33

1.4K 71 3
                                    

"Aku selalu ingin ke tempat seperti ini. Tapi tidak tahu ingin datang dengan siapa." Joo Hyeok tertawa. "Jika aku datang sendirian pasti sangat membosankan dan terkesan sangat sendiri. Ya kan?"

"Joo Hyeok-ah." Kata Cherry sudah mulai menuju pada titik pembicaraannya.

"Hm?" Joo Hyeok menatap Cherry yang mendadak menjadi serius. "Ada yang ingin kukatakan padamu."

"Apa?" Tanya Joo Hyeok menatap Cherry yang kini sudah dipenuhi air mata.

"Kita sampai di sini saja." Air mata Cherry sudah mengalir di pipinya. Ini adalah jalan yang terbaik bukan? Mengakhiri semuanya.

"Maksudmu?"

"Kita akhiri sampai di sini saja. Semuanya."

Joo Hyeok tertawa sejenak dengan perkatan Cherry. "Maksudmu akhiri? Aku sama sekali tidak mengerti maksud perkataanmu."

"Kita tidak perlu bertemu lagi. Kita tidak perlu berbicara lagi. Kita tidak perlu makan bersama dan hal lainnya. Kita tidak perlu bersama lagi. Kita putus saja." Cherry tertunduk sambil menangis tersedu.

"Tapi kenapa?"

"Aku tidak ingin merusak hubunganku dengan kakakku. Dia menyukaimu. Aku tidak ingin menyakiti dia seperti ini. Dia tidak bisa melupakanmu."

Joo Hyeok menghela napas panjang sambil mendongakkan kepala dan berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh. "Ini masalah hati dan aku menyukaimu, kau juga menyukaiku."

"Aku tahu. Aku hanya tidak ingin menyakiti kakakku. Kita cukup akhiri sampai di sini saja." Kata Cherry kemudian pergi meninggalkan Joo Hyeok dengan wajah masih tertunduk tidak sanggup menatap Joo Hyeok.

Joo Hyeok mengejar Cherry dan berkali-kali memanggil namanya, tetapi tidak ada tanggapan dari Cherry. Ia hanya tetap berjalan tanpa menghiraukan panggilan apapun.

***

Setelah beberapa bulan berada di luar negeri. Won Geun akhirnya kembali ke korea dengan segala perubahan, mulai dari penampilan, sikap, hingga cara berfikir dan segalanya yang terdapat pada dirinya berubah seratus delapan puluh derajat. Ia tidak seperti Won Geun yang dulu dikenal Joo Hyeok, Cherry dan lain-lain.

Won Geun tiba di rumah Joo Hyeok dengan hati yang sudah mengikhlaskan segalanya yang pernah terjadi sebelumnya. Won Geun menekan bel rumah Joo Hyeok.

Ting...

Ting...

Ting...

Tetap tidak ada respon dari sang pemilik rumah. Won Geun memutuskan untuk kembali ke rumah itu sebentar lagi. Saat Won Geun hendak membalikkan badannya, pintu rumah terbuka dan menampilkan sosok Joo Hyeok yang sangat tidak bersemangat. Nampaknya Joo Hyeok masih tidak bisa menerima hubungannya dengan Cherry yang sudah seperti ini.

"Hyeong. Kau kenapa?" Tanya Won Geun menopang tubuh Joo Hyeok saat dirinya hendak jatuh. "Kau sakit?" Tanya Won Geun lalu membawanya ke kamar.

"Ada apa Hyeong? Mengapa kau sampai seperti ini?" Tanya Won Geun sambil membaringkan tubuh kakaknya.

"Aku minta maaf atas segala hal yang telah terjadi." Kata Joo Hyeok.

"Apa?"

"Aku sudah tidak ada apa-apa lagi dengan Cherry. Jika kau masih menginginkannya, kau bisa bersamanya."

"Kau putus?" Tanya Won Geun terkejut. Ia tidak merasa senang sama sekali. Sifatnya sudah berubah sejak ia pergi ke luar negeri. "Bagaimana bisa?"

Joo Hyeok menceritakan segalanya kepada Won Geun. Setelah mendengar itu tanpa banyak bicara, Won Geun dengan cepat keluar dari rumah dan berlari ke rumah Cherry.

Love in SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang