"Maaf." Kata Joo Hyeok sambil terus mengelus kepalanya.
Cherry merasakan sebuah tangan yang mengelus kepalanya. Tadinya ia ingin membuka matanya untuk mengetahui siapa pemilik tangan tersebut. Tetapi, hatinya tidak mengiyakan dan matanya pun demikian.
Cherry sudah sangat penasaran dengan siapa pemilik tangan tersebut. Ia merasa familiar dengan tangan itu. Saat Cherry ingin membuka matanya, suara sudah terlebih dulu membuat Cherry mengurungkan niatnya.
Suara itu milik Joo Hyeok. Maaf? Kenapa meminta maaf? Cherry ingin tahu apa yang akan diucapkan pria itu selanjutnya. Ia memutuskan untuk diam dan berpura-pura bahwa ia sedang tidur agar Joo Hyeok dapat dengan leluasa mengeluarkan isi hatinya. Ia tahu saat ini Joo Hyeok sedang berada dalam masalah tetapi apa itu? Apa ia berbuat salah sampai harus meminta maaf?
"Maaf. Karena tidak jujur padamu."
Tidak jujur? Tentang apa? Cherry sama sekali tidak mengetahui apa maksud dari pria ini.
"Sebenarnya. Aku menyukaimu. Tetapi, aku tahu bahwa ini tidak akan berjalan dengan lancar tetapi aku tetap melakukannya. Maaf bila aku melukai hatimu." Joo Hyeok menghentikan kegiatannya dan menangkup sebelah wajah Cherry. Joo Hyeok mulai mendekat dan menempelkan bibirnya pada bibir Cherry. Joo Hyeok mencium Cherry.
Cherry membuka matanya seketika. Hawa panas mulai menyerangnya. Bibir Joo Hyeok masih menempel pada bibirnya dan yang Joo Hyeok ketahui sekarang, Cherry masih dalam keadaan tertidur.
Joo Hyeok perlahan-lahan menjauhkan bibirnya dari Cherry dan mendapatkan Cherry sedang menatapnya saat ini. "Ah... maaf." Joo Hyeok mulai menjauhkan dirinya dari Cherry dan bangkit berdiri. "Maaf. Aku kira kau sedang tidur."
"Apa arti ciuman tadi?" Tanya Cherry yang masih terbaring saat ini.
"Semuanya..."
"Maksudmu?" Jawab Cherry.
"Menyukaimu, permintaan maaf dan segalanya." Jawab Joo Hyeok dengan raut wajah sedih. "Kalau begitu aku pulang dulu." Kata Joo Hyeok kemudian berbalik ke belakang dan mulai berjalan.
Cherry bangkit dari kasur dan menghentikan kegiatan berjalan Joo Hyeok dengan menggenggam tangannya. Hal itu membuat Joo Hyeok otomatis membalikkan tubuhnya. Cherry melingkarkan kedua tangannya di leher Joo Hyeok kemudian menciumnya juga.
"Maaf karena tidak jujur juga padamu. Aku juga menyukaimu." Kata Cherry setelah ciuman singkat itu dan perlahan-lahan melepaskan lingkaran tangan Cherry dari leher Joo Hyeok.
Cherry hanya tertunduk malu di hadapan Joo Hyeok dan mulai mencari cara untuk mengembalikan hawa panas dalam dirinya. Cherry sesekali menggigit bibir bawahnya karena gugup.
Joo Hyeok menangkup kedua wajah Cherry hingga gadis itu menatapnya. "Ayo pacaran." Joo Hyeok tersenyum padanya.
Seketika hawa panas yang dialami Cherry semakin panas. Keringat dingin telah bermunculan di wajah cherry.
"Bagaimana?" Joo Hyeok semakin melebarkan senyumannya setelah melihat wajah Cherry yang berubah menjadi merah dan keringat dingin yang telah muncul.
"Iya." Cherry menjawab dengan malu dan tersenyum sipu.
"Baiklah. Mulai sekaramg kita pacaran." Joo Hyeok tersenyum sambil menbersihkan keringat yang ada pada wajah Cherry. "Lihatlah. Begitu inginkah kau bersamaku? Sampai-sampai keringat pun bermunculan di wajahmu."
"Aku tidak begitu." Jawab Cherry sambil menepis tangan Joo Hyeok yang sedang membersihkan wajahnya. "Kau benar-benar tidak gugup. Oh iya, aku lupa. Kau artis dan kau sudah sering melakukan hal seperti ini." Cherry mengubah wajahnya menjadi cemberut dan sedikit mengerucutkan bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Seoul
FanfictionSeorang gadis berusia 16 tahun dipaksa Mamanya untuk bersekolah di Korea. karena kemalangan yang menimpanya, ia kehilangan jejak Mamanya sehingga ia harus menumpang di rumah seorang pria yang tinggal seorang diri dirumah yang sangat megah sambil men...