KELIMABELAS

11.3K 414 4
                                    


"Aqiiilaaaaaaa..." panggil Ririn.  Sekarang Ririn tengah berada dibandara Kualanamu Medan.

Yang dipanggil pun menoleh dan berlari kearah sahabatnya, menghambur kepelukan Ririn.

"Aaaa Aku kangen banget sama kamu Qil"

"Iya Aku juga kangen banget sama kamu. Udah enam bulan kita gak ketemu"

"Hehe.. Yauda mau kemana dulu nih. Kerumah O'om kamu atau rumahku dulu" tanya Ririn. Aqila berpikir sebentar lalu

"Eng.. Aku nginep dirumah kamu duluya untuk beberapa hari" ucap Aqila dengan puppy eyesnya.

"Mau hari, minggu, bulan dan tahun jugak boleh kok Qil"

"Hahaha" tawa Qila.

"Yauda yuk kita kerumahku. Pasti Mama juga kangen sama kamu" ucap Ririn sambil berjalan menuju motornya. Sebelum sampai diparkiran Ririn menepuk jidatnya.

"Eh tapi Aku naik motor Qil. Gimana nih. Apa kamu naik taksi aja" tawar Ririn, ia tak mau bila sahabatnya ini sakit.

"Aku gak papa kok kalo naik motor. Kamu tenang aja, lagiankan gak sampe sejam menuju rumah kamu"

"Yauda deh yok. Tapi kalo kamu gak kuat ngomong aja ya Qil"

"Oke"

Mereka keluar dari bandara dengan sepeda motor. Menyusuri jalan Medan menuju rumah Ririn.

°°°°°°°°°°°°°

"Balik yuk, bosan nih" ujar Naza. Sudah dua jam mereka dikafe ini, cuma mengobrol, tidak melakukan apapun dan itu sungguh membuatnya bosan.

"Yaudah yuk. Kalian gak pulang?" tanya Rio.

Andin menoleh kearah Nathan, seolah menanyakan ajakan Rio. Nathan pun menggelengkan kepalanya, dia masih ingin disini.

"Yauda kalo gitu kita duluan ya dah"

"Iya"  Naza dan Rio pun keluar dari kafe itu.

Hanya ada keheningan yang menemani mereka, Andin bingung mau ngomong apa. Sedangkan Nathan bingung akan keadaan ini yang menimpanya. Dia tidak ingin hubungan ini berlanjut, tapi dia takut menyakiti hati Andin. Sebelum Nathan berfikir itu dia telah dulu menyakiti hati Andin.

°°°°°°°°°°°°°

"Makan dulu Qil, jangan ngelamun aja, ingat sakit kamu" ucap Ririn menyuruh Qila makan. Aqila mendongak menatap Ririn.

'Apa aku bilang aja ya sama Ririn tentang tujuanku balik ke Indonesia' ucapnya dalam hati.

"Eh malah bengong" ucap Ririn lagi.

"Eng.. sebenarnya Aku mau cerita dan mau minta bantuan sama kamu" ucap Qila.

"Yauda tapi kita makan dulu, setelah itu kita keatas. Kamu ceritain apa yang mau kamu ceritain dan insyaallah Aku bersedia membantu" ucap Ririn. Aqila pun mengangguk dan memakan makanannya.

Setelah selesai dengan acara makannya. Mereka berdua naik keatas, dan berjalan menuju kamar Ririn. Sesampainya di kamar, Aqila mengganti pakaiannya. Setelah selesai dengan pakaiannya Qila bergabung dengan Ririn diatas kasur.

"Jadi apa yang ingin kamu ceritain" tanya Ririn to the point.

"Em- Aku bingung mau mulai dari mana Rin" ucap Aqila, dia mulai gelisah saat ini.

"Masalah apa?"

"Oke. Aku mau cerita tapi jangan dipotong dulu ya" ucap Qila, yang dibalas anggukan oleh Ririn.

"Sebenarnya Aku balik ke Medan itu, mau nemui 'dia', Aku kangen sama 'dia' Rin. Aku baru sadar kalo Aku gak bisa hidup tanpa 'dia'. Aku denger dari temenku yang disini kalo, 'dia' udah punya cewek. Awalnya Aku gak percaya sama apa yang dibilang temen Aku itu, tapi setelah temenku  mengirim foto 'dia' dengan cewek itu. Hatiku sakit Rin. Sakit banget, lebih sakit saat Aku dioperasi. Temenku ngirim foto 'dia' sama cewek itu gak satu, tapi banyak Rin. Setelah melihat foto itu Aku gak mau kuliah, Aku gak mau chek-up lagi, dan Aku juga melakukan aksi mogok makan. Selama disana yang kulakukan hanya menyesali perbuatanku ini, jadi Aku minta bantuan sama kamu untuk nemui 'dia',  Aku mau minta maaf, dan Aku mau rebut 'dia' lagi dari cewek itu, Aku yakin 'dia' masih sayang denganku. Dan 'dia' akan memilihku." Aqila selesai dengan ceritanya dan mengahapus air matanya. Ririn mencerna baik-baik kata-kata yang di ucapkan oleh Qila tadi sampai dia tersadar-

"Tapi kalo gitu kamu eg-"

"Iya, Aku memang egois. Tapi Aku membutuhkannya Rin. Tolong bantu Aku Rin. Pliiis"

"Coba kamu bayangkan kalo kamu yang jadi cewek itu gimana rasanya?" tanya Ririn.

Dia tidak habis pikir dengan sahabatnya ini. Apa yang ada dalam otaknya?

"Rinnn.." ucapnya seraya memelas.

"Hh.. Oke tapi jangan libatkan Aku dalam masalah ini? Setuju" tanyanya. Qila mengangguk antusias.

"Jadi siapa nama cowok 'itu'?"

"Namanya.. Nathan!! " ucap Aqila terlalu semangat.

Deg! Jangan bilang kalo dia Nathan pacarnya Andin. Tapi itu gak mungkin, bukan cuma cowok itu yang namanya Nathan. Ucap Ririn dalam hati.

"Kenapa Rin kamu kenal sama 'dia'?" tanya Aqila.

"Nama lengkap cowok itu siapa?" tanya Ririn sambil menahan nafas.

"Namanya Nathan Avriansyah Anggara".

°°°°°°°°°°°°

Bingung mau buat konfliknya gimana dipart selanjutnya..

Komen dan Potnya jangan lupa ya..
Makasih..
























Al

PELAMPIASANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang