18

159 17 2
                                    

"Hyung, bagaimana ini?" panik Joshua saat melihat Yura dan Nara berbicara berdua. Dia takut Yura menceritakan masalah ini kepada Nara.

"YA! Memang aku hyung-mu?!" seru Seungcheol. Dia juga takut Yura menceritakan semuanya. Mereka berdua terlalu takut di benci Nara. "Minta maaf dengan Nara dan aku menjadi hyung-mu."

"Seungcheol hyung!" panggil seseorang di belakang. "Sedang apa??" Seungcheol dan Joshua menengok ke belakang, Vernon. "Tidak apa-apa! Sana pergi!"

Joshua memilih memperhatikan Nara dan Yura daripada perdebatan Seungcheol dan Vernon. Sayangnya, pembicaraan mereka tidak sampai ke telinga Joshua. Yura dan Nara pun pergi, tetapi Nara masuk ke dorm lewat pintu depan.

"Sudahlah, ayo pergi." gumam Joshua sambil menyeret Seungcheol dan Vernon.

"YA! Jangan menyeretku, Jisoo!! Kau mau tidak ku restui?!" sarkas Seungcheol. Joshua memandang orang yang diseretnya. Yang satu dengan tatapan membunuh dan yang satu lagi memandang Joshua datar.

Calon kakak iparnya dan Vernon.

"Mian, Seungcheol.." gurau Joshua. Tidak lupa setelah melepaskan Seungcheol, dia juga melepaskan Vernon. Sedari tadi tidak sadar siapa yang diseretnya.

"Huh, kalau kau bukan sahabatku, sudah ku jauhkan Nara darimu.." gumam Seungcheol.

***

Nara POV

Setelah berbincang banyak dengan Yura eonni, aku kembali ke dorm. Kenapa tidak lewat pintu belakang? Ada Jisoo oppa dan Seungcheol oppa. Memang mereka kira, aku tidak memperhatikan mereka?

"Nara-ya.. Mau es krim?" aku mengangguk. Mingyu segera mengambilkan es krim di kulkas, tak lupa sendok.

"Mingyu," Mingyu menoleh kearahku. "Apa kau tahu, kenapa Jisoo oppa dan oppa-ku marahan dengan Yura eonni?"

Mingyu terlihat.. Mematung?

"Ti-tidak tahu." jawaban Mingyu tidak membuatku puas. Ku rasa, dia dekat dengan Seungcheol oppa. Dia juga sangat peka indra pendengarannya. Apa dia tidak pernah menguping?

"Oh, oke.." gumamku. Mingyu izin pergi ke ruang santai. Ku rasa dia lelah habis dari Supermarket. Bawaan member Seventeen tadi sangat banyak.

"Nara-ya.." aku merasa seorang lelaki memanggil dari belakangku. Aku tahu suara ini, suara memelas ini, suara khawatir ini. Jisoo oppa.

"Ada apa?" tanyaku pelan. Sebenar nya aku tidak bisa berlama-lama kesal dengan Jisoo oppa. "Kalau tidak penting, jangan ganggu aku. Aku sedang sibuk dengan namja chingu-ku."

Jisoo oppa terlihat kaget, kemudian terbentuk seringai-an kecil di bibir-nya. Okay, ini mulai seram. "Memang siapa namja chingu-mu??"

Ternyata tidak seram. Huh, kau buat aku takut oppa.

Mungkin sedikit menggoda Jisoo oppa seru. "Ada, dia ada di Amerika. Dia menjadi namja chingu-ku sudah lamaaa... Sekali," seruku semangat. Wajah Jisoo oppa sudah ditekuk, wah berhasil.

"Bahkan Seungcheol oppa tidak tahu." lanjutku sambil berbisik ditelinganya. Tekukan di wajahnya menambah. "Apa itu benar??"

Nada dinginnya membuatku berhenti tersenyum. "Tidak."

Senyum Jisoo oppa kembali merekah, "jangan menjadi yeoja chingu lelaki kecuali aku. Janji?" aku memandangnya bingung. Kelingking nya dimajukan, memintaku menautkan kelingkingku juga.

"Maksudmu? Aku tidak boleh pacaran dengan orang lain selain bersama oppa??" dia mengangguk.

"Janji saja.. Oppa tidak akan meninggalkanmu." guraunya.

Aku menautkan kelingkingku di kelingkingnya, "aku janji."

~oOo~

Bzz.. Comeback lagi.. Beteweh, Happy New Year!!! Selamat tahun baru!!!

I need star(s) :)

Complicated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang