Nara POV
Aku menghabiskan waktuku di dorm sendirian. Ku tegaskan, sendirian. Memang mereka meeting tentang apa sih, sampai selama ini? Aku kan jadi bosan.
Tok. Tok. Tok.
Aku mengernyit bingung. Aku bingung harus membuka pintu atau tidak. Kalau sasaeng fans, bagaimana? Aku takut oppa-oppa ku diikuti mereka dan aku dicakar mereka. Secara, kalau aku membuka pintu, mereka jadi tahu alamat tempat tinggal para member Seventeen.
Tok. Tok. Tok.
Setelah ketukan kedua, aku memantapkan diri. Biarlah aku dicakar atau dimusuhi sasaeng fans. Aku penasaran dengan orang yang mengetuk pintu itu. Lagipula, dorm ini kan punya alarm bell. Apa ia tidak bisa menekan bel?
Aku berjalan menghampiri pintu. Rasanya jauh sekali berjalan kesana. Sedetik kemudian, aku ragu. Aku takut.
"YA! KALAU TIDAK DIBUKA, AKU TIDAK AKAN MEMBATALKAN PERTUNANGANKU DENGAN JISOO!!" apa? Dia wanita tunangan Joshua oppa?
Pintu pun ku buka. Tampak Yura eonni berdiri sambil menenteng tas tentengnya. Matanya sesekali melirik jam tangannya. Tampaknya ia tidak sadar akan keberadaanku.
"HEI-"
"Siapa tunangan Jisoo oppa?" tanyaku to the point. Tubuh Yura eonni menengang. Aku merasakan aura berbeda darinya.
Tetapi, sesaat setelah itu ia kembali berwajah biasa. "Boleh aku masuk terlebih dahulu?"
Aku mengangguk dan mempersilahkan Yura eonni untuk masuk. Ada yang mengganjal hati dan pikiranku. Tentang,
'Siapa tunangan Jisoo oppa? Apa Yura eonni? Kenapa kesannya hatiku tidak percaya, ya?'
"Eonni, jawab jujur. Siapa. Tunangan. Jisoo oppa?" seperti tadi, tubuh Yura eonni menegang, seakan ada yang ditutup-tutupi.
"A-aku-" Yura eonni tergagap, membuatku makin curiga. "Siapa, eonni?"
"Tidak tahu.." aku menggerutu dalam hati.
Tahukah rasanya ketika kalian dilanda rasa penasaran yang amat sangat, tapi orang itu tidak peka?
Huh! Menjengkelkan.
"Eonni, aku serius!" tegasku. Yura eonni mendadak berwajah bingung. Entah karena apa.
Author
Yura bingung harus menjawab apa. Awalnya ia memilih untuk memberi tahukan saja bahwa ialah tunangan Joshua. Toh, kalau ditahan, akan membuat hati Nara tambah sakit.
Tapi, wajah yeoja di depannya membuatnya enggan. Ia takut wajah di depannya merasakan kesedihan. Ia terlalu sayang dengan Nara, sayang sebagai seorang kakak kepada adiknya.
Dan bagaimana pun, Nara adik Seungcheol. Sahabat satu-satunya yang ia miliki.
'Ya sudahlah, aku tidak akan memberitahukannya sekarang.' batinnya.
"Aku juga serius, Nara-ku," balas Yura sambil tertawa anggun. Walaupun sedang berbohong, keanggunan harus tetap ada. Itu prinsip Yura.
"Mana pernah aku tidak serius?" lanjutnya. 'Dan serius untuk mendapatkan Jisoo, Nara-ya.'
"Benarkah? Tadi aku mendengar teriakan tunangan Josh oppa dari luar. Eonni lihat tidak?"
"Ti-tidak."
"Yakin?"
"Ya-yakin kok!"
"Baiklah.."
"Ya ... Iya."
~oOo~
Lah? Ngapa jadi kek gini?
Pokoknya vote ya ;) ;) ;)
Muach :*

KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Love
FanfictionChoi Nara. Perempuan itu sudah mencoba melupakan lelaki itu. Tapi, apa jadinya ketika mereka dipertemukan karena pekerjaan? "Kau tau, aku lelah mencoba melupakanmu, oppa." "Aku tidak ingin kamu pergi lagi, Nara!" "Kamu tidak seharusnya bersama dia!"...