BYH 19: Peran penting.

1K 132 21
                                    

Fathur dan Zidane berjalan menelusuri hutan sampai akhirnya mereka sampai di sebuah gubuk yang cukup jauh dari jangkauan mereka. Mereka berdua berjalan perlahan sambil menempelkan punggung mereka ke dinding gubuk. Sesekali, mata mereka beredar untuk memperhatikan keadaan sekitar.

Fathur mengintip lewat jendela. Benar saja, ada seorang gadis yang sedang diikat diatas kursi. Dia masih memejamkan matanya. Fathur mengisyaratkan Zidane untuk masuk sedangkan dia akan berjaga di depan gubuk itu.

Zidane pun mengangguk. Dia berjalan cepat ke dalam gubuk itu. Zidane menepuk-nepuk pipi Achi supaya gadis itu membuka matanya.

"Chi! Achi! Bangun, woy!" ujarnya sambil berbisik ke telinga Achi.

Gadis itu perlahan terbangun. Dia mengerjapkan matanya. Achi baru ingin menggerakkan tangannya namun tertahan karena ada tali yang mengikat tangannya.

Achi meringis. Sebenarnya tangannya masih sakit dan sekarang tangannya harus diikat ke belakang dengan tali. Dia menoleh ke Zidane, "Kok gue ada disini?" tanya Achi dengan suara serak persis seperti orang yang baru bangun.

"Lo diculik sama orang bertudung tadi, sekarang gue mau bebasin lo," Zidane berkata sambil melepaskan tali yang mengikat badan, tangan dan kaki Achi. Gadis itu membuang nafas kasar. Kesadarannya belum pulih benar.

"Dane, cepetan!" teriak Fathur dengan volume suara yang tidak terlalu kencang. Dia mengintip lewat pintu yang setengah terbuka.

"Iya, iya! Sabar kek," Zidane menjawab dengan jengkel. Akhirnya tali yang mengikat Achi sudah terbuka. Zidane membantu Achi berdiri dan berjalan di depan Achi. Dia menatap jengkel Fathur, "Udah selesai, 'kan? Puas lo?" ujar Zidane sambil melipat tangannya di dada.

Fathur terkekeh. Dia membentuk 'V' lewat jari telunjuk dan jari tengahnya. Mereka berdua langsung membawa Achi ke tempat teman-temannya berada. Namun, di tengah perjalanan, orang bertudung itu muncul lagi di hadapan mereka. Spontan, mereka mundur beberapa langkah.

"Mau kemana kalian?" tanya orang bertudung itu sambil berjalan mendekati mereka. Pandangannya terfokus pada Achi, "Wow, kalian udah berhasil menyelamatkan teman kalian tanpa sepengetahuan saya? Hebat!" Orang bertudung itu bertepuk tangan sambil tersenyum miring.

"Achi mundur, chi." suruh Zidane ke Achi. Gadis itu langsung menjauh beberapa langkah ke belakang. Zidane dan Fathur memasang kuda-kuda saat orang bertudung itu siap menyerang mereka dengan pisau di tangannya.

"Mainnya pake pisau, gak gentle banget jadi cowok," ketus Fathur. Orang bertudung berdecak, "Bilang aja kalian takut."

"Takut sama lo? Gak lah ya," jawab Zidane.

Karena sudah tersulut emosi, orang bertudung itu langsung berlari ke arah Fathur. Cowok itu menahan tangan Orang bertudung yang memegang pisau. Dia menendang perut orang bertudung itu sampai terjatuh ke tanah.

Sekarang, giliran Zidane. Cowok itu memegang kerah orang bertudung itu dan dia menonjok rahangnya. Berkali-kali sampai orang bertudung itu lemas. Fathur dan Zidane menatap orang bertudung itu dengan tatapan tajam dan meremehkan.

Orang bertudung tadi masih kuat dan memutuskan untuk berdiri lagi. Dia menatap Fathur dan Zidane dengan rasa dendam yang besar. Dia menyerang Fathur lagi. Satu pukulan mengenai bagian pinggir bibir Fathur sampai berdarah. Fathur mengusap darah itu dengan kasar.

"Tenaga mu lemah juga ya," ujar orang bertudung itu.

Dari belakang, Zidane berlari dan ingin menendang punggungnya. Namun, karena dia sudah sadar, dia menoleh ke belakang dan mengarahkan pisau nya tepat di depan wajah Zidane. Satu langkah saja, pisau itu akan menusuk hidung Zidane.

[GPM : 1] BONEKA YANG HILANG! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang