"Sudah ya, aku mengantuk. Lagipula tidak akan satu selimut. Selamat malam." kata Joshua, masuk lalu menutup pintu.
Joshua mendekat kearah figura putih. Terpampang foto yeoja-nya saat masih kecil. "Nara. Mian, mian, mian, mian.." gumam Joshua, menatap foto itu nanar.
~oOo~
Jisoo a.k.a Joshua POV
Aku membuka mataku di pukul lima pagi. Aku mengecek gundukan selimut yang ku lihat tadi malam dan tidak ada. Berarti dia sudah bangun.
"Jisoo-aa!" Jeonghan memanggilku tetapi sambil berbisik. Ah, pura-pura tidak dengar saja.
"Joshua!" panggilnya lagi dengan nada suara biasa-biasa saja. Aneh.
"Wae?" tanyaku. Dia memberikan tanda 'V' dan 'A' lewat jari-jarinya. Tanda Yura ada disini. Huh, wanita itu lagi.
"Bilang aku sedang sibuk. Tidak bisa di ganggu," Jeonghan memberikan tatapan kau-kan-tahu-kalau-dia-tidak-akan-percaya.
"Bilang saja aku di Kamar Mandi. Aku juga akan mandi sebentar lagi," Jeonghan mengangguk dan keluar dari kamarku. Mungkin dia pergi menemui Yura? Aku tidak peduli.
Aku menatap figura putih di atas meja. Awalnya Seungcheol menaruhnya di kamarku karena kamarnya penuh benda milik Dino.
Aku punya janji dengannya. Bukan janji biasa. Dia. Seharusnya aku menjadi pelindungnya. Bahkan mencari kabarnya saja sulit. Aku sudah ke Amerika dan berputar hanya mencarinya.
Ya sudah, aku mandi dulu.
Author
"Hyung, aku punya ide," Minghao memecahkan keheningan di ruang santai. Sudah lima menit Nara pergi berhasil menciptakan keheningan. "Bagaimana kalau kita pertemukan Nara dengan Jisoo hyung?"
Saran Minghao mendapat tatapan apa-maksudmu dari para member, kecuali Seungcheol. Seungcheol terlihat sedikit frustasi sehingga mengacak-acak rambutnya, "kau gila?!"
"Ani, hyung. Aku tidak gila," Minghao menatap Seungcheol. "Tapi apa salahnya kalau Jisoo hyung suka dengan Nara? Tidak ada kan?" lanjut Minghao.
Mingyu baru datang dari dapur pun menimpali, "benar juga."
"Dengan begitu, Jisoo hyung bisa jauh dari Yura noona. Kau benar, Minghao." tanggapan Seungkwan membuat senyum merekah di bibir Minghao. 'Baru kali ini aku benar. Biasanya selalu salah.' batin Minghao senang.
Tanpa member Seventeen sadari, raut wajah Seungcheol terlihat frustasi dan khawatir. "Tidak segampang itu..."
Gumaman yang cukup keras, dapat membuat Mingyu dan Wonwoo mendengarnya. "Maksud hyung?" tanya mereka berbarengan. Semua member memandang wajah Seungcheol.
"Ada apa, hyung?"
"Hyung, kenapa kau terlihat frustasi?"
"Appa, wae?" yang ini, Dino.
Semua member memperhatikan Seungcheol. Seungcheol dengan berani berkata, "ini tidak segampang yang kalian kira. Ini soal masa lalu."
Sementara di luar dorm...
Nara POV
Aku bosan harus menonton kartun, maka aku keluar dari dorm. Di luar aku melihat seorang perempuan. Apa dia fans Seventeen? Atau... Sasaeng fans?
AAA!! OPPAAA!! AKU TAKUUUT!!
"Nara?" ada suara memanggilku, ternyata perempuan itu. Aku memperhatikannya. Wajahnya familiar, tapi aku tidak ingat.
"Ini aku, Yura." ucapnya sekali lagi. Yura? Kim Yura? Yura eon–
"Yura eonni?" tanyaku dengan tampang tidak percaya. Ya, aku tahu kalau Yura eonni sahabat Seungcheol oppa. Hanya saja... Apa dia tidak takut dengan sasaeng fans?
"Kau sedang apa disini?" tidak. Ini pasti bukan Yura eonni. Nada bicaranya dingin dan angkuh. Aku memilih diam saja, lah.
"Senang bertemu kembali." yang ini terdengar sinis. Memang ada apa sih, selama aku di Amerika?
"Yura eonni kenapa?" tanyaku dan berusaha memegang dahinya. Dia pakai heels. Kalau tidak pakai, aku lebih tinggi.
Dengan cepat dia membalikkan tanganku, "jangan sentuh-sentuh." desisnya. Apa salahku?
Pintu dorm terbuka dan terlihat Seungcheol oppa berkacak pinggang. Ayolah oppa! Ini bukan acara fashion show! Jangan bergaya dan bantu aku!
"Lepaskan dia, Yura." a-j-a-i-b. Yura eonni langsung melepaskannya. Aku berlari dan memeluk Seungcheol oppa.
"Apa kau sudah melaksanakan permintaanku?" apa? Permintaan apa?
Seungcheol oppa menggandengku masuk ke dalam dorm. Meninggalkan Yura. "Kau jangan keluar. Oppa janji tidak akan ada apa-apa."
"Tapi oppa, dia bukan Yura eon–"
"Dia Kim Yura. Sahabatku, kakakmu dulu, dan teman Jisoo juga." Seungcheol oppa memotong ucapanku. Mendengar nama Jisoo membuatku mau tidak mau harus masuk ke dalam.
"Aku ke ruang santai." ucapku dingin. Biar dia pikir kalau aku marah. Habis, sepertinya banyak sekali yang di tutupi dariku.
"Jangan marah padaku. Ini demi kau juga, Nara." aku berpura-pura tidak mendengarkannya dan bergegas pergi ke ruang santai.
Seungcheol oppa terlihat keluar dan membicarakan sesuatu dengan yeoja yang mengaku-aku kalau dirinya Yura –setidaknya itu yang ku perhatikan dari kaca jendela. Hh, tidak segampang itu aku percaya, oppa. Tidak mungkin dia Yura eonni.

KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Love
FanfictionChoi Nara. Perempuan itu sudah mencoba melupakan lelaki itu. Tapi, apa jadinya ketika mereka dipertemukan karena pekerjaan? "Kau tau, aku lelah mencoba melupakanmu, oppa." "Aku tidak ingin kamu pergi lagi, Nara!" "Kamu tidak seharusnya bersama dia!"...