Chapter 8

686 43 0
                                    

Shaqila keluar dari Ruang Osis dengan muka yang masam. Lelah. Itulah yang dirasakan Shaqila.

"Sha, mau langsung ke kelas lo?" tanya Rena seraya menepuk pelan pundak Shaqila.

Shaqila menggeleng lesu," Engga. Gue mau ke kantin dulu, Lo langsung ke kelas?"

Rena mengerucut bibirnya dan mengangguk. "Iya, gue langsung ke kelas. Ya.... lo tau lah sekarang lagi pelajaran siapa di kelas gue." jawab Rena.

Shaqila langsung menuju kantin dan membeli minuman. Dari kejauhan Shaqila melihat sosok yang dikenalnya sedang duduk sendiri.

Kaya si Arsen deh. Shaqila berjalan mendekat dan... "Ars! Lo ngapain di sini? Kan lo sekarang lagi pelajaran guru kiler." pekik Shaqila saat mengetahui dia Arsen.

Arsen menopang dagu di meja dan menatap Shaqila. "Gue lagi males." ucap Arsen.

"Ah, lo mah emang pemalas!" timpal Shaqila. Arsen terus menerus menatap Shaqila membuat Shaqila salah tingkah. " Ehm— eh lo kenapa sih liatin gue gitu banget. Ada yang salah?hm." tanya Shaqila yang menghindar kontak mata dengan Arsen.

"Iya, kok gue tau lo rajin, gak kayak gue yang males." ucap Arsen membuat Shaqila bersalah.

"Eh— gak gitu maksud gue. Ah, lo mah Ars dianggap serius mulu." cibir Shaqila. 

Begitulah Arsen suka banget buat orang jadi merasa bersalah ya, walaupun dia cuma bercanda. Dan kalo keinginannya gak dituruti pasti ngambek.

"Hahaha, bercanda Sha. Gitu aja panik." ejek Arsen.

Kan, bercanda. Shaqila mendengus kesal dan meninju bahunya Arsen. Mereka pun tertawa.

Shaqila tersenyum saat melihat Arsen tertawa lepas.

Melihat lo tertawa lepas karna gue itu... It's Something. Batin Shaqila.

"Eh lo kenapa Blushing tadi? Jangan-jangan lo suka sama gue ya?" tanya Arsen membuat Shaqila tertegun.

"Eh? Engga kok! Siapa juga lagi yang mau suka sama cowok pemalas kayak lo." dusta Shaqila. Arsen tersenyum simpul.

"Yakin gak suka ?" ledek Arsen dengan alis yang menaik turun.

"Yakin!" Dusta Shaqila. Engga! Kata hatinya.

"Masa?"

"Iya!"

"Bodo," timpal Arsen membuat Shaqila menjambak jambulnya Arsen. "Anjrit. Ngeselin lo kunyuk." sungut Shaqila.

"Gak usah pake jambak berapa sih, nyet? Berantakan 'kan jadinya jambul gue!" ucap Arsen sambil membenarkan jambulnya. Shaqila tertawa puas melihat Arsen kesal.

"Nanti pulang sekolah jalan yuk, Sha? Ada yang mau gue omongin. By the way, thanks udah buat gue gak bete lagi. Gue tunggu nanti di depan kelas, oke? Byee!" ajak Arsen kemudian berlalu, membuat Shaqila menatapnya tak percaya.

***

Arsen mengajak Shaqila ke sebuah tempat yang Shaqila gak pernah kunjungi sebelumnya.

"Keren gak, Sha?" tanya Arsen sambil tersenyum puas saat melihat Shaqila yang berbinar-binar.

Shaqila menatap sekelilingnya dengan kagum. "Banget! Lo tau tempat ini darimana, Ars?" tanya Shaqila sambil menatap sekitarnya dan duduk disalah satu gazebo.

"Taulah gue gitu. Makanya jadi orang tuh jangan di kamar mulu." jawab Arsen dengan bangga sekaligus nyindir.

"Gue kan males jalan-jalan. Apalagi gue 'kan gak bisa nyetir." ucap Shaqila yang disusul gelak tawa dari Arsen.

Shaqila ADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang