Setelah mereka bercanda gurau di kamar Hafidz dan Fatur, mereka memutuskan untuk kembali ke kamar nya masing-masing.Mereka terlelap tidur di malam hari.
Tapi tidak untuk Hafidz. Dia tidak bisa tertidur. Sesekali dia menatap Fatur yang sudah terlelap terlebih dahulu.
Hafidz mendengus sebal, "duh gue gak bisa tidur nih, apa gue haus ya ? Mendingan gue ke dapur ngambil minum." gumam Hafidz.
Hafidz langsung turun dari kasur dan berjalan ke arah dapur. Rumah Alena cukup besar dan...gelap. Hafidz berjalan santai ke arah dapur. Sebenarnya dia merinding dan bulu kuduk nya berdiri seperti ada yang meniup nya dari samping.
Akhirnya Hafidz sampai di dapur, mengambil gelas dan membuka kulkas. Saat dia sedang membuka kulkas,ada yang menepuk pundak nya. Hafidz terkejut dan dia melihat ke belakang dengan perlahan.
Sesosok wanita yang sangat cantik tetapi menggunakan pakaina berlumuran darah.
"Tolongg....!!" ucap wanita itu.
PRAANGG...!! Gelas yang sedang dipegang oleh Hafidz jatuh pecah. Hafidz segera menutup pintu kulkas dan berlari dari hadapan wanita itu.
"Hosh..hosh...hosh, duh tuh hantu kenapa muncul sih?! Bikin gue kaget aja." ucap Hafidz yang nafasnya teregah-engah sambil melipat tangan nya di dada.
Hafidz melihat ke belakang dan ternyata hantu itu sudah ada di belakang nya.
"Yah dia pake ngikutin gue! Ah lari lagi aja." ucap Hafidz.
Hafidz kembali berlari. Tetapi saat dia berlari, hantu itu sudah ada di depan Hafidz.
"Eh lo ngapain sih ngikutin gue dari tadi? Udah ah gue capek lari-lari terus dari tadi." ucap Hafidz.
"Aku gak nyuruh kamu buat lari, lagian siapa suruh lari?" ucap Hantu itu.
"Iya juga, terus lo ngapain ngikutin gue?" ucap Hafidz.
"Pingin... kenalan sama kamu dan teman-teman kamu, seperti nya kalian anak yang baik." ucap hantu itu.
"Kenalan? Kenapa gak bilang dari tadi? Lo tau gak sih hah? Gue tuh tadi udah kehausan banget eh lo nya malah ngagetin gue, gelas nya jadi jatuh kan tuh." ucap Hafidz.
"Iya maaf ngagetin kamu, abisnya aku bingung gimana caranya manggil kamu kan aku gak tau nama kamu." ucap Hantu itu.
Hafidz langsung mengucapkan 'oh' panjang. Ekspresinya langsung berubah jadi bingung, "Tunggu deh! Kok gue bisa bicara sama lo?" ucap Hafidz.
"Kamu tidak sadar? Kan kamu punya kemampuan yang tidak dimiliki orang lain." ucap hantu itu.
"Kemampuan? Kemampuan apaan?" ucap Hafidz.
"Indera ke enam." ucap Hantu itu.
"Hah ? Enggak, gue gak mungkin punya indera ke enam!" ucap Hafidz.
"Kalo gak punya kenapa kamu bisa komunikasi sama aku ?" ucap hantu itu.
"Iya juga sih, ah udahlah gue mau ke kamar, mau tidur." ucap Hafidz.
"Kau tega meninggalkan ku sendiri ?" ucap Hantu itu.
"Gue ngantuk, kalau mau lo tidur aja sana." ucap Hafidz.
"Aku kan hantu bagaimana bisa tidur?" ucap hantu itu.
"Itu urusan lo." ucap Hafidz.
Hafidz pun pergi meninggalkan hantu itu. Dia sudah sampai di kamar dan tertidur.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
[GPM : 1] BONEKA YANG HILANG! ✔
Terror{COMPLETED} Grup Pemecah Misteri seri 1 Kisah 8 orang anak yang ingin berlibur ke sebuah desa namun tanpa mereka sadari, mereka memasuki sebuah hutan yang terlarang. Mereka bertemu dengan seorang anak kecil yang misterius, meminta tolong kepada mere...