Hari ini Veranda harus pergi ke Manado untuk menemui neneknya, Deva mau tidak mau harus tinggal bersama si kembar tiga itu. Sebenarnya Ve tidak tega meninggalkan mereka, terlebih jika harus meninggalkan Deva yang belum terlalu mengerti tentang anak kecil. Ia takut nantinya Deva kesulitan bekerja karna ulah si kembar. Namun Deva selalu mengatakan kalau dia bisa mengurus ketiganya, bagaimanapun Ve tidak tenang ia takut jika Deva lupa memberikan mereka susu atau lupa membacakan dongeng untuk mereka."Kamu gapapa aku tinggal?." Tanya Ve meyakinkan Deva, pria itu tersenyum sambil menggendong Jason. ".. Kalau engga aku di sini aja deh, ke nenek nanti aja kalau anak anak udah gede." Ujarnya lagi.
"Sayang, tenanglah. Kita akan baik baik saja, kamu ga perlu khawatir, ya kan Jason?." Tanya Deva pada si kecil yang asik memakan sebatang coklat. "Iya mom, dady pasti akan jadi dady yang baik." Ujarnya.
"Sayang, kamu jagaian dady dan adik adik kamu ya."
"Ayeaye mom!." Ujar Jason.
Ve melirik ke arah saudara kembar Jason yang terlelap di kereta bayi mereka, lagi lagi ia menatap ke arah Deva. Deva tersenyum lembut padanya dan mencium gemas pipi gembul Jason.
"Bilangin ke mereka ya aku pergi dulu. Bye sayang." Veranda mencium ketiga putranya bergantian.
"Jason kamu turun dulu ya sayang, jaga adik adik kamu." Ujar Deva kemudian menurunkan Jason.
"Baby, hati hati ya. Jaga makan kamu di sana. Jangan lupa sampaikan salamku untuk nenek." Kelakar Deva memegang pundak Ve lalu mengusapnya. ".. Take care baby, aku akan merindukanmu." Deva meemluk Veranda erat.
"Kamu juga ya, jagain anak anak. Jangan lupa kasih mereka porsi makan yang sesuai, kalau malam Jeston suka banget di-."
"Di elus punggungnya, dan Jayden dan Jason suka di bacakan cerita mermaid? Ya kan? Tenang, aku sudah tau. Hehehe." Potong Deva.
"Yaudah aku pergi dulu ya, love you." Ve menangkup wajah Deva
"Love you more." Deva mengusap pipi kanan Ve lembut, lalu mencium bibirnya lembut.
***
Baru beberapa jam Ve pergi, tapi lihatlah. Si kembar iti sudah membuat ulah, ia mencoret coret berkas berkas yang harus aku baca, astaga.
"God! Apa yang kalian lakukan? Astaga." Aku mengambil berkasku dan menatapnua tak percaya, menepuk jidatku berkali kali. "Ya tuhan, bagaimana ini?." Ujarku
"Dady, main yuk. Jeston bosan." Aku melirik ke arahnya, menutup mataku dan menghirup napasku panjang lalau menghembuskannya, mencoba meredam emosiku. "Mau kemana boy?." Tanyaku tersenyum
"Jeston gatau, yang pasti Jeston bosan." Ujarnya polos, lihatlah wajah lucunya membuat masalh yang baru saja merka buat menghilang begitu saja.
"Ikut dady yuk, dady akan liatin foto kecil kalian. Jason! Jayden! Kesini sayang." Panggilku, mereka berlarian ke arahku dan Jason langsung menempel di punggungku, kedua tangaku penuh oleh Jeston dan Jayden. Kalian harus tau, menggendong nereka setiap saat bisa membuatku berotot. Hahaha.
Kami tidur pada lantai dan menatap langit kamar, aku menghidupkan sebuah LCD dan memperlihatkan foto foto mereka, foto saat aku dan Ve sedang bulan madu, dan saat Ve hamil.
"Dady! Perut mommy buncit!." Pekik Jeston. "Bukan, itu mommy sedang mengandung kalian." Jelasku, ia hanya menganggukkan kepalanya
Foto berikutnya foto kelahiran mereka, mereka menganga melihat foto foto itu,
"Lihatlah, itu kalian. Sangat kecil kan?." Ujarku. "Tapi lihatlah, sekarang kalian tumbuh besar, sangat besar bahkan." Ucapku lirik pada tiga kata terakhit tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate Love but I Love You
FanfictionAku percaya jika tuhan pasti akan memberi kita teman hidup. Hanya tinggal menunggu kapan waktu itu akan datang dan berpihak pada kita. -Deva- Deva Keenan Putra Dirgantara, di usianya yang bisa dibilang masih muda ia sudah sangat sukses, semua keingi...