"Kau harus bahagia, Yura. Mereka tidak akan bisa dipisahkan," gumam Seungcheol disaat Yura sudah jauh.
"Dengan atau tidak dengan diriku."
~oOo~
Joshua memegang wajah Nara. "Apa ini benar kau, Nara?" kemudian mencubit pipinya.
"Ne. Aku. Choi Nara. Adik Seungcheol oppa," jawab Nara datar. Dirinya bingung harus berbuat apa. Walau hatinya berkata rindu, otaknya berkata jauhi dia.
"Oppa," panggil Nara. Joshua menoleh kearah Nara. "Kenapa Yura eonni jadi dingin ya?"
Joshua membeku. Dia lupa, masih ada Yura yang dapat menghalanginya. "Tidak apa-apa. Dia hanya patah hati." karena diriku.
Mereka sedang berada di halaman belakang dorm. Nara masih penasaran dengan kasus berubahnya Yura, tapi Joshua sudah memberi tahu clue-nya. 'Ya, mungkin karena patah hati.' batinnya.
"Oppa, tuna–" Joshua memotong perkataan Nara. "Tidak ada tunangan. Tidak akan ada, kalau bukan kamu tunanganku."
"Jangan merayuku." ucap Nara dengan nada gurau. Joshua tertawa, "jangan pede."
"Oppa, serius," Joshua menghentikan tawanya. "Apanya yang serius?"
"Oppa, siapa tunanganmu? Dimana dia? Kenapa dia tidak bersamamu? Aku takut, kau dituduh selingkuh denganku, oppa." ujar Nara. Joshua terkekeh. 'Aih, masih polos.'
"Tunanganku kamu. Dimana? Di depanku. Kenapa tidak bersamaku? Bahkan kamu sedang duduk bersamaku, bagaimana bisa dia tidak bersamaku?" jelas Joshua. Pipi Nara mendadak memerah. "Ku bilang jangan merayu aku..."
"Ku bilang jangan pede.." ucap Joshua dengan nada gurau. "Siapa yang pede?!"
Suara ketus Nara menghasilkan gelak tawa dari Joshua. 'Kenapa Jisoo oppa kerjaannya ketawa saja?' batinnya bingung.
"Oppa, kenapa kerjaanmu hanya tertawa saja? Tidak ada hal lain? Seperti menjawab pertanyaanku dengan benar..?" tanya Nara hati-hati.
Joshua menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Dia bingung harus menjawab apa. Kalau dia bilang Yura adalah tunangannya, Joshua takut kalau Nara sakit hati dan meninggalkannya lagi. Dia tidak mau ditinggal Nara lagi.
"Ah.. Pertunanganku batal seminggu setelah kamu pergi, Nara-ya." jawab Joshua. Dia berbohong sedikit. Dia memang membatalkan pertunangan itu setelah seminggu Nara pergi, tapi Yura dan keluarganya tidak terima.
"Serius??" tanya Nara dengan mata berbinar. Joshua mengangguk mantap. Mungkin malam ini dia akan pergi ke rumah orang tuanya. Dia akan membatalkan pertunangan ini lagi. Tidak ada penolakan yang ingin dia terima dari keluarganya lagi.
"Oppa, kembali ke dorm?" saran Nara. Joshua mengangguk dan menggandeng lengan Nara. Warna merah terlihat jelas di pipi Nara ketika Joshua mengamit tangannya.
"Joshua!!" panggil Seungcheol. Dia melihat Joshua dan Nara sedang menonton televisi. Posisinya membelakangi Seungcheol.
"Oppa, tidak ada Joshua. Adanya Jisoo oppa." Nara membalas panggilan Seungcheol. Seungcheol duduk di samping mereka, "maksudmu? Dia Joshua. Hong Joshua."
"Tapi oppa, dia Jisoo oppa. Hong Jisoo. Aku belum pernah bertemu Josh oppa." Joshua tertawa mendengar penjelasan Nara. 'Masih tidak sadar rupanya.'
"Oppa, kenapa tertawa?!" ketus Nara. Joshua refleks menutup mulutnya, "tidak. Aku tidak tertawa."
Mata Nara menyipit kearah Seungcheol, meminta penjelasan. Seungcheol yang juga tertawa, seketika terdiam.
"Dia Hong Jisoo milikmu. Nama panggungnya Joshua, Choira." Nara mengangguk mengerti. 'Aih, Nara pabo-ya!!!'
"Oppa, Yura eonni kenapa? Kenapa dia ketus denganku?" tanya Nara, menampilkan sedikit wajah bingung nya. "Yura, dia patah hati, Nara-ya. Dia patah hati karena seorang namja." terang Seungcheol sambil melirik kearah Joshua.
'Tapi kan aku bukan namja itu! Aku juga tidak pernah membuat Yura eonni patah hati!" seru Nara. Dirinya tak habis pikir, kenapa Yura yang dulunya baik, sekarang menjadi dingin begini?
"Nara-ya.. Sudahlah. Itu masalah Yura. Jangan ikut campur.." sela Joshua saat Nara hendak membuka mulutnya lagi.
"Ne, itu masalah Yura. Kita tidak berhak ikut campur." sambung Seungcheol. Dia memberikan tatapan selesaikan-masalahmu-dengan-Yura-secepatnya-Jisoo-atau-kau-tidak-akan-dapat-Nara kepada Joshua.
"Oppa, tapi kau sahabat Yura eonni!" seru Nara lagi. Nara tidak menyangka Seungcheol meninggalkan Yura saat dia sedang kesusahan. "Tidak seharusnya kau berkata seperti itu, oppa!"
"Jisoo oppa juga! Yura eonni kan dekat juga dengan oppa! Kenapa kalian menganggap seolah-olah masalah Yura eonni, bukan masalah yang besar?! Dia pasti tidak sanggup oppa! Apalagi patah hati," seru Nara keras. Beruntung member Seventeen sedang pergi ke swalayan untuk membeli beberapa bahan masakan.
"Kalian membuat hatinya lebih sakit lagi. Dua kali lebih sakit. Ditinggal pujaan hatinya dan sahabat terbaiknya." lanjut Nara lemah lalu pergi ke taman belakang.
~oOo~
Ih, Nara malah ngebela Yura lagi. Yura mah jangan dibela (author licik)
Voment yaa.. Aku gak gigit kok :v

KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Love
FanfictionChoi Nara. Perempuan itu sudah mencoba melupakan lelaki itu. Tapi, apa jadinya ketika mereka dipertemukan karena pekerjaan? "Kau tau, aku lelah mencoba melupakanmu, oppa." "Aku tidak ingin kamu pergi lagi, Nara!" "Kamu tidak seharusnya bersama dia!"...