Bel berbunyi lagi. Lenka sudah berada dikelasnya. Beberapa siswa juga sudah berada dikelas sebelum bel berbunyi setelah istirahat. Lenka duduk manis di mejanya. Ia menunggu seseorang.
"Naomi!" Orang yang ditunggu ialah Naomi. Naomi melihat Lenka yang memanggil namanya. Lenka memanggil dengan tangannya. Naomi berjalan kearah Lenka dengan wajah yang datar."Ada apa?" Tanya Naomi ketika sampai di bangku Lenka. Lenka dengan tatapan dingin melihat Lenka. Lenka lalu tersenyum licik.
Aku sudah tau kata Lenka dalam benaknya.
"Aku ingin bertemu denganmu di atap ketika bel istirahat kedua tiba. Kau bisa kan?" Tanya Lenka. Naomi mengangkat alis mata kirinya.
"Tentu." Kata Naomi. Lalu ia berbalik melangkah menuju bangkunya.
Femi benar, kau lebih cepat yang kukira. Kata Naomi dibenaknya ketika ia melangkah menuju tempatnya.
Aku sudah tau segalanya,Naomi. Kau hanya tidak tau segalanya, padahal semuanya kau yang mulai dahulu. Namun,tampaknya sudah jelas. Kata Lenka dibenaknya.
Ternyata kau cerdas. Kata Naomi dibenaknya.
Aku memang cerdas. Kata Lenka dibenaknya.
#Soraya
Walau bel sudah berbunyi, namun Soraya tidak kembali kekelasnya. Ia berjalan menuju taman sekolah dan duduk dibangku taman. Jack yang sedang istirahat dibawah pohon mengira Soraya sebagai Lenka. Ia lalu menghampirinya. Soraya yang sedang membaca majalah sambil menikmati angin sejuk di taman itu kaget karena ada seseorang yang tidak dikenalinya berdiri dihadapannya. Soraya menatapnya dengan wajah yang bingung.
"Hei,Lenka! Kau tidak masuk kekelasmu? Kau mau bolos lagi dan bekerja untukku?" Soraya bingung dengannya. Tapi ia berpikir bahwa Lenka pasti mengenalinya. Akhirnya Soraya hanya mengangguk saja.
"Astaga? Kau sama sekali tidak takut dengan guru guru yang menyeramkan itu? Kau pemberani sekali!" Kata Jack. Soraya melihat Jack dan tertawa melihat Jack.
"Em, Lenka, boleh aku duduk disampingmu?" Tanya Jack pada Soraya yang dikiranya Lenka. Soraya mengangguk kepalanya. Jack lalu duduk disampingnya.
"Hei Lenka, apa kau tau sesuatu tentang dirimu?" Tanya Jack. Lenka mengerutkan keningnya lalu menggeleng kepalanya.
"Apa mau kuungkapkan ketika pertama kali aku bertemu dengamu?" Tanya Jack lagi. Soraya hanya menganggukan kepalanya walau dalam hatinya ingin tertawa terbahak baham melihat Jack yang belum ia kenal itu yang mengira dirinya adalah Lenka.
"Ketika aku melihatmu itu, tampak berbeda dari gadis lain. Kau sama sekali tidak tertarik denganku walau aku tampan seperti pangeran cinderella," Soraya hanya senyum senyum saja walau kedengarannya ia ingin tertawa.
"...awalnya kau menolak untuk bekerja karena pekerjaan banyak, kau bahkan menggunakan alasan alasan yang aneh untuk menolaknya. Namun, ketika kau bekerja, kau bekerja tanpa protes dan menyelesaikannya dengan baik. Aku rasa, dari perilakumu itu, kau dapat menyelesaikan masalah dengan tenang. Kau menyelesaikan masalahmu sendiri dengan kepala dingin. Maka itu, aku suka sekali denganmu karena pekerjaan tanpa pengeluhan itu." Kata Jack.
"Jadi, kau mengungkapkan isi hatimu?" Tanya Soraya. Mendengar itu Jack jadi salah tingkah.
"Ah, bu-bukan maksudku be-begitu. Aku hanya senang saja melihat perempuan yang bekerja tanpa protes itu." Kata Jack. Soraya lalu tertawa lepas. Ia tertawa terbahak bahak. Jack hanya senyum senyum malu dan bingung melihat Soraya yang ia pikir Lenka.
"Ternyata kau menyukai kakakku?" Kata Soraya dengan nada merayu.
"Kakakkmu? Maksudmu? Bukannya kau Lenka?" Tanya Jack yang sekarang kebingungan. Soraya lalu mengulur tangannya untuk berkenalan. Jack membalas uluran itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fire
Misteri / Thriller'Jangan pernah percaya pada siapa pun' Sebuah asrama yang penuh dengan keanehan. Asrama yang semuanya diisi oleh kebohongan. Asrama dengan cerita para murid yang entah itu benar ataupun Sebuah kebohongan semata saja. So, gak usah panjang panjang l...