2

1.9K 114 3
                                    

"Apa yang harus kulakukan sekarang? Bagaimana kalau aku ketahuan berbohong?" Ucap Cherry dalam hati yang sedang berbaring dikursi penumpang. Tanpa berpikir panjang Cherry langsung membuka matanya dan menolak untuk dibawa kerumah sakit.

"Kau sudah sadar? Mengapa tadi kau pingsan?" Pertanyaan diberikan kepada Cherry seketika saat pria itu melihat Cherry sadar.

"Entahlah.."

"Karena kau sudah sadar.. sebaiknya aku tidak usah membawamu ke rumah sakit lagi.. aku akan mengantarmu ke rumahmu.. dimana rumahmu?"

Cherry terdiam saat mendengar ucapan pria itu yang dianggap begitu panjang. Sedikit-sedikit ia bisa mengerti apa yang diucap pria itu.

"Aku.." ucap Cherry sambil menyusun kata-kata yang akan diucapnya dalam otaknya. "Aku dari Indonesia.. tasku dicuri oleh pencuri.. aku kehilangan kontak dengan Mamaku.." jawab Cherry terputus-putus.

"Terus aku harus mengantarmu kemana?" Jawab pria itu kesal. Cherry hanya terdiam. Tak lama kemudian pria itu memutar balik mobilnya menuju kantor polisi.

***

Sebuah kantor polisi yang ramai akan narapidana dan polisi yang sedang bertugas dikejutkan dengan datangnya seorang artis tenar.

"Nama..?" Tanya polisi yang duduk dihadapan Joo Hyeok.

"Pak polisi tidak tahu namaku?" Tanya Joo Hyeok mengerutkan kening dan menunjuk pada dirinya sendiri. Dihadapannya seorang polisi hanya terdiam melihat seseorang yang sudah bersalah dan dengan gagah berani berbicara informal pada polisi. "Apa aku kurang terkenal sehingga pak polisi tidak tahu namaku?"

"Nam Joo Hyeok. Bisa kah kau tenang sedikit? Duduk manis saja kau disini." Jawab pak polisi dengan nada bicara yang sama dengan Joo Hyeok.

***

Pria yang memiliki tubuh bidang dan tinggi layaknya seorang model itu memarkirkan mobilnya disebuah kantor polisi. "Kau membawaku kemana?" Tanya Cherry sesudah mobilnya diberhentikan.

"Keluar.." suruh pria itu.

"Apa? Ooh keluar..? Baiklah.." sekeluarnya Cherry dari mobil itu, ia melihat sekelilingnya hanya ada tulisan Hangeul dimana-mana. Ia baru tersadar, ternyata ia benar-benar berada di Korea.

Cherry melihat salah satu tulisan yang artinya adalah kantor polisi, ia kembali kepada mobil sedan itu. Cherry mengetok kaca pintu mobil pria itu. "Mengapa kau membawaku ke kantor polisi? Apa salahku?"

"Kau tidak ada salah.. hanya saja aku tidak tahu harus membawamu kemana.. tidak mungkin kan aku membawamu ketempat asalmu, jadi aku bawa saja kau ke kantor polisi."

Lagi-lagi Cherry harus mencerna perkataan pria itu. "Tapi apa tidak ada tempat lain selain kantor polisi?" Ucap Cherry kesal.

Salah seorang polisi menghampiri mereka. "Ada yang bisa saya bantu?" Tanya polisi itu.

"Dia tersesat.. tolong bantu dia." Jawab pria itu singkat.

"Tersesat bagaimana? Bisa dijelaskan lebih detail?"

"Tanya saja pada orangnya." jawab pria itu sambil menutup kaca mobil dan memutar balik.

"Kau bisa masuk dan menceritakan masalahmu." Suruh polisi sambil menunjuk kearah pintu masuk. Kemudian Cherry bergegas masuk.

Polisi itu kembali berjaga di depan. Sang pria kembali membuka kaca mobil setelah ia memutar balik mobilnya dan memanggil polisi tadi.

Setelah dipikir-pikir pria itu merasa iba terhadap Cherry atas musibah yang ia alami. "Tolong berikan padanya, dan tolong sampaikan bila dia butuh bantuan bisa mengubungi nomor itu." Ucap pria itu sambil memberikan selembar kartu nama.

Love in SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang