"Kamu udah siap makalah belom Ta?"tanya Naza. Ya kami sekarang berada dikelas. Kemarin setelah mengantarkannya pulang, Akupun melajukan motorku menuju rumahku berada."Udah, kamu" tanyaku padanya sambil memainkan HP ku.
"Udah juga" jawabnya. Tak lama kemudian seorang dosenpun masuk. Kelaspun seketika hening yang tadinya pada heboh bergosip ria.
"Selamat pagi semua" sapa pak Rian. Dosen kami ini memang masih muda, dan katanya pun pak dosen ini belum menikah. Ia pun menjadi incaran para cewek-cewek dikampus ini.
"Pagi pak" jawab kami kompak. Pak Rian pun mengedarkan pandangannya kepenjuru kelas, lalu ia pun duduk di kursinya.
"Kumpulkan tugas makalah kalian sekarang" kata Pak Rian.
"Mana punya kamu?"tanya Deny teman kampusku sipembuat onar.
"Nih" jawabku, memberikan tugasku dan kelas pun dimulai.
°°°°°°°°°°°
"Kantin yuk Ta" ucap Naza.
Akupun mengangguk dan membereskan barang-barangku kedalam tas. Setelah itu kamipun keluar kelas dengan beriringan menuju kantin. Sesampainya dikantin kami mencari meja yang kosong namun meja penuh semua, hanya ada satu meja yang kelihatannya agak sepi. Karna cuma satu orang di meja itu.
"Kamu pesan aja dulu, Aku mau ketempat cowok itu, mau izin makan disitu. Oke"kata Naza yang kubalas dengan anggukan.
Kemudian dia berbalik lagi" Aku pesen Mie Ayam dan minumannya kamu samakan aja sama kamu" ucapnya. Aku hanya mengangguk lagi, dan berjalan kearah Pak Diman.Setelah menunggu beberapa menit, Akupun mendapatkan pesananku. Lalu Aku berjalan menuju tempat Naza berada dengan nampan yang berada di tangan ku."Nih" ucapku sambil menyerahkan semangkuk Mie Ayan padanya. Aku sibuk dengan makananku sedangkan kedua mahluk didepanku ini sibuk bercerita. Akupun mendongak untuk melihat siapa cowok tersebut, Aku langsung tersedak ketika Aku melihatnya. Yaampun dia kan cowok yang semalam batinku.
"YaAllah Asta, pelan-pelan dong makannya. Nih " ucap Naza dan memberikanku minuman dengan cepat Aku menerimanya.
"Ta kamu udah kenal belum sama cowok ini"ucap Naza.
Yaampun Naza dia orang yang Aku ceritain itu, yang punya lesung pipi yang kalo senyum bikin Aku mencak-mencak. Lalu ku jawab pertanyaan Naza.
"Udah kenal tapi belum tau namanya"ucapku. Lalu akupun memakan makananku kembali. Seketika Aku terkejut ada tangan yang menjulur kearahku. Aku mendongak untuk memastikan siapa pemilik tangan tersebut dan ternyata dialah orangnya. Oh God!! Aku mengernyitkan dahiku pura-pura bingung padanya padahal Aku tau bahwa dia ingin mengenalkan namanya.
"Katanya belum tau namanya, di ajak kenalan malah natap orangnya" cibir Naza. Lalu Aku mengalihkan mataku kematanya. Dan menerima uluran tangannya.
Oh God !! Aku ngerasa mukaku panas. Astaga Aku blushing.
"Nathan" ucapnya sambil tersenyum, melihatkan lesung pipinya.
"Asta"ucapku. Ya Aku memang menyebutkan namaku 'Asta' bukan 'Andin' karna yang memanggil nama 'Andin' itu hanya orang rumah.
"Anak hukum juga ya?" tanyanya. Eh dia kok tau.
"I-iya kok tau"tanyaku. Dari mana cowok ini tau kalau Aku anak Hukum.
"Yaialah, siapa yang gak tau kelas diujung sana" katanya dan menunjuk kearah kelasku "Pasti Hukum kan" katanya. Seketika ia membuat ku down. YaAllah Aku udah nge-fly malah..
"Hehe iya"jawabku biasa-biasa aja padahal Astagfirullah..
"Eh Aku pulang luan ya Boyfriend ku udah nunggu didepan gerbang" ucap Naza tiba-tiba sambil nyengir.
Dan tinggallah kami berdua didalam keheningan dan kecanggungan. Ahhhh sesuatu tolong bawa Aku kabur dari mahluk dihadapanku ini, dan kenapa lagi nih jantung dj-an mulu.
"Menarik juga nih anak" gumamnya pelan. Namun masih dapat terdengar oleh ku. Aku mendongak, melihatnya.
"Apa?"tanyaku. Dia langsung terkejut mendengar perkataanku.
"Eng-enggak kok, emang Aku ngomong apa?"tanyanya balik. Aneh!! ucapku dalam hati.
"Gak ada kok, mungkin Aku aja yang salah denger" jawabku bohong. Kok perasaanku gak enak gini ya, kayak ada.. ahh Aku gak boleh seudzon sama nih orang batinku.
"Em.. Aku duluan ya kak"ucapku dan berdiri untuk meninggalkan kantin, tapi tanganku dicekal oleh seseorang. Aku menoleh melihat orang yang mencekal tanganku dengan gaya slow motion. Dan-
"Mau kemana, udah sini dulu. Kelas kamu udah selesaikan"katanya. Kok dia tau lagi sih.
"Em tapi, Aku ditunggu mama dirumah"ucapku berbohong padanya.
"Yauda tapi Aku anterin pulang ya"
"Tapi Aku bawa motor kak"ucapku. Nih cowok apaan sih baru aja kenalan masa udah mau nganter Aku pulang.
"Yah.. Yauda, next time aja ya Andin" katanya. Eh kok dia tau namaku Andin perasaan tadi Aku nyebut namaku Asta deh.
"Eh? kakak manggil Aku apa tadi?" tanyaku. Wah gak jelas nih cowok.
"Andin? Kenapa?" tanyanya lagi.
"Kakakku yang cakep, yang ganteng, yang apalah itu, tolong jangan panggil Aku 'Andin' karna yang manggil 'Andin' itu hanya orang rumahku. Oke" ucapku.
"Emang kenapa kalo Aku manggil Andin"katanya.
"Kalo gak boleh ya gak boleh" ucapku lalu berlari keluar kantin menuju parkiran.
°°°°°°°°°°°°°
Hay-hay, udah part ke3 aja nih..
Maaf ya kalo banyak typo yang berteberanJangan lupa VoMentnya readers..
Muleateda.. :)Al

KAMU SEDANG MEMBACA
PELAMPIASAN
Fiksi Remaja"Dia, dia hanya pelampiasanku" Nathan Avriansyah Anggara. "Terimakasih, telah hadir untuk waktu beberapa bulanmu, dan terimakasih Telah menjadikanku pelampiasan Than" Andin Pingkiya Alasta.