8

945 74 0
                                    

Tempat yang biasa menjadi tempat syuting para artis sepi, tidak ada siapapun di sana. Biasa ia menjemput Cherry di tempat itu. Namun hari ini benar-benar tidak ada kegiatan apapun. Kemana perginya Cherry? Sudah malam lagi. Benar-benar gadis ini. Won Geun berkali-kali menatap jam di tangannya dan melihat sekelilingnya. 

Dimana Cherry? Apa yang terjadi padanya? Satu jam telah berlalu. Ia teringat bahwa ia telah membelikan ponsel untuk Cherry. Tanpa berpikir panjang, Ia pun memutuskan segera menelepon Cherry.

***

Bzz. .bzz..

"Hei." Kata Joo Hyeok sambil menyentuh tangan Cherry berniat membangunkannya. Seketika Cherry langsung mengangkat kepalanya. "Ada apa? Kau merindukanku? Huh? Kau merindukanku kan? Kau merasa bersalah padaku bukan?"

"Ponselmu berdering." Kata Joo Hyeok sambil menunjuk ponsel di samping Cherry dengan dagunya. Cherry tersenyum kecil. 

"Halo?"

"Hei! kau di mana sekarang?"

"Aku? Aku sedang rumah sakit."

"Apa? Rumah sakit? Sedang apa kau disana?"

"Di sini banyak sekali orang gila yang tidur di sembarang tempat dan tertawa sendiri. Kau juga merindukanku kan. Datanglah ke sini kalau kau merindukanku?" Jawab Cherry sambil tertawa sendiri.

"Kau mabuk? Beritahu kau di mana sekarang.."

Dengan cepat Joo Hyeok merampas ponsel yang Cherry genggam. "Halo? ini di restoran khas Korea di samping perempatan. Bisa kau kesini sekarang? Dia sedang mabuk. Lebih tepatnya mabuk berat."

Tanpa menjawab Won Geun langsung memutuskan sambungannya dan masuk ke dalam mobil.

"Siapa orang ini? Benar-benar tidak punya sopan santun. Sudah bagus aku mau memberi tahu tempatnya. Bukannya berkata terima kasih atau mengucapkan sesuatu. Ini langsung menutup teleponnya." Kata Joo Hyeok kesal kemudian melempar ponselnya ke atas meja.

Cherry di hadapannya duduk tertidur dengan tangannya sebagai penumpu kepala agar tidak jatuh. Joo Hyeok tersenyum melihat keunikan gadis itu saat tidur. Tangannya yang sudah sangat lama menumpu kepalanya itu tiba-tiba terjatuh. Seketika Joo Hyeok langsung meluncurkan tangannya dan menahan kepala Cherry. Joo Hyeok berdiri dan pelan-pelan berpindah duduk di sampingnya. Beruntung mereka duduk di paling ujung meja panjang itu sehingga mudah baginya untuk berpindah.

Cherry tidur di meja dengan telapak tangan Joo Hyeok sebagai alas kepalanya. Mereka saling berhadapan. Joo Hyeok terus menerus memandangi wajah Cherry saat sedang tidur tanpa henti. Ia sama sekali tidak berpaling dari pandangannya.

Ada apa dengan perut Joo Hyeok sekarang? di saat seperti ini ia merasakan perutnya yang tidak enak. Apa karena soju? Tapi ia tidak minum sebanyak Cherry. Kenapa bisa sakit? Ia dengan perlahan menarik tangannya yang menjadi alas kepala Cherry dan memandanginya sebentar lalu bergegas menuju kamar mandi.

***

Beruntung jalanan tidak macet. Won Geun dapat sampai di rumah makan khas Korea tersebut dengan cepat. "Apa ini tempatnya?" Won Geun melihat sejenak rumah makan itu dari luar kemudian memarkirkan mobilnya. Ia keluar dari mobil dan masuk kedalam restoran.

"Dasar anak bodoh! Kenapa kau selalu membuat orang khawatir?" Kata Won Geun setelah ia melihat Cherry dan menggendongnya keluar dari rumah makan tersebut.

Won Geun meletakkan Cherry di dalam mobil dan memasang seatbelt-nya. "Gadis ini benar benar. Berapa minuman yang kau habiskan?" Kata Won Geun setelah memasang seatbelt-nya dan menatap wajah Cherry yang tertidur pulas.

Love in SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang