De JaVu

10.4K 304 10
                                    

Arabelle terbangun dengan napas yang tak beraturan seakan dia baru saja berlari maraton seratus putaran,Bulir-bulir keringat membasahi seluruh tubuh dan wajah cantiknya. Mimpi itu kembali datang.semenjak dia pulang dari bulan madu mimpi itu selalu menghantui tidurnya,mimpi tentang masa indah saat detik detik terahir dia berada dijenjang pendidikan gymnasium di mana dia dan semua teman teman nya saling berbagi tawa, lalu tiba-tiba semuanya menjadi gelap tanpa sedikit pun cahaya. Mimpi itu sesaat membuatnya merasa bahagia ,sebelum semuanya terampas lagi dengan meninggalkan luka yang mendalam.

"Ara...ara..ara bangun!kamu kenapa?tangan kekar yang hangat mengguncang pelan bahunya.
"A..aaku...aku takut,kenapa mimpi itu selalu menghantui ku belakangan ini?ujar Arabelle dengan suara parau.
selama satu minggu terakhir ia selalu terbangun dari tidur gelisahnya,saat dia mencoba tidur kembali hanya mimpi itu lagi yang akan mengganggu tidurnya.

"Mimpi?tanya Gerald menyipitkan matanya.
"Iyaa..ini sudah kelima kalinya aku bermimpi sama,mimpi saat aku berada disebuah party,dan tiba tiba semua menjadi gelap,aku..aku merasa ada seseorang yang memanggilku namun semuanya menjadi gelap,aku tidak tau kenapa mimpi itu membuatku sangat ketakutan"
"Party?wajah gerald tampak pucat mendengar penuturan arabelle.
"Iyaa party.. ke--nappa wajah mu terlihat tegang?tanya Arabelle
"Tid..tidak aku tidak tegang,tunggu sebentar aku ambilin minum"

Dengan tergesa Gerald beranjak untuk menuangkan air putih dengan tangan sedikit gemetar Gerald membantu Arabelle untuk menenggak habis air mineral ditangan nya.."ya tuhan jangan kau renggut lagi dia dari sisi ku"bisik hati Gerald dengan cemas.

"Terima kasih"ucap ara dengan suara yang masih serak.
"Oke...oya Ara aku rasa sebaiknya kamu berkunjung kerumah mama Claudya beberapa hari,aku khawatir melihat keadaan mu,hampir tiap malam kamu mengigau"
"O..oke..kurasa kamu benar Gerald aku harus pergi ke tempat yang bisa membuatku tenang,,thanks ya"
"Ya sudah sekarang kamu bisa kembali tidur"gumam Gerald meraih selimut untuk menutupi tubuh Arabelle.

Dengan pikiran kacau Arabelle kembali merebahkan diri dikasur membelakangi Gerald,beberapa kali tangan Gerald hendak menyentuh bahu Arabelle tapi niat itu dia urungkan.

Setelah menunggu beberapa menit untuk memastikan kalau Arabelle sudah terlelap,Gerald melangkah turun dari tempat tidur. Tanpa menyalakan lampu, ia terus berjalan menuruni anak tangga dan menuju dapur. Setelah meminum segelas air putih,Gerald kembali melanjutkan langkah menuju balkon.dia menghirup udara malam yang terasa menusuk kepori pori tubuhnya.

"Ara...apakah kau akan mengingat semuanya dan kembali membenciku!tidak ara aku tidak ingin kehilanganmu lagi"perlahan Gerald menghembuskan nafasnya yang terasa mencekik tenggorokan.

" Gelap...tolongg,aku benci gelap Gerald dimana kamu?apa itu kamu?
Kalimat itu kembali mengiang ditelinga Gerald,dia memejamkan matanya sambil menghirup udara sebanyak mungkin agar menghalau sesak dalam paru parunya.

"Owh my god...disatu sisi aku ingin dia mengingat diriku kembali,tapi disisi lain aku takut kalau kejadian malam itu akan membuatnya kembali membenciku,aku harus bagaimana?Gerald menjambak pelan rambutnya dengan perasaan kacau dia bersandar didinding balkon,perlahan tubuhnya menggelesor ke bawah seolah kakinya tak mampu menopang tubuhnya.

Kini, di tengah kegelapan juga keheningan,Gerald termenung dalam lamunannya. Ia bertanya-tanya, bagaimana hidup mampu mempermainkannya dengan begitu mudah? Demi Tuhan, ia sedang menggenggam kesempurnaan saat dia bisa selalu bersama dengan orang yang dicintainya tapi takdir dengan begitu mudah berbalik menghancurkannya.

Pernikahan SemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang