Jakarta

4.6K 185 2
                                    

Hari ini prilly, shireen dan jessi berngkat menuju jakarta.

Singkat cerita mereka sampai di jakarta dengan selamat, mereka langsung menuju rumah baru mereka.
"Alhamdulillah udah nyampe" prilly.
"Iya prill, seneng gue" shireen.
"Ya deh, aku juga seneng" jessi.
"Yaudah, tolong beresin semua ya" pinta prilly pada pelayan2 rumah untuk membereskan barang2nya.
"Kak jalan2 yuk, kliling jakarta kek" jessi.
"Emm, besok aja ya. Kakak takut ntar kamu kecape,an. Ntar sakit lagi" prilly.
"Nggak mau, maunya sekarang titik." Jessi.
"Ya udah lah prill, turutin aja" hireen.
"Yaudah deh ayok" prilly.
"Assik" jessi kegirangan.
Mereka menaiki mobil sport putih prilly dan membuka tutup atasnya.
jessi sangat senang hari itu melihat2 kota metropolitan itu. Melihat monas, bundaran HI, patung pancoran dll.

Tak terasa sudah malam.
"Udah malem kita balik ya" prilly.
"Yah, padahal masih pengen lagi" jessi.
"ya kan masih bisa besok jess" shireen.
"Ya udah deh," jessi.
Lalu mereka pulang, membersihkan badan lalu tidur di kamar masing2...zzzzz..

Subuh2 seperti biasa prilly melaksanakan sholat subuh walaupun sendiri.
Selesai sholat seperti biasa ia membaca jadwlny untuk setiap harinya.
"Gak ada meeting atau yang lain, brarti bisa ajak jessi jalan2.
"Non, sarapanya sudah siap" pelayan rumah.
"Iya, tunggu saya di bawah saja" prilly.
"Baik non" pelayan meninggalkan prilly.
Prilly meletakkan agendanya lalu bergegas turun untuk sarapan,

Namun di meja makan prilly hanya melihat shireen yang juga baru turun dari kamarnya.
"Loh jessi mana??" Prilly.
"gak yau gue prill" shiren.
"Non, non jessi pinsan badanya panas" salah satu pelayan panik.
Prilly hanya langsung berlari ke kamar jessi dan di ikuti shireen.
"Jess, jess" prilly.
"Aduh badanya panas banget prill" shireen mengecek jidat jessi.
"Ya udaya. bawa ke rumah sakit aja" prilly panik.
"Tolong angkat ke mobil" shireen.
Pelayan rumah pun mengangkat jessi dan membawanya kw mobil.
"Ya udah gue ambil tas sama kunci mobil dulu" prilly.
shireen menunggu prilly di luar.
"Ayok" prilly
"Ayo" shireen.
prilly melajukan mobilnya tergesa2.
"Bie hati2" shireen.
"Iya gue ngerti kok" prilly melajukan mobilnya dengan sangat cepat.

Sesampainya di rumah sakit ternyata dokternya belum datang masih di ruanganya.
tiba2 ada telvon.
"Gue ketoilet angkat telvon dulu" prilly.
"Iya bie, jangan lama2" shireen , prilly menuju ke toilet dan mengangkat telvon yang ternyata dari kantor.
Selesai telvon prilly ke ruang jessi lagi ternyata dokter belum tiba.
"Dokternya belum ada?" Prilly.
"Iya prill, masih ada pasien yang lain" shireen.
"Tadi ada telvon dari kantor, gue harus ke kantor, lo gak papa kan jagain jessi sendiri?" Prilly.
"Iya bie, gak papa." Shireen.
"Ya udah gue duluan, ntar kalo ada apa2 lo hubungin gue oke??" Prilly.
"Siip" shireen.
Prilly pun menuju kantor.

Di ruang jessi datang seorang dokter tampan, shireen hanya melongo memandang dokter itu.
"Emm maaf saya priksa dulu adeknya" dikter itu.
"Eh iya dok silakan," shireen kaget dari lamunanya.
"Apa saja yang terjadi sebelumnya?" Dokter.
"Jade kemaren seharian dia jalan2 padahal kamu baru saja mendarat dari bali" shireen.
"Gejala awalnya?" Dokter.
"Tadi malem sih gak papa dia baik2 aja tapi tadi pagi dia gak bangun2 dan badanya panas" shiren.
Tiba2 jessi memanggil nama bie.
"Kak bie, kak bie kak bie" jessi terus memanggil nama bie, dan itu membuat dokter itu melamun teringat sesuatu.
"Gi mana dok" shireen membuyarkan lamunan dokter itu.
"Ehmm maaf bie itu siapa?" Dokter.
"Kakaknya kenapa dok?" Shireen.
"Oh, tidak apa2" dokter.
"Kak, kak bie mana?" Jessi membuka matanya.
"Kak bie lagi ada urusan bentar di kantor jess" shireen.
"dok saya kenapa?" Jessi.
"kamu gak papa, hanya kecapean aja, dan ada gejala demam." Dokter.
"Demam?, tapi bukan DB kan dok?" Shireen.
"Saya belum tau, nanti saya akan melakukan observasi lebih lanjut mengenai hal ini" dokter.
"Owh," shireen mengangguk pelan.
"Kalo begitu saya permisi dulu" dokter.
"Ya dok makasih" shireen.
"Sama2" dokter meninggalkan ruang rawat jessi. Tinggallah jessi dan shireen di sana.
"Kak, dikternya ganteng ya" jessi.
"Iya jess.," shireen.
"Pasti kak bie suka" jessi.
"Hah?" Shireen.
"ya abisnya aku kasian sama kak bie, emang kakak pernah liat kak bie deket sama cowok?" Jessi.
"Iya juga si jess, tapi apa bie mau. kamu tau kan bie itu dingin banget kalo sama cowok" shireen.
"Iya juga si, tapi kita paksa aja gimana?" Jessi.
"Bisa di coba" shiren menyetujui rencana jessi.

Sedangkan prilly di kantor barunya tengah gelisah karena shireen belum juga mengabarinya.
Sampai pekerjaanya selesai ia langsung menuju rumah sakit.
Di rumah sakit ia lang sung menuju ruang jessi.
"Gimana keadaan jessi?" Prilly.
"Gak papa kok, kata dokternya cuma kecapean aja" shireen.
"Tuh kan, pasti gara2 kemaren" prilly.
"Maaf ya kak bie" jessi.
"Iya, makanya kalo di bilangin tuh jangan ngeyel" prilly.
"Iya maaf2" jessi.
"Kalian udah pada makan belom?" Prilly.
"Belom" shireen.
"Yaudah gue beli makan dulu, lo tungguin jessi aja di sini" prilly meninggalkan mereka , prilly pergi ke restorant dekat rumah sakit itu.

Setelah membeli makanan, prilly kembali lagi ke ruang inap jessi, ia melihat seorang berjas putih,.
"kayanya itu dokternya deh" gerutu prilly lalu buru2 masuk ruangan jessi dengan hati2 lalu mendekat ke dokter yang sedang memeriksa jessi.
Namun sepertinya ia mengenal dokter itu, ia mencoba menatap wajah doter itu dan ia kaget.
"Ali" prilly lirih tapi masih terdengar orang2 di dalam ruang tersebut, yap benar saja dokter itu adalah ali.
Lantas ali pun menengok.
"Prilly" ali kaget.
Mereka hanya saling menatap ada rasa senang, bingung, dan rindu di antara mereka.
"Kamu kemana aja prill" ali memeluk prilly melepas rindunya selama bertahun2.
Prilly meneteskan air mata bahagianya.
Namun prilly melepas pelukanya.
"Kok di lepas kenapa?" Ali bingung.
"gak li, kita udah pisah lama, pasti kamu udah punya pacar atau bahkan udah nikah" prilly menangis dan memalingkan wajahnya tak memandang ali.
"Hey, kamu dengerin aku. Aku masih tetep kaya dulu sayang, aku gak bakal berpasangan dengan siapapun, pasangan aku ya cuma kamu" ali menangkup wajah prilly dan menghapus air matanya dengan kedua jempolnya.
Mendengar kata2 ali, prilly tersenyum bahagia dan memeluk erat tubuh ali dan di balas oleh ali.
"akhem, ada orang kali di sini" shireen yang merasa di anggurkan.
"Hehehe, iya maaf" prilly.
"Kamu kok biarin orang manggil kamu bie sih, itu kan panggilan kesayangan aku" ali.
"Ya biar aku selalu inget sama kamu." Prilly.
"Ya udah deh, itu si jessi gimana?" Shireen.
"Dia baik2 aja kok,. Untung aja gak DB jadi besok juga boleh pulang" ali.
"Yey" jessi kegirangan.
"Yaudah saya keluar dulu, masih banyak pasien" ali
"Iya makasih dokter ganteng" jessi. Dan hanya di balas senyum oleh ali.
Prilly mengantar ali sampai luar ruang rawat jessi.
"Aku masih kangen banget sama kamu honey" prilly memeluk ali erat.
"Iya, aku juga sayang" ali membalas pelukan prilly.
"Kok di lepas" prilly,, saat ali melepaskan pelukanya.
"Aku harus kerja sayang, banyak pasien yang nungguin aku." ali lembut mengusap pipi chubby prilly.
"ya tapi aku masih pengen sama kamu" prilly manja.
"ya ntar malem kita diner berdua." Ali.
"Emang kamu pulang jam berapa?" Prilly.
"Jam 5, udah pokoknya ntar aku jemput kamu jam 8, emmmuuuaac" ali mencium pipi prilly lalu berlari meninggalkan prilly.
prilly masuk lagi ke ruang jessi.
"Eh bie, lo kok kenal tuh dokter" shireen.
"Iya kak kok bisa kenal, udah gitu peluk2 lagi" jessi.
"Emmm kepo deh ahh" prilly.
"Cerita dong bie" shireen.
"Iya kak cerita" jessi.
"Cerita gak yaaa??" Prilly.
"Elu mah ngeselin bie" shiren kesal.
"Ya deh gue cerita" prilly.
Lalu prilly menceritakan semua kehidupanya dulu, dari siapa dia sebenernya dan mengapa ia begitu mesra dengan ali, sampai gimana prilly sampai di bali..
"Ooo," jessi dan shireen masih tak percaya bahwa prilly adalah pewaris ke 2 latuconsina group.
"Brarti nama lo sebenernya  siapa?" shireen.
"Prilly latuconsina" prilly.
"Brarti dari mana kata bie?" Jessi.
"Itu panggilan kesayangan ali sama gue, ya gue mau kalian panggil gue bie biar gue selalu inget sama ali.
"Oooo, jadi ini alasan kenapa lo anti sama cowok" shireen.
Prilly hanya mengangguk.
"Terus keluarga kakak di mana?" Jessi.
"Deket sih, ya makanya kakak agak syok waktu kalian ngomongin latuconsina group karena gue masih belum siap sama semua, gue takut buat ketemu mereka2 lagi, entah apa yang akan mereka lakukan kalo gue kembali," prilly.
"Tpi prill, gimanapun juga mereka keluarga kandung elo, ada gen keluarga latuconsina yang mengalir dalam tubuh lo dan lo gak bakal bisa ngerubah itu" shireen.
"Ya besok gue rencana kalo jessi pulang sekalian ke rumah papah" prilly.
Suasana hening kini jessi tampak menunduk.
"Jess" prilly. Namun tak ada jawapan dari jessi
"Jess kamu kenapa, sakit lagi" prilly mendongakkan waja jessi agar menghadap prilly.
"Aku takut kehilangan kakak, ntar kakak balik sama keluarga kakak dan lupain aku" jessi,
"Ya gak mungkin lah jess, kakak gak bakal tinggalin kamu, kamu tenang aja" prilly memeluk jessi.
"Aku cuma gak mau kehilangan orang yang aku sayang untuk yang kesekian kalinya" jessi.
"Enggak, kakak gak bakal ninggalin kamu" prilly.
"Kakak janji?" Jessi.
Prilly hanya mengangguk.

********;;;;;;;;**********

Follow us :
IG : @ellytriani_
Twitter : @triani_elly

Mention kritik dan saran mengenai karangan aku didua akun diatas ok👌

Aku tunggu komentar kalian disana.
~~~thank's for your time~~~

#i'am aliando prilly fans😃

Ada Apa Dengan April 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang