3 tahun kemudiaaan...
"Jason! Jangan lari kesanaa!." Teriak Deva pada putra pertamanya yang berlari menuju halaman belakang ia takut Jason akan tercebur kedalam kolam renang. "Ayoo dady tangkap Jason!." Teriaknya sambil berlari.
Ia bersembunyi di balik kursi goyang yang terbuat dari rotan. "Mana yaa, kenapa nggak keliatan." Deva berbohong, ia jelas jelas mendengar cekikik tawa Jason. Sedetik kemudian..
"Ketangkap! Kau tidak bisa lari lagi dariku anak usil!."
"Aligatorrr!." Pekik Jason begitu saja saat Deva mengangkat tubuhnya ke atas
"Apa? Dady aligator?." Jason mengangguk sambil tertawa. "Dady bukan aligatorr." Jawab Deva
"No dad! Dady aligator!." Kini kedua putranya sudah ikut memanggilnya 'aligator'
"Daddy Jeston mau mommy!." Pekik anak itu kemudian menangis, Deva menurunkan Jason dari gendongannya dan beralih pada Jeston.
"Baby jangan menangis ya, iya dady tau kalian rindu mommy. Tapi sudahlah jangan menangis." Ujar Deva menenangkan Jeston
"Jeston jangan nangis yaa nanti Jason belikan ice cream mau? Tapi tunggu Jason besar ya, biar Jason boleh keluar dan beliin Jeston ice cream." Jason memeluk saudara kembarnya itu dan menepuk punggungnya, Deva tersenyum melihat keakraban mreka, mereka kembar namun tak memiliki wajah yang sama.
"Jayden tidak di belikan ice cream?." Tanya Jayden. "Tidak! Kamu jahil padaku." Tolak Jason
"Jason kamu nggak boleh gitu sama Jayden, ingat kalian itu saudara kembar. Ayo minta maaf ke Jayden." Ujar Deva pada putra pertamanya
"Jayden aku minta maaf." Jason memeluk saudaranya itu. "Jayden juga minta maaf ya." Ketiganya berpelukan bersama sama
"Andai kamu di sini Ve, andai. Lihatlah ketiga putra kita ini, mereka sangat lucu dan kompak, aku tidak mengira akan bisa mengurus mereka." Gumam Deva dalam hati tentunya.
"Dady kenapa?." Tanya Jason. "Dady baik baik saja?." Ucapnya, ya bocah itu sangat sayang pada ayahnya, dan sangat dekat dngan Deva.
"I'm fine boys. Ayo kita makan siang." Ajak Deva menggandeng ketiga putranya masuk kedalam rumah.
"Mari kita lihat bibi Marie memasak apa." Deva mndudukkan ketiga jagoannya pada kursi mereka masing masing.
"Jayden ingin ayam!." Pekiknya
"Whohh~ sepertinya ini keberuntunganmu boy. Lihat ada ayan goreng kesukaanmu." Deva mengambilkan nasi dengan lauk tak lupa ayamnya pada Jason dan kedua adiknya. Ia memeperhatikan ketiganya yang sangat anteng saat makan, ingat saat makan. Hanya itu, sisanya merka akan memilih menganggu satu sama lain atau mengganggu Deva. Senyumnya lagi lagi tersungging.
"Kalian sangat diam saat makan." Ucapnya pada ketiganya. "Ya Tuhan, lihatlah. Mereka makan banyak sekali." Ia menepuk nepuk dahinya sendiri sambil terkekeh.
"Jeston selesai! Jeston jadi yang pertama!." Ujarnya bangga.
"Whaaa! Hebat, sekarang ikut dady. Cuci tanganmu ya." Deva menggendong Jeston dan membantunya membersihkan tangan dan wajahnya.
"Jason juga!."
"Jayden juga!." Pekiknya bersamaan.
"Baiklah anak anak dady pandai. Kemari kita bersih kan sisa sisa makanan di tangan dan wajah kalian."
Setelah selesai keempat pria itu terkapar lemah di atas lantai, Deva memejamkan matanya berharap bisa mengrangi sedikir rasa lelahnya.
"Dady, are you okay?." Tanya Jason
![](https://img.wattpad.com/cover/49825340-288-k45883.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate Love but I Love You
FanfictionAku percaya jika tuhan pasti akan memberi kita teman hidup. Hanya tinggal menunggu kapan waktu itu akan datang dan berpihak pada kita. -Deva- Deva Keenan Putra Dirgantara, di usianya yang bisa dibilang masih muda ia sudah sangat sukses, semua keingi...