21

140 14 5
                                    

Nara POV

Serius. Dimana Seungcheol oppa? Aku sudah mencarinya hingga pelosok dorm dan tidak menemukannya. Menyebalkan.

"Wonwoo oppa!" aku memanggil Wonwoo oppa yang sedang duduk di karpet ruang santai. Wonwoo oppa itu orang yang paling irit bicara.

"Ada apa, Nara?" aku duduk di sampingnya. Toh. Wonwoo oppa juga tidak keberatan.

"Oppa, apa kau melihat oppa-ku?" tanyaku kepada Wonwoo oppa. Kening Wonwoo oppa tiba-tiba mengkerut. Ada apa?

"Oppa-mu kan ada banyak. Ada Seungcheol hyung, Joshua hyung, dan Jihoon," oh iya. Aku lupa. "Lalu siapa? Oppa yang mana?"

Ternyata Wonwoo oppa bisa cerewet. "Seungcheol oppa."

"Tadi ku lihat dia bersama Yura noona. Aku tidak tahu mereka kemana." ucap Wonwoo oppa lalu mengedikkan bahunya. Oh. Bersama Yura eonni.

Tidak apa. Tandanya dia tidak marah dengan seruanku tadi.

"Gomawoyo.." kataku tulus lalu pergi ke kamar Jisoo oppa.

Kamar Jisoo oppa serba putih. Sprei, bantal, meja, dan semua furniture yang ada di kamar ini, warnanya putih. Setahuku, warna kesukaannya itu jingga. Seperti warna rambutnya di mv Mansae.

"Nara?" pintu kamar terbuka. Sosok namja yang ku cari-cari berdiri di dekat pintu. Mungkin sedikit kesal kepada oppa terlihat seru.

Author

"Oppa kemana? Ku cari tidak ada. Jahat.." kata Nara sambil mem- pout- kan bibirnya. Seungcheol menatap manik mata adiknya. Matanya menyiratkan kebahagiaan.

Dia janji tidak akan membuat mata itu menyiratkan kesedihan. Ia janji.

"Tidak apa. Aku tidak tidur di dorm malam ini, Nara. Aku ada urusan diluar."

Wajah Nara berubah menjadi datar. Kenapa semua harus tidak ada di dorm?

Eh? Tidak. Hanya Seungcheol dan Joshua.

"Kenapa kau dan Jisoo oppa harus pergi? Nanti kalau ada sasaeng fans menggedor pintu dorm karena mereka tahu ada wanita disini, bagaimana?" Seungcheol menatap Nara dengan wajah tanpa ekspresi.

'Oh ya. Bagaimana kalau ada sasaeng fans?' batin Seungcheol berkata.

'Tapi Yura.. Dia membutuhkanmu, Seungcheolie..' salah satunya berkata.

'Tapi adikmu akan tetap jadi adikmu. Tidak akan berubah.'

'Tapi, kesempatan membantu Jisoo memutuskan pertunangan dengan Yura sebentar lagi. Kau akan dapat memilikinya, Seungcheol.'

'Ya. Kesempatan sudah didepan mata. Kalau ada sasaeng fans, masih ada member Seventeen. Masih ada Mingyu yang gemar bermain petak-umpat.'

"Maafkan aku, Nara. Tapi.. Ini masalah serius." ini keputusan final Seungcheol. Dia mengambil jaket dan syal di gantungan. "Jaga diri baik-baik."

Dengan keputusan pergi daripada menjaga Nara dari sasaeng fans, membuat mata Nara berubah menjadi sedih. Dan Seungcheol tidak sadar akan hal itu.

Seungcheol. Hampir membuat matanya menyiratkan kesedihan. Semua batal karena Wonwoo masuk ke dalam, "jangan sedih. Oppa-mu ada urusan disana. Ini urusan menyangkut hatimu."

Nara mendongakkan kepalanya. Ya, itu benar suara Wonwoo.

Wonwoo masuk ke dalam kamar Joshua dan membentangkan tangannya. "Orang yang sedih, biasanya butuh pelukan. Kata eomma, pelukanku dapat membuat hati tenang,"

Nara mengerutkan keningnya. Apa benar?

Tidak akan tahu rasanya kalau tidak mencobanya. Nara mendekat kearah Wonwoo. Awalnya ragu, tapi setelah melihat mata Wonwoo, dia jadi tidak ragu lagi.

Dia memeluk Wonwoo.

~oOo~

A6a6 jhozz.. Ini part-nya gak panjang, gak pendek. Intinya sih.. Double update. Soalnya part yang tadi pendek banget.

Complicated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang