-Author-
"Keviiinn!!"
"Apa sih Ca teriak-teriak gitu?"
"Lo ngabisin cemilan gue?"
"Oh yang dimeja tadi cemilan lo?"
"Lo tuh kampret banget ya. Udah tahu gue tadi bawa tuh cemilan ke meja. Baru ditinggal ambil handphone dikamar aja udah abis."
"Beli lagi aja ribet amat sih neng?"
"Gue capek Kevin! Lo pikir jalan dari sini ke toko itu deket?"
"Pakai aja mobil gue."
"Ya udah mana kuncinya?"
"Dimeja kamar gue."
"Kamar lo? Holaa Mr. Kevin Athala lo disini numpang jadi nggak ada tuh istilah 'kamar gue' yang ada kamar tamu!"
"Bacot banget sih lo jadi cewek. Heran gue cewek kayak lo disukain sama cowok."
"Berisik lo nyong!"
Masih sambil bersungut-sungut akhirnya Vanessa mengalah. Dia pergi ke toko yang jaraknya lumayan jauh demi makan camilan kesukaannya.
Sementara Kevin dengan santainya main PS diruang keluarga Vanessa.
"Den Kepin itu nang ngarep eh maksudnya Bibi di depan ada temannya Non Panessa. Mau disuruh nunggu apa gimana Den?"
"Siapa bi?"
"Den Depand."
"Devand?"
"Iya Den."
"Suruh kesini aja Bi."
"Baik Den."
Tak lama setelah kepergian Bi Ijah, Devand menghampiri Kevin lalu duduk disebelahnya.
"Hei man!"
"Hei... nggak nyangka ketemu lo disini."
"Yooaa."
"Lo disini liburan?"
"Yaapp.. liburan musim panas."
"Ohh gitu."
"Lo gimana sama Eca?"
"Gimana apanya?"
"Nggak usah bohong sama gue, gue tahu lo dari SMP suka sama sepupu gue itu."
"Haha sok tau lo!"
"Nggak usah ngelak kali. Orang buta juga bisa liat."
"Dasar bego dari dulu dipelihara! Mana ada orang buta bisa liat!"
"Hehe iya juga ya, eh tapi Dev, gue sempet curi dengar waktu Eca curhat sama temen-temennya kemarin mereka bilang Eca jadian sama Jonatan. Lo kenal nggak sama tuh cowok?"
"Jadian?!"
"Iya jadian. Eca nggak curhat juga sama lo? Gue kira kalau sama lo dia terbuka soal cowok."
"Nggak.. dia nggak cerita. Ya udah deh gue balik dulu aja ya. Gue ada janji sama teman gue."
"Lo nggak nunggu Eca? Bentar lagi juga balik tuh anak."
"Nggak deh, besok aja."
"Ya udah hati-hati man."
"Siipp."
Devand mengendarai motornya gila-gilaan. Dia harus meredakan amarahnya secepat mungkin agar dia tidak segera mendatangi Jonatan dan membuat cowok itu babak belur.
Untuk kedua kalinya dia merasakan emosi memuncak terhadap Jonatan. Pasalnya jika sekolah mereka saling serang, Devand tidak merasa sebegitu emosinya. Namun kali ini Devand tidak bisa setenang biasanya. Dia segera menambah kecepatan motornya menuju basecamp anak-anak Bibang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Badboys
Teen FictionKehidupan Vanessa berubah semenjak ia bertemu dengan Jonatan, si badboy yang notabene ketua geng SMA Bina Bangsa. Namun bagaimana kehidupannya kini setelah dia juga kembali dipertemukan dengan Devand, badboy yang juga menjabat sebagai ketua geng SMA...