28

163 17 5
                                    

Alarm berbunyi, menandakan kalau tidur satu jam bersama Nara sudah berlalu bagi Joshua. Ritual layaknya bangun tidur; mengucek mata lalu duduk di sisi tempat tidur.

"Nara, bangunlah." kata Joshua sambil menggoyangkan tubuh Nara. Nara melenguh pelan, lalu duduk di sisi Joshua duduk dan mengucek matanya.

"Oppa, apakah aku mengganggu?" Joshua menggeleng, "tidak. Kau membuat tidurku nyenyak setelah tiga tahun menghilang."

Memang Nara sudah pergi tiga tahun dari hidup Joshua. Setelah Joshua berkata kalau ia dijodohkan, Nara pergi tepat Joshua lulus SMA. Nara memilih pergi ke Amerika daripada harus melihat Joshua bersama tunangannya.

"Benarkah? Bagaimana mungkin tidurmu tidak nyenyak selama ini? Memang kau tidak kelelahan? Jadwalmu kan padat.." bantah Nara santai. Joshua mencubit pipi Nara, lalu berjalan ke arah kamar mandi. "Oppa? Mau kemana?"

Pertanyaan polos Nara membuat Joshua terkekeh sebentar lalu keluar menuju kamar mandi. Nara merengut, pertanyaannya tidak dijawab. 'Aish, kenapa tidak dijawab?!' gerutu Nara dalam hati.

Joshua sedikit terkejut ketika melihat Mingyu bersender di samping pintu kamarnya. "Kenapa kau masih disini?"

"Aku disuruh menemani kau dan Nara. Perintah Seungcheol hyung," ucap Mingyu tenang. Padahal sedari tadi hatinya sedikit nyeri ketika tahu Joshua dan Nara tidir bersama. "Kenapa kau tidir bersamanya, hyung? Kau sudah punya tunangan, ingat?"

"Tidak ingat. Sudahlah, Gyu. Aku ingin mandi dulu." sela Joshua lalu berlari kecil menuju kamar mandi.

'YA! Jisoo hyung!! Aish, menyebalkan!' rutuk Mingyu.

***

"Nara, aku berangkat. Kalau bosan, pergilah ke Pledis. Mungkin jam 12 siang akan selesai."

Nara terdiam, lebih tepatnya blank. "Memang ada apa di Pledis?" tanyanya polos.

Joshua melongo sebentar, lalu menetralkan wajahnya. "Ada meeting bersama beberapa petinggi agensi. Mungkin Seungcheol dan yang lainnya sedang dalam perjalanan. Aku tahu mereka sarapan di luar."

"Oke–eh? Mingyu?"

"Hai noona," sahut Mingyu dengan nada gurau. "Aku berangkat bersama Jisoo hyung, noona.."

"Ya! Jangan panggil aku dengan sebutan noona!! Aku tidak tua, paham?!" sambar Nara dan melipat tangannya di atas dada.

Mingyu berdeham, "apa bahasa inggrisnya? Hmm–oh! Alright. Aku tidak akan memanggil putri Nara dengan sebutan noona."

"Sudahlah kalian ini, jangan bertengkar." lerai Joshua. Nara mendecak pelan, Mingyu pun juga mendecak.

Bagi Nara, Mingyu kini terlihat menyebalkan. Sedangkan bagi Mingyu, kegiatan mengganggu noona-nya telah diganggu, dan itu menyebalkan.

Joshua langsung menyeret Mingyu, tapi sebelum keluar ia berpesan.

"Jangan pergi jauh ya.. Aku takut tidak menemukanmu lagi."

Dan Nara ditinggalkan di dorm dengan detak jantung yang cepat.

~oOo~

Ehem.. Aku update. Maaf kalo dibuat nunggu.

Jangan lupa VOTE!

*sengaja ku caps. biar kebaca*

Luv,
Fathi

Complicated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang