-Vanessa-
Hari ini aku baru aja pindah ke rumah baru. Alasanku pindah karena papa dipindah tugasin ke sini. Nggak banyak yang beda sih sama kotaku yang dulu. Cuma aku males aja harus pindah sekolah lagi yang artinya aku harus mengulang semuanya dari awal. Mulai dari nyari temen baru, adaptasi sama cara ngajarnya guru, seragam yang baru, dan masih banyak lagi.Well, disinilah aku sekarang. Aku dianter papa ke sekolah baruku ini. Aku bukan cewek cantik banget yang bisa bikin semua orang dikoridor menatap takjub ke arahku saat aku lewat. Aku cuma cewek biasa yang kebetulan punya keluarga yang menurutku sempurna. Papa dan mama yang sayang banget sama aku itu sudah lebih dari cukup buatku. Mungkin karena aku anak tunggal makanya papa sayang banget sama aku dan alhasil tiap pindah kota papa pasti nyariin aku sekolah favorite.
Sekolah baruku termasuk salah satu sekolah favorite karena punya banyak fasilitas yang nggak dimiliki sekolah lain. Ada kolan renang indoor, lapangan basket dan futsal indoor, lapangan basket dan futsal outdoor, kantin disetiap tingkatan kelas dan masih banyak lagi.
Setelah aku dan papa ngurus semua keperluan kepindahanku ke sekolah ini, aku dipersilakan ngikutin wali kelasku yang cantik.
Wali kelasku berbicara sebentar dengan guru yang sedang mengajar dikelas saat itu lalu mempersilakan aku untuk memperkenalkan diri.
"Hai.. namaku Vanessa Wijaya, salam kenal." Perkenalan singkatku disambut baik oleh teman-teman sekelasku.
"Vanessa, silakan kamu duduk dibangku kedua. Disamping Liana."
Aku mengangguk kemudian duduk tempat yang ditunjuk oleh Bu Dewi -wali kelasku- tadi. Disampingku duduk cewek berambut sebahu yang tersenyum manis menyambutku.
"Hai aku Liana." Aku bersyukur dihari pertamaku sekolah disini aku bertemu teman sebaik dia.
*kringkring
Bel istirahat berbunyi disambut antusias oleh para siswa yang sudah lelah berkutat dengan berbagai rumus matematika sedaritadi.
"Nes, kenalin ini teman-temanku. Yang cantik ini namanya Hifa trus yang tomboy itu namanya Gea."
"Gue tomboy bukan berarti gue nggak cantik Li!" Gea yang tidak dikenalkan dengan embel-embel cantik sedikit tersinggung.
"Haha iya deh iya.. dia walaupun tomboy tapi cantik kan Nes?" Tanya Liana padaku yang langsung kusambut anggukan. Aku nggak bohong, mereka memang cantik. Walaupun cantik mereka bisa dikatakan cantik standar, tidak cantik bak bidadari yang turun dari kayangan.
"Oh iya Hif, katanya lo mau bantu gue ngerjain tugas fisika. Yuk buruan, tinggal sejam lagi nih deadline gue ngumpulin tuh tugas."
Gea menyeret Hifa keluar kelas.
"Sabar dong Ge.. aku sama Gea ke perpus duluan ya Li, Nes." Aku dan Liana mengangguk sambil tersenyum melihat kelakuan Gea tadi.
"Gea kenapa sih?" Tanyaku pada Liana saat kami berjalan menuju kantin.
"Kemarin dia skip pelajaran fisika makanya dikasih tugas tambahan sama Pak Bagiyo."
"Dia skip? Emang ada acara apa?"
"Nggak ada acara apa-apa sih. Biasalah, bangun kesiangan." Aku hanya manggut-manggut mendengar penjelasan Liana.
Sesampainya dikantin, aku sedikit terkejut karena ekspektasiku yang berbeda dengan kenyataan."Kamu kenapa Nes?"
"Eh.. enggak, nggak kenapa-napa. Cuma kaget aja kok kantinnya jadi kayak panggung konser gitu sih?"
"Biasa.. mereka itu geng kakak kelas yang sukanya bikin onar."
"Kakak kelas? Bukannya disekolah ini tiap angkatan punya kantin masing-masing ya?"
"Iya sih tapi kenyataannya mereka sering banget ke kantin kelas X. Alasannya sih karena makanan dikantin sini lebih lengkap dan lebih enak dibanding kantin mereka."
"Masa alasannya nggak mutu gitu sih." Liana hanya mengendikkan bahu lalu menggandeng tanganku menuju sebuah meja yang kosong.
"Li.."
"Kenapa Nes?"
"Yang itu siapa? Kok kayaknya aku pernah
liat dia ya?"Aku menunjuk pada seseorang yang kini tengah duduk diatas meja kantin dengan seragam yang tidak dikancingkan, memperlihatkan kaos putihnya. Rambutnya yang basah -sepertinya basah karena keringat yang mungkin didapat dari olahraga karena ada salah satu temannya yang masih mengenakan seragam olahraga- membuatnya tampak berantakan namun terlihat semakin berkarisma.
"Oh itu namanya...
***
A/N.
Sekian dulu.. lihat respon dari kalian, kalau banyak yang suka baru aku lanjutin, oke?
Jangan lupa vomment guys❤
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Badboys
Teen FictionKehidupan Vanessa berubah semenjak ia bertemu dengan Jonatan, si badboy yang notabene ketua geng SMA Bina Bangsa. Namun bagaimana kehidupannya kini setelah dia juga kembali dipertemukan dengan Devand, badboy yang juga menjabat sebagai ketua geng SMA...