Investigated

93 6 0
                                    

-------

Kevin menghentikan motornya di depan sebuah rumah. Rumah yang sederhana. Dia memasuki pekarangan rumah itu dan keluarlah seorang wanita paruh baya. Mungkin sekitar dua jam Kevin berada di rumah itu. Wajahnya berubah saat keluar dari rumah itu dan berpamitan.

Jam menunjukkan pukul tiga pagi. Kevin menghabiskan malam nya di sebuah bar elit di pusat kota. "Si Victor sialan itu busuk" kata Kevin disela-sela mabuknya.

Seorang waitress menghampiri Kevin. "Tuan Vino sudah menunggu anda di lobi" kata waitress itu.

Kevin langsung berdiri dan menghampiri kakaknya.

"Sudah puas mabuknya?" tanya Vino.

"Tidak! Aku masih terbayang-bayang wajah jelek Victor yang terus menerus mengejek ku. Berani-beraninya dia mempermainkan Vio ku yang manis. Kenapa dia harus kembali. Menyebalkan!"

"Kau selalu ke bar dan mabuk berat saat kau frustasi. Kau tak melakukan one night stand malam ini?"

"Tidak! Aku ingin tidur bersama Vio suatu hari nanti. Dan aku tak akan membiarkan nya lepas dari pelukan ku lagi hahaha" celoteh Kevin.

"Hanya aku yang tau kelakuan buruk mu ini. Kau berwajah dua Kevin. Entah sampai kapan aku bisa menjaga rahasia mu"

---------------

"Keviiiiinnnnn banguuunnn!!!!" Teriak ku sambil mengguncang-guncang tubuh Kevin.

Dia membuka matanya sedikit lalu menarik ku kedalam pelukan nya. "Keviinnn!! Bangun! Eh malah tidur lagi. Lepasin kek Vin" teriak ku menjoba mendorong tubuhnya.

Kevin membuka matanya dan terbelalak kaget saat melihat ku berada dalam pelukannya. Dia langsung mendorong ku sampai jatuh terjungkir.

"Aduh, Keviinnn!! Sakit tauk!" teriak ku.

Kevin langsung membantuku untuk berdiri. Aku diangkat naik ke tempat tidur.

"Maaf, apakah sakit?" tanyanya.

"Jelas lah. Kasur mu aja setinggi ini" rengek ku.

"Maaf cantik. Aku terkejut kamu tiba-tiba saja datang dan ada di samping ku"

"Hmmm, mikir jorok ya?" goda ku. Wajahnya langsung memerah manis sekali.

"Tidak! Bukan! Aku tak memikirkan apa pun. Sudah lah lupakan. Ada apa Vio?"

"Liat film yuk. Aku yang bayar deh"

"Film romantis?"

"Iyaaa!!!!!" Teriak ku antusias.

Dia langsung tersenyum.

Kami berangkat menuju bioskop. Film romantis kali ini bercerita tentang friendzone. Seperti dugaan ku, banyak sekali orang berpasangan di sini. Untung saja aku mengajak Kevin. Kalau tidak, pasti aku sudah cemburu mati-matian melihat orang pacaran.

Banyak pasangan yang bergandengan tangan. Menyebalkan!

"Mau ku gandeng?" tanya Kevin.

"Kau selalu tau apa yang ku inginkan Kevin" kata ku sambil menggandeng tangan nya.

Aku selalu begini. Kevin baik dan memanjakan ku. Aku pernah beberapa kali terbawa perasaan dengan Kevin tapi ku tutupi susah payah. Begini saja sudah enak, batin ku. Ya udah akhirnya aku terjebak friendzone.

"Ada kursi paling depan yang kosong. Mau??" Tanya Kevin.

"Tentu! Jadi gak usah susah-susah lihat orang pacaran" jawab ku.

"Hahaha kan kita pacaran"

"Hahaha benar sekali. Ya udah yuk masuk. Eh aku beli tisu dulu deh. Siap-siap kalau nangis bombai" aku langsung mencari stan yang menjual tisu. Aku harus keluar dari bioskop terlebih dahulu.

Aku bertemu kak Vino. "Hallo kak!" Sapa ku.

"Eh hai! Mau liat film ya?"

"Iya, tuh sama Kevin. Biar gak di kira jomblo hehehe"

"Hahaha ya udah. Kevin nya dijagain ya"

"Iya kak. Duluan yaa" kata ku.

Aku kembali ke bioskop dan langsung memasuki ruangan.
Yang pertama kali di tampilkan di film itu adalah anak kucing. Firasat ku mendadak berkata lain.

Lalu ada adegan dimana kucing itu sakit dan ada dua anak kecil menangis disampingnya. Lalu di perlihatkan flashback saat anak kecil itu bermain dengan kucing manis itu. Lalu, yah kau tau sendiri apa yang terjadi jika kedua anak itu menangis.

Baiklah ok stop. Sebenarnya tadi itu intinya kisah cinta dua orang anak itu bertahan sampai dewasa dan diawali dari kucing itu. Tapi, aku adalah orang yang terlalu peka dengan hewan. Aku langsung bercucuran air mata. Saat aku ingin mengambil tisu, Kevin sudah menyerobotnya.

"Kau nangis juga?" Tanya ku.

"Sedikit hehehe" jawab nya.

Aku hanya menahan tawa ku dan terus mengejeknya.

Sepulang dari bioskop Kevin mengantarku pulang. "Kau tak ada jam kuliah?" tanya Kevin.

"Ada, tapi nanti malem. Aku ambil jam malam" jawab ku.

"Malam? Aku tak bisa mengantar mu. Maaf ya. Ada pesta dari rekan bisnis ayah ku. Apakah mau ku pesankan taksi? Malam hari kan bahaya"

"Emm ya nanti kalau aku belum mendapat tebengan, aku sms deh"

"Jangan asal loh ya. Pakai baju yang tertutup dan jangan lupa pakai jaket. Dingin soalnya. Kenapa harus ambil jam malam sih?"

"Pak Eka yang nyuruh ikut jam malam. Katanya terlalu sedikit yang ambil jam malam. Janjinya sih tugas ku kemarin bakalan di kasih nilai tambahan kalau aku ikut"

"Ya udah. Tapi hati-hati ya"

"Iya ganteng. Sini peluk uuuu" kata ku sambil memeluk Kevin. Dia langsung mencium pipi ku.
"Ih cium-cium. Nakal deh" kata ku sambil mencubitnya.

"Hehehe maaf Vio, tadi kena dikit hehehe" jawabnya. "Ya udah aku pulang dulu ya"

Motornya melaju meninggalkan rumah ku. Aku langsung masuk kedalam rumah dan menelpon Victor.

"Hallo Victor, aku ingin menagih janji mu"

----------
Hohoho kalau ada yang bingung coment aja biar ada ralat atau penjelasan di eps selanjutnya.

Vote yaa :D

Bye bye....

Kenapa harus aku??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang