KEEMPAT

17.8K 659 0
                                    

Author POV

Ponsel yang berada di atas tempat tidur gadis itu berdering, menampilkan nomor yang tidak ada namanya. Gadis yang berada di dalam kamar mandi itu tak mendengar ponsel tersebut. Tak lama kemudian masuklah seorang cowok berkulit putih, Hidung mancung, mata coklat, dan alis yang tebal. Hampir mendekati kata sempurna. Kemudian cowok itu berjalan kearah tempat tidur gadis itu. Dia melihat kekiri dan kanan tapi tidak menemukan sang empu ponsel itu, lalu matanya tertuju pada kamar mandi yang berbunyi suara air. Ia menghela nafas sebelum mengangkat panggilan tersebut.

"Halo" jawab seseorang diujung sana. Dahi cowok itu berkerut. -suara cowok- batinnya.

"Halo" ucap cowok itu.

"Ini siapa ?" kata sang penelpon. Dahi cowok itu berkerut kembali.

"Saya-" ucapan cowok itu terputus oleh sang penelpon.

"Andin mana? Kok lo sih yang jawab telponnya. Ini gue yang salah nomor atau ini emang nomornya Andin tapi lo yang angkat"

"Iya, ini benar nomornya Andin. Dia lagi dikamar mandi" kata cowok itu dingin.

"Ha? Lo! Lo siapnya Andin?" ucap sang penelpon dengan nada tinggi.

"Gue Abangnya Andin? Emang kenapa kalo gue ada dikamar adik gue sendiri"

"Abangnya A- oh maaf gue kira lo siapanya Andin. Hehe" 'malah kekeh lagi nih cowok' gerutu cowok itu.

"Hmmm. Dan lo siapanya Adik gue? Dan kenapa lo manggil adik gue 'Andin' bukan 'Asta' " Tanya sang Abang.

"Ya suka-suka gue dong ka-" ucapan sang penelpon diputus langsung ole Dhika.

Lalu keluarlah seorang gadis dari kamar mandi yang hanya menggunakan handuk yang membungkus badannya.

"Aaaaaaaaaa siapa kamu ha !!" Jerit Andin. Seketika Dhika  berbalik mengahadap adiknya itu.

"Apaan sih Dek. Kenapa njerit-njerit, gadis kok toa banget" ucap Dhika.

"Abang kenapa ada dikamar Aku? Keluar sana Aku mau pake baju, cepetan" usir Andin. Dhika  mendengus lalu berjalan menuju pintu kamar adiknya.  Andin berjalan kearah lemari bajunya, menarik salah satu baju tidur yang bergambar bunga-bunga kecil.

Setelah selesai Andin pun turun kebawah, dan terdapatlah tiga orang yang sedang menonton TV, dan bersantai ria diatas sofa.

"Hai semua!!" Sapa Andin dengan semangat.

"Hai Mbak  sini sama Papa" sapa sang Papa, sembari menepuk-nepuk sofa disebelahnya Andin mengangguk dan berjalan menuju Papanya.

"Gak ada cemilan nih Ma?" tanya Andin sambil mengedarkan matanya keruang tamu dan sekitarnya.

"Mbak, gak baik cewek ngemil malam-malam ntar gendut loh"  ucap sang Mama.

"Aduh Mama, badan Aku dari dul-" ucapan Andin dipotong oleh sang Abang.

"Kalo dibilangin orang tua itu didengerin jangan dilawan Dek, gak baik!!" ucap siAbang.

"Iyah deh iya"

"Tuh dengerin Abang kamu"

"Iya ma" jawab Andin. Dia selalu diam kalau sudah Abangnya yang berbicara.

Setelah itu sang Papa pun bercerita tentang pekerjaannya. Dan obrolan pun berlanjut sampai Andin pamit untuk kembali kekamarnya karna sudah malam.

°°°°°°°°°°°°°

Esok paginya, Andin mendapati satu pesan dari nomor yang tak dikenal. Andin mengernyitkan dahinya melihat pesan tersebut. Dengan ragu Andin pun membukanya.

From:+6282274XXXXX
Morning Andin
Ketemu dikampus ya

By: N

Andin? N? Siapa sih nih orang, bikin penasaran aja gerutu Andin. Lalu ia turun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju kamar mandinya.

Satu jam berlalu. Andin telah sampai di kampusnya. Andin berlari kearah sahabatnya.

"Nazaaaaaaa!!" jerit Andin saat dirinya telah berada dihadapan Naza.

"Astaga Asta. Kenapa kamu toa banget sih. Masih pagi juga" ucap Naza.

"Hehe, sory ya Alya Naza tercinta, tersayang, terunyu dan kawan-kawanya" ucap Andin. Naza menghela nafasnya. Lalu mengangguk. Dia memang tidak bisa marah kepada sahabatnya ini.

°°°°°°°°°°

Udah lama gak apdet, sepalah apdet malah kependekan..
Maaf ya, wifi sekolah mati jadi lama deh apdetnya..

Maaf kalo ada typo berteberan..
Jangan lupa VoMentnya ya redears.. :)
Muleateda :)






























Al

PELAMPIASANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang