Andin POV
Aku berjalan keluar kelas seorang diri.Naza sudah pergi kekantin tadi, ia sempat mengajakku tapi Aku tak mau.
Dan disinilah Aku berada, didalam perpustakaan. Perpus nampak sunyi mungkin masih ada kelas mereka-merekanya. Aku berjalan ke rak buku, mengambil salah satu novel, dan membawanya menuju meja dipojok paling kanan, tempat Naza kemarin. Aku menarik kursi dan mendudukinya, beberepa menit kemudian Aku tenggelam dalam novel yang ku baca, hingga terdengar sebuah deheman seseorang. Aku mendongak untuk melihatnya, awalnya Aku terkejut, lalu buru-buru ku ubah raut wajahku menjadi biasa-biasa saja.
"Aku nyariin kamu dari tadi, eh gak taunya disini" ucapnya. Aku tak menjawab ucapannya.
"Kamu udah baca sms Akukan" ucapnya lagi, lalu " Dan tadi malam Aku nelpon kamu, eh gak taunya Abang kamu yang angkat" ucapnya. Lo berarti tadi malam bang Dhika kekamarku karna. Iiiih nih cowok.
"Oh ternyata kamu yang sms tadi pagi" ucapku.
"Iya, kenapa gak kamu balas smsnya" tanyanya.
"Aku kan gak tau kalo itu dari kamu, makanya gak Aku balas"
"Gimana mau tau kalo kamu aja gak balas pesan dariku" ucapnya.
Aku tak menghiraukan dia yang sibuk mengoceh sampai ada seseorang yang mengguncang bahuku pelan.
"Hey Andin, Andin Pingkiya Alasta" entah kenapa saat dia menyebutkan nama lengkapku darahku berdesir aneh.
"Andin" ucapnya lagi
"Ha!!"
"Kok ha, sih ndin"
"Kamu ngapain disini" tanyaku
"Kan tadi Aku udah bilang kalo Aku nyariin kamu"
"Mau ngapain?"
"Mau kenal kamu lebih dekat"
Deg! Jantungku berdetak dengan sangat cepat saat ini. Apa katanya lebih dekat. Apa
maksudnya?."Bolehkan Ndin" tanyanya
"Y-ya boleh sih"
"Ndin Andin kok malah bengong lagi sih"
"Kenapa" duh kok Aku berasa lemot giniya kalo deket dia. Ucapku dalam hati.
"Em Ka- eh Aku pengen kenal kamu lebih deket aja. Aku rasa Aku nyaman sama kamu" ucapannya sukses membuatku terkejut. Aku membuka mulutku lalu tertutup lagi. Masa baru kenal kemarin udah main nyaman aja.
"Apa kamu keberatan Andin Pingkiya Alasta?"
"A-aku, ya gak papa sih, terserah kamu aja" jawabku. Ia pun mengangguk seraya tersenyum, memperlihatkan lesung pipinya. Akupu membalas senyumannya lalu kamipun larut dalam obrolan kami.
°°°°°°°°°°°
Hay Al kembali lagi membawa part ke-lima. Part ini pendek ya? Ya gak papalah laya Otak Al udah mentok sampe sini aja, yauda deh segini jadinya.
Seperti biasa, jangan lupa VoMentnya ya :)
Maafya kalo banyak typo yang berteberan..
Muleateda :)Al
KAMU SEDANG MEMBACA
PELAMPIASAN
Novela Juvenil"Dia, dia hanya pelampiasanku" Nathan Avriansyah Anggara. "Terimakasih, telah hadir untuk waktu beberapa bulanmu, dan terimakasih Telah menjadikanku pelampiasan Than" Andin Pingkiya Alasta.