Matahari yang baru saja terbit bersinar terang hingga menembus gorden di kamar Won Geun. Ia perlahan-lahan membuka matanya. Suasana rumah yang seperti di Eropa sana. Ia beranjak dari kasur dan seperti biasanya, ia selalu menghirup udara segar setiap bangun tidur di balkon kamarnya yang menghadap kolam renang.
Won Geun melihat Cherry dari kamarnya yang menghadap kolam renang. Ia menatap punggung Cherry dan perpikir apa yang sedang dilakukannya.
Cherry yang sedang melamun di samping kamarnya itu kemudian hendak balik ke kamarnya, ia memutar badan dan mendapatkan Won Geun sedang menatapnya diatas balkon sana. Secepatnya ia langsung berjalan cepat kembali ke kamarnya.
***
Bora baru saja sampai di lokasi syuting. Belum terlalu banyak orang disana. Hanya beberapa staf yang sedang mempersiapkan segala keperluan untuk memulai syuting itu. Ia memasuki salah satu ruang rias di lokasi itu. "Joo Hyeok-ah, tumben kau datang sepagi ini. Tidak biasanya.."
"Aku malas berurusan dengan sutradara bawel itu. Lebih baik aku cari aman."
"Begitu rupanya.."
"Apa kau selalu datang sepagi ini?"
"Begitulah.. demi mendapatkan peran utama, tapi selalu saja bukan aku yang mandapatkannya.." kata Bora yang sibuk menata rias wajahnya.
Seketika Joo Hyeok merasa kasihan mendengar perkataan Bora bahwa ia tidak pernah mendapatkan peran utama sedangkan dirinya yang mendapatkan peran utama selalu disia-siakan. "Baiklah.. aku keluar sebentar ya.." kata Joo Hyeok lalu keluar dari kamarnya.
***
Masih terus memandangi kolam renang yang indah itu tiba-tiba
Kring... kring...
Nada dering telepon Won Geun terdengar sampai ke kolam renang.
"Halo? oh iya, aku kesana sekarang."
Secepat kilat Won Geun masuk kedalam kamar dan beberapa saat kemudian dirinya sudah nampak didepan pintu.
Cherry keluar dari kamarnya dan berpapasan dengan Won Geun. "Kau mau kemana?" Tanya Won Geun.
"Aku mau pergi sebentar. Bolehkah aku menumpang di rumahmu sampai aku menemukan Mamaku?"
"Terserah kau saja." Kata Won Geun kemudian buru-buru pergi tanpa berkata apa apa lagi.
***
Ae Rin baru saja turun dari pesawat, ia melepas kacamata hitam yang ia gunakan dan memandangi daerah sekitar sambil tersenyum senang karena telah kembali ke Korea. Ia kemudian berjalan keluar dari bandara sambil mendorong troli yang mangangkut barang-barangnya.
***
"Aku harus mencari pekerjaan.." ucap Cherry sambil melihat daerah sekitarnya dan masih menggunakan baju kemarin. "Tapi dimana tempat yang membutuhkan pekerjaan dan menerima orang yang sama sekali belum pernah bekerja sebelumnya. Apa lagi orang yang belum fasih bahasa Korea."
Cherry terus berjalan menelusuri jalan hingga ia berhenti ditempat kemarin, lokasi syuting para artis.
"Cut!!" Teriak sutradara kemudian berdiri dan menghampiri Joo Hyeok dan Bora yang adegannya baru saja selesai. "Ada apa denganmu hari ini?" tanya sutradara dengan wajah menahan amarah langsung membuat Joo Hyeok menunduk. Mengapa kesialan selalu menimpanya, baru saja tadi pagi ia lolos dari ocehan sang sutradara gendut, sekarang kena lagi.
"Kau hari ini sangat bagus.. kenapa tidak dari kemarin saja kau seperti ini.."
Huftt.. syukurlah.. beruntung Joo Hyeok tidak dimarahi lagi. Joo Hyeok yang tadinya sudah menunduk dan menyiapkan mental untuk menerima ocehan yang panjang dari sutradara langsung tersenyum setelah mendapat pujian darinya. Sutradara menepuk pundak Joo Hyeok berharap seterusnya ia akan seperti ini. Sutradara kemudian pergi untuk mengurus hal lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Seoul
FanfictionSeorang gadis berusia 16 tahun dipaksa Mamanya untuk bersekolah di Korea. karena kemalangan yang menimpanya, ia kehilangan jejak Mamanya sehingga ia harus menumpang di rumah seorang pria yang tinggal seorang diri dirumah yang sangat megah sambil men...