Andin POV
Tiga puluh menit berlalu dan sampailah kami dibandara kualanamu. Sambil menunggu pesawat berangkat, kami duduk dikursi tunggu. Lalu dengan tiba-tiba Mama memelukku dan mengucapkan kata-kata penyemangat. Aku menangis kembali. Setelah Mama, kali ini Papa memelukku, bahkan Papa juga ikut menangis. Aku tersenyum dan menghapus air mata Papa. Setelah Papa, Naza memelukku dia juga menangis dan Aku juga menghapus air matanya. Ririn juga memelukku dengan sangat erat dengan air mata yang meluncur dipipinya. Dan Aku juga melakukan hal yang sama padanya.
"Cepet banget sih kamu perginya. Kan kita barengan baru beberepa bulan" ucap Ririn. Lagi-lagi Aku hanya tersenyum.
Dan sekarang giliran Bang Dhika. Aku langsung memelukknya ketika Bang Dhika merentangkan tangannya. Bang Dhika memelukku erat. Aku mendongak, melihat matanya yang berkaca-kaca. Kucium pipi kanan dan kirinya. Abangku tersenyum dan melakukan hal yang sama, mencium kening, pipi kanan dan kiriku.
Setelah puas berpelukan, Aku berjalan kearah tiketing. Sebelum Aku sampai digerbang pemberangkatan Aku berbalik dan melambaikan tanganku kepada mereka. Aku terkejut saat mataku menangkap dirinya yang tak jauh dari keluargaku. Dia tersenyum padaku, dan Akupun membalas senyum tipisnya dan kembali melangkah.
Jujur Aku sangat deg-degan saat ini. Bukan karena belum pernah naik pesawat, tapi ini kali pertamanya Aku naik pesawat sendiri tanpa seorang teman. Aku membuang pandanganku kesamping, jendela. Saat pesawat mulai terbang.
Selamat Tinggal Sahabat-sahabatku. Selamat Tinggal Medan. Selamat Tinggal Indonesia. Aku tidak tau kapan Aku kembali, tapi Aku janji, Aku akan pulang ketanah kelahiranku.
Saat pramugari menawarkanku minuman, Aku hanya menggeleng. Aku menoleh kekanan, dan tersenyum sopan dan mengangguk pada cowok disampingku ini, dan cowok ini juga melakukan hal yang sama padaku.
Aku menghela nafas saat wajahnya kembali melintas dikepala cantikku. Aku kembali membuang pandanganku kejendela dan menutup mataku, mencoba tidur.
°°°°°°°°°°°°°°°°
Aku meresakan ada seseorang yang menepuk-nepuk pipiku. Aku mengerjabkan mataku dan terkejut. Bagaiman tidak terkejut saat wajahku dengan wajahnya sangat amat dekat.
"Hei, Mbak kenapa bengong. Yang lain udah pada keluar semua loh" ucapnya.
Aku melihat sekeliling dan benar saja hanya ada kami berdua didalam pesawat ini. Aku tersenyum kepadanya dan bangkit dari dudukku. Dan dia juga ikut bangkit dan akhirnya kami pun keluar beriringan, setelah turun dari pesawat cowok itu pamit duluan, katanya supir keluarganya sudah menunggu. Aku mengangguk untuk meresponnya. Ah.. Aku lupa, kenapa kami tidak berkenalan?.
Aku mengeluarkan HPku dan mengaktifkankannya. Aku berjalan tak tau ntah kemana. Aku hanya mengikuti orang-orang disini. Sampai ada seseorang yang menepuk bahuku. Aku berbalik.
"Mbak Andin ya?" Tanya cowok ini, dan Aku hanya mengangguk.
Dia mengajakku kesebuah mobil. Sebelum masuk kemobil, Aku mengedarkan pandanganku kepenjuru Bandara Changi Singapore ini.
"Benar. Ternyata Aku sudah sampai di sini. Singapore. Welcome Andin" ucapku pada diriku sendiri.
Aku masuk kedalam mobil tersebut.
"Selamat datang Mbak Andin-"
"Panggil Mbak Asta aja" pintaku. Karena hanya cuma dia yang boleh memanggilku Andin walaupun awalnya Aku menolak.
"Oh Oke. Selamat datang Mbak Asta. Kenalkan nama saya Aldo, saya anaknya Om Topik" ucapnya.
"Oh. Hai. Kamu bisa bahasa Indonesia juga ?" Tanyaku. Dia terkekeh mendengar pertanyaanku. Apanya yang lucu coba?
"Haha.. Mbak-Mbak. Kan saya lahir, kecil besarnya di Indonesia Mbak"
"Hah! Kok bisa"
"Ya bisa lah Mbak"
"Tapi kok gak pernah tau"
"Kan Mbak yang gak tau, sayanya tau"
"Emang kamu tinggal dimana dulu"
"Siantar Mbak"
"Pantesan"
"Hehe, Oia ini mau kerumah saya dulu atau ke Appartement Mbak dulu" Appartemenku memang sudah dibelikan Papa, seminggu sebelum wisuda. Aku berfikir sebentar lalu,
"Appartemen dulu aja deh Do" dan Aldo pun mengangguk.
°°°°°°°°°°°°°°°
Satu jam berlalu. Sekarang kami sudah sampai di basement gedung appartement. Aku membuka pintu mobil dan menunggu Aldo keluar, setelah Aldo keluar kami berjalan beriringan memasuki gedung tersebut. Kami berhenti dimeja recepcionist. Aldo berbicara dengan receptionist itu sebentar lalu mengajakku memasuki lift.
"Mbak, ini kartu appartementnya, dibelakang ada kodenya kok Mbak. Dilantai 15" ucapnya memecah keheningan diantara kami.
"Terimakasih"
"Emm, pekerjaan Mbak juga udah keterima kok. Mbak bekerja disalah satu perusahaan disini. Tidak jauh dari appartement Mbak" -siapa yang ngelamarkan pekerjaanku?-
"Yang ngelamar Papa saya Mbak" ucap Aldo, saat melihatku yang sedang mengernyitkan dahi. Ooh pantesan.
Ting. Lift terbuka dan kami keluar dari lift, berjalan kearah kanan. Lalu Aldo berhenti disebuah pintu appartemen. Ah pasti ini appartemennya.
"Iya Mbak ini appartemennya" kok Aldo tau semua sih apa yang Aku pikirin.
"Oh iya. Gak mau mampir dulu" ucapku berbasa-basi.
"Em gak deh Mbak. Nanti malam saya jemput kemari Mbak, kita makan malam dirumah orang tua saya"
"Oke"
"Yauda kalo gitu, Saya pamit dulu ya Mbak. Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam. Hati-hati Do" dan dia hanya mengangguk.
Aku memasukkan kode appartement yang tertera dikartu ini. 4013 dan pintipun terbuka. Aku menutup kembali pintu appartement ini. Aku melihat sekeliling. Lumayan, luas buatku seorang diri.
Aku memasuki sebuah kamar, kulihat sekelilingnya, dan mataku tertuju pada pintu balkon.
Kulangkahkan kakiku kearah balkon. Indah. Satu kata buat kota ini. Dari atas sini Aku bisa melihat cantiknya USS. Aku lagi-lagi menghela nafas dan kembali menatap lurus kedepan.
Dan disinilah Aku berada. Dinegri Singa. Memulai hidupku kembali dari nol. Menutup lembaran lama dan membuka lembaran baru. Melupakan yang pahit, dan mencoba yang manis.
Aku Andin Pingkiya Alasta berjanji akan mencari kebahagiaanku disini, sendiri. Dan satu lagi yang akan kukenang sampai kapanpun.
"Aku akan menunggu janjimu Nathan Avriansyah Anggara"
°°°°°°°°°°°°°°°
Aaaahh..
Alhamdullillah, akhirnya END juga nih cerita absurd.. Makasih buat redaers yang udah ngikutin PELAMPIASAN dari Prolog sampai Extra partnya. Makasih yang udah mau meninggalkan Votenya,, dan makasih juga buat silent readersnya udah mau baca..And then, Big Thanks buat Semuanya. Sekian dari saya Author gaje.. Dan untuk squeelnya PELAMPIASAN udah jadi tapi nanti dipost di awal kalo gak pertengahan januari 2016..
Bye-bye Assalamu'alikum.. :*
Muleateda, Terimaksih, Thanks, Suwon dll..Al
KAMU SEDANG MEMBACA
PELAMPIASAN
Teen Fiction"Dia, dia hanya pelampiasanku" Nathan Avriansyah Anggara. "Terimakasih, telah hadir untuk waktu beberapa bulanmu, dan terimakasih Telah menjadikanku pelampiasan Than" Andin Pingkiya Alasta.