*CAM'S POV*
Gue bangun pagi lalu mandi & siap-siap. Tepat setelah gue selesai packing terakhir dan gue siap berangkat, Brooke telfon.
"Hey. Good morning, cutie." sapa gue.
"Heyyyy, morning, Kak Cam. Uhm, udah siap?" tanyanya.
"Udah, nih, udah mau berangkat." kata gue.
"Hmm, okay, be careful. I, uhm, can we meet for a minute before you go?" tanyanya.
"Of course, Brooke. Where?" kata gue mengingat dia udah libur natal sekarang.
"Uhm, I'll go to school. Meet me in front of vocal room? Maybe." katanya.
"Okay, I'll go there." kata gue.
"Okay. I'll go to school now. See you." katanya.
"Me too. See you." kata gue lalu matiin telfon.
[skip]
Brooke udah nungguin di depan ruang vokal sambil ngeliat iP.
"Brooke." panggil gue. Di noleh lalu liat gue. Di berdiri lalu lari. And guess what? Dia meluk gue. Erat.
"Hey, don't worry. Everything's gonna be alright." kata gue sambil membelai rambutnya.
"I believe you. Okay." katanya.
"I believe you, too. Don't cry again okay. I don't wanna see that." kata gue.
"Uh, okay." katanya lalu ngelepas pelukannya. And, yeah, i decided to kiss her. Not her lips. But her forehead.
Ugh. I's hard to leave her alone in this fuckin place.
"Call me when you get there, okay?" katanya.
"Okay, sweetie." kata gue.
"Uh, bye." katanya.
"Bye." kata gue. Kita masih liat-liatan sampe tiba-tiba Nash, temen se-team gue manggil.
"Cam! Bentar lagi berangkat, ayo cepet." katanya.
"Iya, bentar." kata gue.
"Brooke, take care, okay. See you in Saturday." kata gue.
"Okay, see you." katanya. Gue pergi ke gymnastic room, tempat gue dan team gue kumpul.
[skip]
*BROOKE'S POV*
"Udah kebawa semua kan?" tanya Abigail waktu gue udah siap berangkat.
"Udah, kok." kata gue.
"Okay, be careful, Brooke. Make him surprised." katanya.
"I will." kata gue. Abigail nganterin gue ke depan. Dia berbaik hati mau tinggal di rumah gue selama gue pergi.
"Oke, gue pergi ya." kata gue.
"Oke, bye, Brooke." katanya. Gue langsung masuk taksi yang udah nungguin gue dari tadi, lalu berangkat ke bandara.
[skip]
Gue naik pesawat jam 9, selisih 2 jam dari Kak Cam. Di pesawat, gue mikir-mikir gimana cara bikin surprise tanpa gangguin hari mereka.
Akhirnya gue sampe di LA setelah kurang lebih 3 jam perjalanan. Gue langsung naik taksi lagi ke hotel tempat gue bernaung selama lima hari ke depan. Lol.
Sampe di hotel, gue baru keinget kalo iP gue mati. Gue langsung nyalain iP dan ternyata udah ada 3 sms dari Kak Cam.
'Hey, aku udah di LA :)' - 08.50
'Brooke? Tidur ya? :)' - 09.15
'Okay, istirahat aja yang banyak, kamu pasti capek :)' 09.35
Anjrot gue ngerasa bersalah. Gue langsung telfon Kak Cam.
"Kak, maaf aku ketiduran." rengek gue bohong.
"Uuh, iya gapapa, Brooke. Aku tau kamu capek. Gapapa deh, bener." katanya.
"Iya tapi maaf banget, Kak." kata gue nyaris nangis.
"Iya, Brooke. Nah kan, kamu nangis kan. Inget apa janjinya?" katanya.
"Uh, iya maaf. Aku ngga nangis kok." kata gue lalu berdeham.
"Nah, gitu, jangan nangis pokoknya." katanya.
"Iya, Kak." kata gue.
"Ya udah, bobo lagi sana." katanya.
"Uh, engga ah." kata gue. Masih ngga enak sama Kak Cam
"Hmm, ya udah, jangan nakal yaa." katanya.
"Iya, Kakak juga. Basket basket aja, jangan ngelirik cewe-cewe LA." kata gue becanda.
"Adududuh, iya-iya, tenang aja. Cuma kamu kok yang aku lirik." katanya.
"Dih gombal, ya udah latihan lagi sana." kata gue.
"Hahahah. Oke. Bye." katanya.
"Byeee." kata gue. Offtp.
[skip]
Malemnya gue gabisa tidur mikirin apa surprise buat Kak Cam. Masa gue tiba-tiba dateng kesana terus lari-lari nyamperin Kak Cam? Atau gue bawa tulisan "WE SUPPORT YOU EASTWOOD WARRIOR" atau "I'M HERE CAM"? Nah, i don't think that's a good idea.
Gue bangun karena matahari udah mengetuk-ngetuk mata gue. What the heck?! Gue ketiduran dan gue gapunya plan apapun buat hari ini. Astaga.
Gue liat jam, udah jam 8. Tai bener deh ah, kenapa lo ketiduran sih Brooke. Gue buka iP waktu sms dari Kak Cam masuk. Katanya dia bakal mulai turnamen sejam lagi. Masih ada waktu, pikir gue. Gue bales smsnya lalu ngibrit ke kamar mandi.
Jam 8.30 gue udah siap lalu berangkat ke tempat turnamennya yang ngga terlalu jauh dari hotel.
Di sana orang-orang udah menuhin kursi penonton. Dan dari hasil berpikir-cepat gue, gue mutusin buat nonton Eastwood Warrior selama 3 hari sampe final, terus waktu hari ketiga itu gue bakal buat tulisan "I'M HERE TO SUPPORT U CAM" lalu gue bawa ke tempat turnamen. Yeah, walaupun kecil kemungkinan Kak Cam bakal liat tulisan itu diantara ratusan tulisan yang di bawa penonton, tapi gue yakin dia bakal tau.
Beberapa saat kemudian turnamen dimulai. Eastwood Warrior ternyata tanding pertama. Gue liat mereka keluar dan penonton mulai bersorak. Termasuk gue. Lol. Kak Cam keliatan sehat dan bahagia. Syukur deh, pikir gue.
Gue liat mereka main dengan mulus kek paha Kendall Jenner. And you know what? Mereka menang! Yay! OMG gue seneng banget. Aaaaa!
Hal yang sama terjadi hari berikutnya. OMG, gue semakin gasabar buat bawa tulisan itu. Gosh, I'm so excited.
Ngga kek 2 hari sebelumya, hari ketiga aka hari dimana gue bakal ngasih Kak Can surprise, gue berangkat agak awal ke tempat turnamen. Gue udah bawa kertas yang gue tulis dan gue hias semaleman. Gue nggatau kenapa gue rasa hari ini bakal spesial banget.
Jam 9 tepat final dimulai. Tinggal 2 team dari 8 team yang ikut turnamen. Eastwood dan Westwood. Gatau kenapa yang ikut final namanya hampir sama, lol.
Ini saatnya, pikir gue. Gue angkat kertas yang lumayan lebar itu, lalu gue liat Kak Cam yang masih berjejer sama teamnya nyanyiin lagu kebangsaan. Dia tau. Dia tau. Dia tau! Gosh, dia tau! Dia langsung diem dan ngeliat gue, memicingkan mata, lalu mukanya kaget campur seneng. Gue senyum ke dia. Dia nyengir ke gue. Gosh. It works. It really works. OMG. Gue keluarin lalu gue angkat kertas satunya yang gue tulis "FOCUS, CAM. DON'T THINK ABOUT ME WHEN YOU'RE IN THE GAME. JUST THINK ABOUT THE GAME." Kak Cam liat itu lalu ngangguk mantap. Gue angkat lagi kertas yang pertama, lalu turnamen permainan dimulai.
Selama permainan Kak Cam tetep fokus dan kadang ngelirik gue kalo dia berhasil masukin bola.
Dannnnn, setelah gue nunggu lama, ternyata doa gue terkabul. EASTWOOD MENANG! Oh My God, thanks. I'm so grateful.
Setelah penutupan, gue langsung lari ke lapangan kek penonton yang lain. Kak Cam nungguin gue di sana. Tanpa pikir panjang gue langsung meluk Kak Cam. Dia ngangkat badan gue ke udara.
"You won. Oh My God." kata gue terharu.
"It's because of you, sweetie." katanya, masih sambil mendekap gue erat.
"No, you guys are awesome." kata gue. Tiba-tiba Kak Cam nyium pipi gue.
"Let's celebrate our winning." katanya. Gue ikutin dia yang ngerangkul gue masuk ke ruang persiapan teamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Is It Too Late Now To Say Sorry? // Justin Bieber & Ariana Grande
Fiksi Penggemaryou'll never know the person you hate the most can be the person you love the most at the end