"Status lo masih pacar Devand kan? Atau jangan-jangan lo udah putus sama dia?"
Please Vanessa, gue mohon jawab kalau lo udah putus sama dia.
"Mmm...."
Gue mesti jawab apaan? Jawab kalau gue pacaran sama Devand? Nanti kalau Jonatan jauhin gue karena nggak mau nyari masalah sama Devand gimana. Atau gue jawab gue emang nggak pacaran sama Devand? Tapi ntar gue kelihatan makin menyedihkan dimata dia, masa selama ini gue deket sama Devand tapi digantungin statusnya. Trus gue mesti jawab gimanaaaa?
"Sebenarnya saya sama Devand itu belum pacaran kak."
Pernyataan Vanessa membuat Jonatan dengan segera menatap manik mata gadis itu. Mencari kebenaran disana.
"Pasti kakak mau ketawa deh."
"Kenapa gue mesti ketawa?"
"Karena selama ini hubungan saya dan Devand nggak jelas."
"Gue malah seneng."
"Eh? Kakak ngomong apa barusan?"
"Nggak... nggak apa-apa."
"Kakak sendiri udah berapa lama pacaran sama Kak Jessica."
"What?! Hahahaha...."
Jonatan tertawa! Dan itu otomatis membuat seluruh siswi yang berada tak jauh dari mereka menatap kedua orang tersebut.
"Kakak jangan ketawa kayak gitu. Diliatin banyak orang nih."
"Hahaha..."
Vanessa mengerucutkan bibirnya melihat Jonatan tak berhenti ketawa.
"Kalau kakak masih ketawa saya pergi aja deh."
Seketika tawa Jonatan lenyap. Namun cowok itu masih menampilkan senyuman diwajahnya.
"Gue sama Jessica nggak pacaran."
"Jadi hubungan kakak sama kak Jessica sama kayak hubungan saya dengan Devand?"
"Nggak juga."
Jangan-jangan mereka udah tunangan?! OMG!!
"Kakak dan Kak Jessica udah tunangan?"
"Hahaha...."
"Iihh Kak Jonatan malah ketawa lagi. Nyebelin deh. Udah dong kak, jadi pusat perhatian yang lain nih."
"Abis lo lucu banget sih. Ekspresi lo bikin gue pengen ketawa mulu."
"Eks... ekspresi saya emang kenapa kak?"
"Lucu, polos, hehe."
"Berhenti ketawa atau saya pergi?"
"Oke iya nih berhenti."
"Tetap aja kita jadi pusat perhatian."
Jonatan mengedarkan pandangannya ke sekeliling, memang benar yang didapatinya adalah para siswa yang lain menatap kearah mereka.
"APA LO LIAT-LIAT?"
Seketika semua pandangan yang tertuju ke arah mereka lenyap. Tak ada yang berani menatap bahkan melirik mereka sekalipun.
"Jessica itu sepupu gue."
"WHAT?!"
Mendengar teriakan Vanessa membuat semua tatapan yang tadi sudah teralihkan kini menatap mereka kembali. Namun tatapan yang ditujukan kepada mereka sekejap sirna ketika Jonatan menatap garang ke arah mereka.
"Kalau lo teriak kayak tadi lagi yang ada kita jadi pusat perhatian lagi."
"Ya maaf, abis kakak bikin kaget."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Badboys
Teen FictionKehidupan Vanessa berubah semenjak ia bertemu dengan Jonatan, si badboy yang notabene ketua geng SMA Bina Bangsa. Namun bagaimana kehidupannya kini setelah dia juga kembali dipertemukan dengan Devand, badboy yang juga menjabat sebagai ketua geng SMA...