-Author-
"Jadi ini rencana lo?"
Jonatan mengangguk menanggapi pertanyaan Gara.
"Gue yakin dia bakalan baper! Secara seorang Jonatan posting foto dengan caption kayak gitu buat dia."
Egi yang paling antusias dengan kelanjutan hubungan Jonatan.
"Gue rasa sih enggak."
Semua mata kontan langsung menatap Bayu.
"Maksud lo Bay?"
Jonatan bertanya dengan sedikit menaikkan alisnya.
"Menurut gue dia beneran suka sama Devand dan nggak bakalan baper sama Jo cuma gara-gara kayak gitu."
"Kok lo bisa ngomong gitu Bay?"
Gara, orang yang memberikan ide buat Jonatan merasa sedikit tersinggung dengan ucapan Bayu.
"Gue tadi liat dia dianter Devand."
"Daritadi gue, Jonatan sama Gara nongkrong di deket lapangan basket outdoor man! Dan kita sama sekali nggak liat batang hidung Devand nganter Vanessa!"
"Tapi lo liat Vanessa masuk ke sekolah?"
"Liat lah! Orang setelah dia masuk gerbang, Jonatan langsung upload fotonya."
"Trus lo liat dia turun dari mobil atau motor yang nganter dia?"
"Eng.. enggak sih."
"Karena dia diturunin di halte tikungan depan sama Devand."
"What?!"
"Kalian kompakan banget ngomongnya. Udah kayak paduan suara aja."
"Devand nurunin dia di halte depan?!"
Bayu mengangguk mendengar pertanyaan Jonatan yang mampu membuat seisi kelas menatap mereka berempat.
"Apa kalian liat-liat? Gue cabutin mata lo baru tau rasa!"
"Duuhh galak amat Gar!"
"Diem!!"
Jonatan masih terpaku ditempatnya. Dia menutup matanya sejenak untuk menetralkan emosinya.
Cukup tiga detik, dia segera membuka matanya lalu berdiri.
"Jonatan mau kemana kamu?!"
Mendengar suara Bu Dela membuat Jo tersadar bahwa baru saja bel tanda masuk berdering.
"Pergi."
Dingin. Suara Jonatan kali ini tanpa emosi dan perasaan apapun. Bahkan siapapun yang mendengarnya akan merasa terintimidasi tanpa perlu menatap sorot mata dingin miliknya.
Namun sosok gurunya, Bu Dela entah memang masih belum paham dengan kelakuan Jonatan atau dia tidak bisa membaca kondisi dengan lantang meneriaki Jonatan.
"Duduk sekarang!! Kamu tidak dengar sudah bel masuk?!"
Jonatan menatap dingin ke arah Bu Dela.
"Lalu?"
"Jonatan!!"
"Jangan pernah panggil nama saya seperti itu!"
Dan seketika Bu Dela paham akan situasinya. Jonatan emosi! Dia emosi namun mencoba untuk memendamnya sehingga hanya aura dingin yang terpancar darinya.
Melihat Jonatan pergi meninggalkan kelasnya, Bu Dela hanya mampu menggelengkan kepalanya lalu menghela nafas pelan.
Dia tak berani melarang Jonatan jika sudah seperti itu. Sedangkan dibelakang sana, Egi, Gara dan Bayu berbisik membicarakan kelakuan Jo barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Badboys
Teen FictionKehidupan Vanessa berubah semenjak ia bertemu dengan Jonatan, si badboy yang notabene ketua geng SMA Bina Bangsa. Namun bagaimana kehidupannya kini setelah dia juga kembali dipertemukan dengan Devand, badboy yang juga menjabat sebagai ketua geng SMA...