chap empat

849 88 2
                                    

Terdengar suara riuh. Lenka yang tadi tertidur dikasurnya terbangun mendengar suara riuh dikamarnya. Ia lalu melihat sekitar kamarnya. Kamarnya yang sedari tadi rapi kini menjadi kapal pecah. Kulit snack berserakan dimana mana,buku bertebaran di segala tempat dan tempat tidur yang tadi rapi menjadi sangat berantakan. Lenka hanya menganga dengan keadaan yang super berantakan.

"Hei lihat! Dia sudah bangun!" Seorang gadis berponi dengan lantang bersuara sambil menunjuk kearah Lenka.
Kira Kira ada 5 orang yang berbalik dengan ekspresi gembira lalu bangun menuju tempat tidur Lenka,tempat yang diduduki Lenka. Diantara 5 orang tersebut,salah satunya ada Faren,gadis yang tadi masuk kekamarnya.

Ketika kelima orang tersebut duduk dekat Lenka, mereka memainkan rambut Lenka yang panjang dan terurai rapi.

"Waah, Kau cantik sekali. Apa kau sekolah di sekolah kecantikan?" Tanya gadis berponi yang tadi bersuara lantang.

"Ah,tidak aku sekolah di sekolah yang biasa saja,"

"Apa kau punya keturunan Turki atau Korea? Atau Jerman atau Italia?" Tanya gadis berkawat gigi.

"Ah tidak.." jawabku.

"Waah,lihatlah rambutmu,Apa kau selalu merawat rambutmu disalon tiap minggu?" Tanya gadis yang agak pendek dari Lenka.

"Aku tidak ke salon,aku hanya dirumah merawat rambutku sendiri." Jawab Lenka.

"Em,, apakah-"

"Hei,Hei. Harusnya kita berkenalan dulu bukan? Kenapa kita harus langsung menyerbu dengan sejuta pertanyaan?" Kata Seorang gadis berkulit agak kecoklatan. "Hai Lenka, perkenalkan aku Sefanya,panggil saja Fanya." Katanya lagi dengan senyuman manis pada Lenka.

"Ah,kau benar Fanya. Harusnya kita memperkenalkan diri kita dulu. Hai Lenka,aku Naomi." Kata gadis berponi yang bernama Naomi.

"Aku Sofia." Kata gadis yang bergigi kawat.

"Aku Gita." Kata gadis yang mengikat rambut.

"Kau sudah tau aku kan? Aku Faren." Kata Faren.

"Hai,aku Lenka. Aku baru disini, salam kenal ya. Semoga kita berteman baik." Kata Lenka. Lalu, Lenka dan teman teman barunya mengobrol bersama, menceritakan kenapa mereka dimasukan ke asrama Baruh.

Sofia dan Faren tidak punya masalah di sekolahnya, tapi orangtua mereka selalu mendapatkan surat panggilan dari sekolah, sama seperti nasib Lenka.

Fanya tidak tinggal bersama orangtuanya,ia tinggal bersama pamannya,pamannya sering kasar padanya, karena tidak suka dengan kelakuan pamannya, ia mengerjai paman nya. Paman Fanya hampir pingsan ketika mendengar istri dan anaknya mati dalam kecelakaan dari sebuah telepon dari seseorang. Dan orang yang mengatakan istri dan anaknya mati dalam kecelakaan adalah Fanya sendiri. Dia ketahuan karena pamannya menelpon balik nomor telepon tersebut dan ternyata itu hp Fanya yang berdering. Merasa ditipu,akhirnya Fanya dibawa ke asrama Baruh.

Sedangkan Naomi dan Gita adalah sepupuan. Naomi dituduh berbuat jahat dan agak menyiksa Gita oleh adiknya Gita yang bernama Gibe dirumah Naomi. Gibe menyatakan pendustaan pada orangtua Naomi. Gibe, adik Gita mengatakan kalau Naomi membudak Gita. Jika ada pekerjaan yang diberikan untuk Naomi,Naomi menimpalkan pekerjaan itu pada Gita,itu Kata Gibe. Banyak Perkataan dusta yang diucapkan Gibe pada Naomi. Akhirnya, orangtua Naomi membawa Naomi ke asrama Baruh. Tapi karena Gita merasa sangat bersalah atas adiknya,akhirnya Gita juga ikut bersama Naomi ke asrama Baruh.

"Tega banget adiknya Gita. Berkata dusta pada kedua orangtua Naomi. Tapi, orangtua Naomi percaya juga sama Gibe?" Tanya Lenka ketika mendengar cerita dari Naomi. Naomi dan Gita mengangguk bersamaan. Aneh rasanya mendengar itu.
#
Sedangkan Soraya..
Mukanya benar benar cemberut ketika teman sekamarnya pulang kekamarnya. Teman sekamar Soraya sangat terkejut melihat Soraya yang berdiri didepannya dengan melipat tangan depan dadanya. Mereka saling tatap.

FireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang