Tragedy

5.6K 223 23
                                    

Suara dentuman musik dan teriakan-teriakan terdengar beriringan dalam klub malam itu, menciptakan suasana yang bising dan penuh sesak di mana hampir setiap sudut ruangan yang cukup besar itu, akan tergambar dengan jelas gemerlap nya pergaulan dunia bebas.

Seorang pria dengan aura dingin melenggang masuk dengan penuh ke angkuhan yang terpancar dari gerak gerik tubuh dan matanya,Kevin Lionel dengan arogan berjalan membelah ruangan yang sesak itu menuju ke salah satu kursi sofa yang berada di pojok ruangan VIV. Ia sedikit tersenyum nakal saat beberapa wanita malam dengan sengaja menabrakan diri mereka padanya, berusaha mencuri perhatian pria itu.

“ahir nya kau datang juga” gumam seorang gadis saat melihat pria itu berjalan ke arahnya, gadis yang tak lain Trisha itu menatap tajam dengan asap mengebul keluar dari celah bibir tipisnya, pelampiasan rasa bosan yang kini sudah memuncak. “apa kau telah berhasil mendapat kan Arabelle? Ku rasa selama nya kau akan kalah telak dari berengsek Gerald ” ucap Trisha mencemooh dan kembali menghisap rokoknya yang tinggal setengah dengan penuh nikmat.

“Cara bicaramu sangat sinis. Kau masih memiliki dendam padanya?” Pria itu mengambil tempat duduk tepat di samping Trisha, mengambil gelas berisi wine milik gadis itu yang masih terisi penuh, kemudian mencicipi cairan berwarna merah itu.

Trisha tersenyum sinis mendengar ucapan pria itu. Ia mematikan rokoknya di atas asbak yang berada di atas meja dengan gerakan kasar, seakan sedang melampiaskan emosinya. “ku rasa aku tidak harus memberikan jawaban apapun pada mu? Tapi aku sangat ingin mereka hancur”sinis Trisha dengan mata berkilat penuh dendam.

Kevin hanya menyeringai mendengar ucapan Trisha yang penuh ke marahan.

“Tentu saja,aku akan mendapat kan Arabelle dengan cara ku sendiri” gumam Kevin dengan sorot mata dingin.

Trisha meraih ponsel Kevin yang tergeletak di meja dan mengetik sesuatu di sana “ada apa sebenarnya? Kenapa kau mencariku? Apa kau sedang bosan hingga kau merindukan ku ?”sindir Trisha dengan sinis.

Kevin tertawa renyah mendengar ucapan gadis itu. "dia benar-benar Gadis yang menyebalkan" gumam hati Kevin.

“Kau tidak bisa membohongiku Trisha, aku bukan orang bodoh aku tau kau sangat dendam pada Gerald juga Arabelle tiap kali ku sebut nama mereka, aku tak peduli dimana kau mengenal mereka yang pasti kita mempunyai tujuan yang sama menghancurkan hubungan mereka, dan Arabelle bisa menjadi milik ku karena sampai kapan pun Dia hanya untuk ku ” ucap Kevin dengan tatapan penuh ambisi.

Trisha mendengus sebal mendengar ucapan Kevin dan kembali menyulut rokok ke bibir nya.

“apa tidak ada gadis yang bisa ku ajak bermain malam ini?” tanya Kevin sambil menyalakan korek untuk rokok Trisha,anggukan Trisha mewakili ucapan dari bibir nya. “ada, aku sedang chatting dengan nya , dia sangat senang menemani orang seperti mu?”goda Trisha

"apakah Dia benar-benar berkelas? Selidik Kevin

“Kau tahu bagaimana pergaulanku di dunia malam kan? Hanya wanita-wanita cerdas yang dapat bergaul denganku. Dan aku pastikan, dia adalah yang terbaik.”

“Baguslah… Aku tidak mau mendapat kan sesuatu yang tidak memuaskan setelah membayar mahal.” Kevin menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa sebelum melanjutkan ucapannya. “Oh ya, siapa nama gadis itu?”

"Arabelle "jawab Trisha Santai

“what?

“Arabelle”

Kevin dengan refleks mengangkat tubuh nya yang sedang bersandar.

"ingat Trisha jangan bermain main dengan ku"
"aku sedang tak berselera bercanda dengan mu.. Oya aku harus cabut selamat bersenang senang "Trisha bangkit sambil menepuk paha Kevin.

Pernikahan SemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang