Chapter 9

85K 4.3K 51
                                    

*kringkringkring

Walaupun sumbang tapi bel tiga kali tersebut sangat ditunggu-tunggu oleh kebanyakan atau hampir semua siswa.

"Jadi kamu udah mutusin mau pulang bareng siapa?"

Aku mengangguk sebagai jawaban Liana.

"Aku duluan ya guys.. dadaahh..."

Aku melambaikan tanganku lalu segera berlari keluar kelas. Koridor sudah mulai sesak dengan siswa yang ingin segera pulang.

Aku menyeruak diantara mereka sambil sesekali mengintai apakah ada gelagat kedatangan Jo atau tidak. Aku melihat kak Mario sedang berjalan di depanku langsung saja aku mensejajarinya.

"Kak.. kakak liat Jo nggak?"

"Ohh.. kamu Nes. Tadi waktu aku ngambil buku tugas di ruang guru aku liat dia di ruang BP, nggak tau deh sekarang. Kenapa?"

"Nggak apa-apa. Thanks ya kak."

Kak Mario mengangguk lalu aku segera berlari ke gerbang sekolah.

Dan betapa kagetnya aku melihat Devand sedang menungguku disana! Di depan gerbang sekolahku!!

Walaupun dia sudah tidak lagi memakai seragamnya (kalau dia pakai seragamnya berarti dia bodo banget, karena walau gimanapun jelas sekali seragam sekolah kami berbeda dan pastinya anak geng sekolahku akan menyerang siapapun yang memakai seragam SMA Pelita apalagi melihat hanya seorang diri, sama aja menyerahkan diri ke kandang lawan) tapi aku yakin Jo dan gengnya pasti bisa mengenali bahwa orang itu adalah Devand. Mengingat mereka seperti musuh abadi.

"Kamu kok jemput disini, ntar kalau mereka liat kamu gimana?"

"Ya udah makanya buruan naik sebelum mereka liat!"

Aku segera memakai helm yang diberikan Devand lalu naik ke motornya.

-Devand-

Gue baru aja bisa contact lagi sama cewek masa lalu gue dan hal itu otomatis bikin gue seneng. Tapi satu hal yang gue nggak suka dari kenyataan ini yaitu dia ada disekitar Jonatan! Orang yang jelas-jelas menjadi musuh abadi gue!

Dan mendapati tadi pagi gue lihat gadis gue dijemput yang menurut gue masuk kategori jemput paksa oleh Jonatan sedikit banyak bikin gue geram. Gue segera ambil tindakan supaya dia nggak segencar itu mendekati Eca.

Gue akhirnya berhasil menjemput Eca di depan sekolahnya tanpa lecet sedikitpun.

"Masuk dulu Dev." Aku mengangguk sebagai jawaban untuk Eca.

"Tante sama Om belum pulang?"

"Belum.. nanti jam 5an baru pulang biasanya. Oh iya kamu mau minum apa?"

"Nggak usah repot-repot Ca."

"Aahh.. kamu kayak sama siapa aja sih. Ya udah aku ambilin jus jeruk dulu ya."

Aku kembali mengangguk lalu mengamati ruang tamu rumah Eca. Disana terdapat foto Eca bersama keluarganya.

"Ini Dev diminum dulu."

"Thanks Ca."

Gue meminum jus jeruk itu lalu menghadap Eca dengan tatapan serius.

"Tadi pagi aku kesini."

"Kok kamu tau alamat rumahku?"

"Aku minta tolong Mario buat cari tau alamat kamu ke guru piket."

"Ohh.."

"Masalahnya bukan itu Ca. Tadi aku lihat kamu dibonceng cowok."

-Vanessa-

"Tadi pagi aku kesini."

My Lovely BadboysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang