Chapter 39

333 28 3
                                    

Setelah lima hari kemarin, Smk Starlight melaksanakan Ujian Akhir Semester, hari ini murid Smk Starlight saling berlomba antar kelas, classmeeting. Di mana kesempatan itu dipergunakan oleh siswa-siswi untuk melihat gebetannya, melihat skill mereka. Shaqila yang terlibat menjadi panitia, sibuk mempersiapkan semuanya, ia memakai seragam panitia.

"Kelas XII AK-1, siapa yang mewakili basket sama futsal?" ucap Shaqila kepada rekan kerjanya sembari melihat list pertandingan.

"Yang wakilin teamnya Satria."

"Satria Rautner?"

"Iya, Sha. Cowok lo."

"Yaudah, panggil dia dan perwakilan lomba dari kelas lainnya. Gue tunggu." ucap Shaqila dan meninggalkan temannya.

***

Shaqila sudah berkumpul dengan perwakilan lomba masing-masing, mereka berdiri berbentuk lingkaran.

"Sudah lengkap? Atau masih ada yang belum di sini?" tanya Shaqila kepada rekannya.

"Satria belum datang, Sha." jawabnya.

"Sorry, gue telat." Satria tiba-tiba datang dan langsung ikut bergabung membentuk lingkaran.

"Oke, guys! Saya ngumpulin kalian semua di sini, karena saya mau kasih tau ke kalian masalah lawan dan jam kalian bertanding. Jadi, tolong diperhatikan baik-baik, saya nggak mau kalau ada yang tanya-tanya lagi. Paham?" Shaqila mengatakannya dengan tegas dan tak terbantahkan, semua mengangguk mengerti.

Diam-diam Satria mengagumi Shaqila yang tegas dan cepat dalam bertindak, walaupun dia perempuan.

Shaqila mulai membacakan lawan dan jam pertandingan kelas masing-masing, semua menyimak Shaqila tanpa menyela satu katapun.

Shaqila melihat listnya, kemudian melirik sekilas Satria, "Dan yang terakhir untuk kelas XII AK-1 tandingnya jam 08:00 dan jam 10:00. Lawan futsalnya kelas X MM1, kalau basket lawan kelas XI AK-3. Ada yang masih belum jelas?"

Seorang lelaki mengacungkan telunjuknya, "Kak, kalau misalkan kita menang. Finalnya itu kapan? Besok atau hari ini, kak?"

Shaqila mengangguk, "Pertanyaan yang bagus. Kita akan selesaikan classmeeting, hari ini. Jadi, classmeeting hanya diadakan dalam satu hari." jawab Shaqila mantap.

"Hadiahnya juga dibagiin hari ini, Sha?"

"Iya, intinya hari ini udah harus kelar. Ada lagi yang mau ditanyakan?"

"Sha, peraturan lomba gimana?"

"Untuk masalah peraturan akan dibacakan pas acara pembukaan, itu urusan MC. Ada lagi?" Shaqila menatap satu-persatu, yang dijawab dengan menggelengkan kepala, "Oke, karena nggak ada lagi pertanyaan, berarti semua udah pada mengerti. Jadi, kalian bisa kembali ke tempat masing-masing. Semangat buat kalian!" ucap Shaqila dan berlalu.

"Sha,"

Shaqila yang merasa dipanggil, menengok ke arah sumber suara. Temannya berlari kecil menghampiri Shaqila, "Sha, gue minta tolong dong, panggilin si Defa. Acaranya sebentar lagi mulai, soalnya gue mau check perlengkapan yang masih kurang."

Shaqila hanya mengangguk dan pergi mencari Defa-ketua panitia- yang ternyata sedang berkumpul dengan teamnya Satria.

"Defaaaa!" teriak Shaqila, membuat orang yang berada di sekitarnya menatapnya.

"Apa, Sha?"

"Dasar idiot! Cepat lo ke mimbar! Acara mau dimulai, tapi lo malah asik-asikan ngobrol di sini. Inget, Def! Lo ketua, jangan seenak jidat lo aja tinggalin tugas!" bentak Shaqila yang mulai kesal.

Shaqila ADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang