Zealova

3.8K 141 0
                                    

"Fris, gue mau cerita" Zea seorang dokter cewek.
"Ya, kenapa ze?" Friska dokter ahli kanker.
"Emm gue takut" zea.
"Takut apa?" Friska.
"Kanker gue kan makin lama makin akut, gue belum siap mati dan ninggalin semuanya fris" zea.
"Ya ampun zea, semua orang pasti bakal mati, siap gak siap" friska.
"Hmmm," zea lemas.
"Lo kok lemes gini sih zea, lo harus semangat donk, lo harus yakin kalo lo bisa lawan kanker lo itu, eh ngomong2 gimana tuh sama si ali?" Goda friska.
"Apaan sih fris, kta cma sahabatan kok. Lagian dokter ali itu udah punya cewek" zea.

Zealova atau yang akrab di sapa Zea, adalah seorang dokter cantik, ia memiliki dua orang sahabat yaitu dokter Friska dan Dokter Ali.
Ia adalah gadis yang ceria, namun di balik sifat cerianya itu, ada kanker yang hinggap di dalam tubuhnya, ya dia mengidap kanker usus yang sudah menggerogoti tubuhnya selama kurang lebih 5 tahun.

"Lagi pada ngerumpi apa nih kok serius amat. Ngomongin gue lu pada ya???" Ali yang tiba2 masuk ruang .
"Ye pede banget." friska.
"Hahaha" tawa ali.

Di situ zea tampak diam.

"Hey, kenapa lo?" Ali mengagetkan zea.
"Emm, itu dia..." friska tak melanjutkan omonganya karena melihat zea mengisyaratkan friska untuk diam.

"Apa?" Ali bingung.
"Emm itu, gue gak tau hehehe" friska kikuk.

Ali memang belum tahu keadaan zea, karena zea pun tak mau memberi tahu ali, hanya friska selaku dokter yang mengobatinyalah yang tahu.

....................

Saat makan siang, mereka makan siang di kantin rumah sakit.

Ditengah makanya, zea merasakan sakit yang teramat sangat di bagian perutnya, zea memegangi perutnya dan wajahnya tampak terlihat menahan sakit.

"Zea, lo kenapa?" Ali khawatir.
Namun zea mengisyaratkan kepada ali untuk diam dengan tangan kirinya, sedang tangan kananya memegangi perutnya.

"Gue gak papa, gue ke toilet dulu"
Zea langsung berlari menuju toilet, dan di susul friska.

"Zea, zea. Lo di mana?"
Friska berteriak panik.

"Aaaaa, saaakkiiitt. Ya allahhh" teriak zea di dalam salah satu tilet.

Langsung saja friska membukanya dan melihat zea sahabatnya itu duduk lemah di lantai bersandar di tembok, menangis, dan memegangi perutnya yang masih saja sakit.

"Ya ampun zea," friska membantu zea berdiri.
"Fris sakit fris tolong gue, hiks hiks hiks" zea dalam tangisnya.
"ya udah, mending kita ke ruang gue, ayo" friska.
Zea hanya mengangguk dan friska memapah zea. Membantu zea menuju ruangnya.

.............

Zea kini sudah tenang, rasa sakitnya sudah hilang karena friska memberinya obat pereda rasa sakit, ya walaupun dia tahu obat itu tak berarti apa2 karena obat itu tidak membunuh sel kankernya.

"Udah mendingan?" Friska lembut.
zea hanya mengangguk dan mencoba duduk. Tangisanya sudah berhenti karena rasa sakitnya kini telah hilang.

"Fris, sampe kapan gue bakal kaya gini terus, gue capek. Kenapa allah gak langsung cabut nyawa gue aja?" Zea dengan wajah datar, tubuh lemas, seperti tak ada semangat hidup lagi.

Friska melihat keadaan zea yang seperti itu tak sanggup menahan air matanya lagi.

"HIKs,,,,hiks,,, lo gak boleh ngomong gitu zea,, hiks,,hiks" friska memeluk zea.

"Tapi gue capek fris, gue capek," zea ikut meneteskan air mata.

"Lo gak boleh capek, lo harus kuat, gue bakal selalu bantu lo zea" friska masih mendekap zea.

"Hiks,,,hiks,,hiks"
Mereka menangis bersama sambil berpelukan.

...............

"Aww" ringis zea saat merasakan sakit di perutnya.

"Eh, lo kenapa?" Ali.

Bukanya menjawab, zea merasa sudah tak kuat dengan yang ia rasakan saat ini sampai ia tak sadarkan diri.

"Eh, zea zea lo kenapa zea bangun zea" ali panik melihat temanya itu.

Tak buang waktu lama ali menggendong zea dan membawanya keruang friska.

"Eh zea kenapa?" Friska panik.
"Gak tau, tadi dia kesakitan di perutnya terus pinsan" ali masih menggendong zea.

"Ya udah taroh situ" riska menunjuk ranjang rumah sakit yang ada di ruang prakteknya.
"Ati2" lanjut friska.
"Biar gue priksa dia, lo keluar" friska.

Ali hanya mengangguk lalu keluar.

Tak lama friska keluar.
"Dia kenapa?" Todong ali.
"Gak papa," friska.
"gak papa gimana, dia sering kaya gitu. Ada yang kalian sembunyiin dari gue kan?" Ali.

Friska menggeleng cepat.
"Gak ada" friska masih menggeleng.

"Bohong kan lo?, udah deh. Kita tuh udah sahabatab dari dulu kuliah, gue hafal gerak gerik kalian" ali.

"Tapi beneran li" friska.
"Lo berdua tuh anggep gue apa sih, gak ada yang jujur sama gue, gue tau lo berdua sembunyiin sesuatu dari gue" ali ketus.

"Oke gue jujur, emm...sebenernya, sebenernya zea, emm.." friska.

"Apa, longomong yang jelas dong" ali kesal.

"I, anu.. itu... li, sebenernya zea sakit itu,, kanker usus" friska melemah.

"Apa?, kanker usus. Udah berapa lama ?" Ali shyok.

"5 tahun" friska menunjukan lima jari kananya.

"Selama itu kalian gak kasih tau gue" ali.
"Zea gak mau lo tau" friska.
"Kenapa?" Ali.
"Karena lo tau kan zea suka sama lo, dan zea gak mau lo deket sama dia atas dasar kasihan." friska.

"Tapi kita sahabat, dan zea suka sama gue. Kita udah bicarain itu dari dulu kan?" Ali.

"Iya, makanya itu dia gak mau lo kasihan sama dia terus lo pura2 suka sama dia" friska.

"Sejauh itukah fikiran kalian?. Gue gak bakal lakuin itu. Gue udah punya pacar , gue udah punya prilly, dan kalaupun gue deket dan cere sama dia bukan karena gue pura2. Gue sayang sama kalian. Kalian teman seperjuangan gue. Kalian sahabat gue" ali.

"Gue minta maaf" friska.

"Udah lah, gue mau nemenin zea" ali.

********;;;;;;;;**********

Follow us :
IG : @ellytriani_
Twitter : @triani_elly

Mention kritik dan saran mengenai karangan aku didua akun diatas ok👌

Aku tunggu komentar kalian disana.
~~~thank's for your time~~~

#i'am aliando prilly fans😃

Ada Apa Dengan April 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang