Jejak Jejak Masa Lalu

5.3K 214 5
                                    

Angin kencang yang berhembus menimbulkan nyanyian tersendiri di telinga Arabelle .

Dia menyingkap selimut tebal yang sejak tadi menutupi tubuhnya. Gadis itu duduk di tepi ranjang sebelum memutuskan untuk kembali berbaring. Ia begitu lelah; tidak secara fisik. Ia sangat lelah menggunakan otaknya untuk berpikir tentang seseorang.

Seseorang itu selalu berada dalam jangkauan matanya. Seseorang itu selalu berhasil menemukannya dalam situasi apapun. seseorang yang selalu berada di dekatnya, tak pernah beranjak ataupun menjauh dari nya.

Dan entah sejak kapan, seseorang itu menjadi satu-satunya objek pikir dalam kepalanya.

Sebelum pernikahan mereka tak sedikit pun terbersit dalam kepala Arabelle bahwa seseorang itu bisa memberikan pengaruh besar untuknya. Menolak untuk berpikir lebih jauh, gadis itu meninggalkan ranjangnya dan berjalan menuju meja makan, duduk sejenak menatap semua masakan yang sudah tertata rapi di meja.

Arabelle bangkit dari duduk nya, "kurasa makan jeruk akan sedikit menyegar kan pikiran ku" baru saja tangannya meraih jeruk yang tersimpan di lemari pendingin denting bel mengurung kan niat nya.

Arabelle menuju pintu depan,senyum kecil terukir di bibirnya saat ia melihat seseorang yang mulai mengisi sudut hati nya tersenyum lebar merengkuh pundaknya.
"apa aku terlambat?dan kurasa malam ini kau benar-benar berdandan untuk ku"Gerald melepas rangkulan nya dan menatap istrinya dengan seksama,lingerie tipis berwarna hitam Sangat manis dan pas menempel di tubuh indah Arabelle.

Arabelle berusaha menyembunyikan senyumnya walaupun ia sendiri yakin lelaki itu dapat melihat semburat merah jambu di wajahnya. "ku rasa kali ini kau benar-benar memaju kan semua jadwal mu?"jawab Arabelle meraih handbag Gerald.

"ku rasa air hangat akan menyegar kan tubuh mu"bisik Arabelle sambil sedikit mendorong suaminya ke kamar mandi.

"oke aku hanya sebentar..tunggu aku di meja makan "ujar Gerald melepas kemeja nya.

"dan ku harap makan malam kali ini tidak ada gangguan dari siapa pun termasuk proyek Lois mu" ujar Gerald menutup pintu kamar mandi tak lama Arabelle melangkah keluar kamar saat guyuran air terdengar di telinga nya.

Setelah selesai mandi Gerald menuju meja makan yang sudah tertata rapi dengan berbagai menu kesukaan Gerald.

"Aku tidak yakin kalau kamu bener bener memasak semua ini "ujar Gerald mencebik kan bibir nya.
" oh my God.. Kau benar-benar suami tidak tau terima kasih, setelah kerja keras ku agar semua makanan ini terhidang di meja "desis Arabelle dengan kesal.
" aku hanya bercanda sayang.."gerald mencium puncak kepala Arabelle.
"Aku tahu"sahut Arabelle sambil mengambil kan piring untuk Gerald .

Arabelle melirik lelaki itu sekilas sebelum menyembunyikan senyuman kecilnya lagi. Mungkin tanpa disadarinya, inilah salah satu alasan Gerald menjadi satu-satunya objek yang berputar di kepalanya, lelaki itu selalu mampu membuat nya tersenyum.
"Apa masakan nya enak?
"delicious.. "jawab Gerald singkat sambil terus mengunyah makanan nya. Arabelle pun mengunyah makanan nya dengan perlahan.

" ehmmm.. "Arabelle berdehem dan mengatur kalimat seperti apa yang akan mengawali pertanyaan nya, sejenak Gerald menghentikan suapan nya,mata biru nya memandang Arabelle lekat lekat
" Apa ada masalah? Tanya Gerald

"Ada yang mau kutanyakan."

Gerald meneruskan suapan nya "Memangnya kalau tidak kuijinkan kau tidak jadi bertanya?"

"Tentu saja tidak," sahut Arabelle sambil tersenyum simpul . Arabelle terdiam sejenak. "Apa... dulu aku mengenal seseorang yang bernama Kevin ?"

"Kevin?Gerald tersentak, dia
tiba-tiba merasa terusik dengan pertanyaan Arabelle.

Pernikahan SemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang