamu, kok." kata gue lalu nyubit pipi Brooke.
"Uhm, so, maybe you wanna give me a hug?" kata gue lalu berdiri di depan dia.
"A hug? No. Ahahahah." katanya.
"Pfffft, sakit."
"Hahahah, not like that." katanya lalu tiba-tiba menghambur ke pelukan gue. Just-friend-hug, mungkin dia mikir gitu.
Gue angkat badan Brooke ke udara.
"Hey, ahahah." katanya geli. Beberapa saat kemudian gue turunin dia.
"Be careful. Come back save." katanya.
"I will, I promise." kata gue. Oh, Gosh, I love her so much.
KAMU SEDANG MEMBACA
Is It Too Late Now To Say Sorry? // Justin Bieber & Ariana Grande
Fanficyou'll never know the person you hate the most can be the person you love the most at the end