Ada sedikit part di atas umur, alias yang unyu kalo lagi baca nemu part itu skip aja ya! HEHEHE.
Happy readinggg!
***
Semalam Deva hanya mengantarkan Ve pulang ke rumah, sebenarnya ia ingin menginap tapi ia ingat anak anak di rumah dengan Celine, tak mungkin ia meninggalkan anak anak hanya dengan Celine.
Hari ini Ve sengaja memasak makanan lebih banyak, saat ingat kata kata Deva semalam. Ia akan kembali ke rumah ini bersama ketiga pangerannya, senyumnya tak kunjung hilanh sejak pagi tadi. Jeslyn sudah duduk anteng di atas high chair miliknya, di sampingnya sudah ada tiga kursi yang serupa milik bocah dua tahun itu.
"Mommy! Makan." Rengek Jeslyn kecil, sejak tadi ia sudah memegang sendok di tangan kanannya. "Sebentar sayang, nunggu daddy dulu yaa." Ujar Ve.
"Verandaa!." Mendengar suara itu Ve tersenyum dan mengusap rambut Jeslyn. "Itu daddy."
"Oh hai, selamat datang kembali di rumah." Sapa Ve, Deva meletakkan kopernya dan berlari memeluk Ve. "Oh aku sangat rindu pada rumah ini." Ujarnya
"Cuman rumahnya aja? Oh aja sih kalau gitu." Kata Ve. "Sama orangnya mah gausah di tanya, kangen banget."
"Ehm! Udahan kali kangen kaangennya. Ini gue bawa tiga anak kalian."
Ve melepaskan pelukannya dan menatap heran pada Celine. "Dia, siapa?."
"Wah ini yang namanya kak Ve, cantik banget! Gimana mau sama lo Dev, lo pake pelet ya!." Tuduh Celine
"Yee, si bege. Ngga lah!." Bantah Deva. "Sayang, ini Celine. Dia adik aku, dia ke Indonesia kangen katanya, padahal mah enakan di London."
"Halo kak! Aku Celine." Celine tersenyum rama pada Veranda. "Halo, Veranda." Balas Ve
"Astaga! Jeslyn!." Ve berjalan ke arah ruang makan, di sana sudah ada ketiga anaknya yang berusaha menenangkan Jeslyn kecil yang sedang menangis.
"Sshh.., berhenti menangis adik kecil..." Ujar Jason mengusap rambut Jeslyn. "Sudah sudah, ada kakak Jeston di sini." Jeston menghapus air mata yang keluar dari mata adik perempuannya.
"Lihat, kalau kamu berhenti menangis kak Jayden akan belikan kamu mainan kaya gini, mau?." Ujar Jayden memamerkan mainan mobil mobilan polisi miliknya. Deva memeluk lengan Ve dan mengusapnya, melihat keempat buah hatinya tengah bersama
"Jayden, Jeslyn itu cewek. Masa mainannya mobil mobilan?." Kata Deva
"Oh iya ya, nanti kakak beliin boneka deh." Ganti Jayden.
"Mommy!!!." Teriak Jason lalu memeluk Veranda. "Halo Jason! Wah kamu udah gede sekarang ya. Berapa umur kamu?." Tanya Ve. Jason terlihat menekuk jari jarinya seakan menghitung.
"Enam! Jason enam tahun!." Pekiknya. "Jeston dan Jayden juga enam tahun mom!." Imbuhnya
"Wah, kamu sudah pandai berhitung sekarang." Jason memeluk leher Ve yang di susul dengan kedua adiknya. Sementara Deva ia sudah menggendong Jeslyn,
"Wah! Menyenangkan ya liat kalian kaya gini." Ujar Celine. "Sini gue foto deh. Biar itu foto keluarga kalian baru. Udah jelek gitu, di situ kak Deva masih muda sekarang kan tua, biar keliatan umurnya, hahaha!." Ledek Celine
"Yaudah sih jadi ga ngefotoin?." Ujar Deva, Celine mengangguk dan mulai mengambil gambar mereka ber enam.
***
Menyenangkan rasanya melihat mereka kembali, Deva sudah kembali dan membawa kebahagiaanku kembali, pria itu terlihat makin tampan sekarang. Lihat, bahkan hobbynya belum hilang, bermain game. Ia sedang asik memainkan stick PS di tangannya, anak anak? Mereka semua sudah tidur dan Celine? Ia memilih tinggal di apartemen Deva sampai ia kembali ke London. Sejak tadi aku memperhatikan wajah sampingnya yang sedang serius bermain game. Sebenarnya aku lebih suka Deva yang rapi dalam segala hal, lihatlah sekarang rambutnya sudah panjang dan ada rambut rambut yang tumbuh memenuhi dagu dan rahangnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/49825340-288-k45883.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate Love but I Love You
FanfictionAku percaya jika tuhan pasti akan memberi kita teman hidup. Hanya tinggal menunggu kapan waktu itu akan datang dan berpihak pada kita. -Deva- Deva Keenan Putra Dirgantara, di usianya yang bisa dibilang masih muda ia sudah sangat sukses, semua keingi...