ORANG KETIGA

12.3K 417 16
                                    

In hospital

Dua minggu telah berlalu namun Allen belum juga terbangun dari tidur berkepanjangannya.Erika,dan sepupunya yang lain bergantian menjaganya,begitu pula dengan ayah dan ibunya.mereka bahkan sulit untuk memejamkan mata,mereka semua terus menantinya untuk terjaga.

"Dok bagaimana keadaan nya,apa masih ada harapan?tanya Selena dia teman sekaligus tetangga Allen.
"Kita berdo'a saja,karena ini Anpal yang kedua kalinya!yang penting masa kritisnya sudah lewat

"Terima kasih dokter Marinka.
"Sama sama"

Dokter Marinka segera berlalu dari ruang ICU tempat Allen terbaring lemah dengan wajah pucatnya.

Sesekali Selena bercerita tentang kenangan kenangan mereka waktu kecil,walaupun Selena tau Allen tak akan mendengarnya.

"Allen kau ingat,kau selalu mengatakan pada orang orang yang menggangguku kalau aku adalah adikmu.kau tau Allen aku membenci sebutan itu,aku tak mau menjadi adikmu!"karena sejak dulu aku mencintaimu Allen walau aku tau tak ada celah dihatimu untukku,Allen bangun lah!ucap Selena pilu dia tak tega melihat penderitaan Allen.

"Bangunlah Allen...kali ini aku tak akan marah walaupun kau memanggillku adik." air mata Selena mulai menetes.

"Sampai kapan kau akan terus tertidur seperti ini?tidak kah kau bosan?"

"Aku merindukan mu,merindukan Allen yang dulu,teman teman dan sepupumu kehilanganmu Allen,aku mohon Allen ..kembalilah pada kami"gumam Selena dengan hati teriris iris melihat pria yang dicintai nya sejak kecil itu terbaring tanpa daya.

Perlahan Selena merasa jemari Allen bergerak,dia segera mendongak menatap wajah Allen,tapi wajah pucat itu tak bergeming! bergerak .. tangan Allen bergerak,aku merasakanya"Ujar selena dalam hati lalu dia memanggil Dr.Marinka.

"Keadaan Allen sekarang lebih stabil,dia sedikit syok jadi langsung berefek ke pertahanan tubuhnya!kuharap kalian jaga emosi nya,mungkin sebentar lagi dia terbangun"ujar  Dr. Marinka saat memeriksa Allen
"Terima kasih dok"
"Sama sama"ujar Dr. Marinka meninggalkan ruangan di mana Allen terbaring lemah.

Flashback

Aku dan Allen menatap salju yang turun,kami masih berdiri didepan kelas menunggu papa ku datang menjemput kami.
"Anak anak tetap disekolah sampai dijemput orang tua kalian ya!ujar Mr.Kevin guru kelas Hauptschule pendidikan usia 5-10 tahun.saat itu usia kami delapan tahun,Allen lebih tua tiga bulan dari aku.

Kami berdua menatap salju yang berwarna putih bersih..sesekali aku berpaling menatap wajah Allen yang selalu ceria,dia seseorang yang sangat aktiv,bahkan sangat usil.

Tiba tiba Allen berlari ke halaman sekolah dan meraup segumpal salju lalu dengan cepat dia melemparkan salju itu kemuka ku.
"Selena..cepat kesini,kita main bola salju!
"Enggak ah,takut dimarah papa!
"Paling dijewer sama om Marcus"ucapnya cuek dan menarik tangan ku kehalaman kami berdua bermain lempar salju.benar benar menyenangkan.

Sejenak aku menatap Allen yang tertawa dengan lepas,tiada beban sedikitpun diwajahnya.aku sangat menyukai Allen semenjak aku pindah ke jerman tepatnya disebelah rumah allen,saat itu umur ku enam tahun,dan kami berdua bersekolah Hauptschule ditempat yang sama.

Seandainya saja salju putih ini berubah menjadi hitam..dan dapat mengubur dalam dalam..Perasaan suka ku pada Allen.
"Allen aku mau minum Ice bubble"
"jangan,udara dingin seperti ini,minum ice bubble,nanti kalau kamu sakit gimana?
"Kan ada Allen yang jagain!
"Tetap ga boleh,udah ah main saljunya!ujar Allen menarik ku ke depan kelas menunggu papa.

Pernikahan SemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang