Chapter 12

579 40 5
                                    

Shaqila memasuki kedai Cafe yang tak jauh dari sekolahnya. Ketika, ia masuk matanya menangkap seorang wanita yang sedang duduk sendirian di dekat jendela. Shaqila langsung menghampirinya dan duduk di hadapannya.

"Apa yang mau lo omongin?" tanya Shaqila ketus. Silvi menatapnya tajam tatapan yang selalu ia berikan ke Shaqila. Begitu pun dengan Shaqila selalu menatapnya tajam.

"Lo mau mesen apa?" tanya Silvi tanpa menjawab pertanyaan Shaqila. Silvi memasang wajah garang, sedangkan Shaqila memasang wajah datar.

Shaqila mendengus kesal. "Gak usah basa-basi, gue gak punya banyak waktu buat cewek macam lo." jawab Shaqila sarkastik.

Tiba-tiba Silvi memanggil pelayan dan--- "Dua Mochacinno." ucap Silvi membuat Shaqila menatapnya tak percaya. Dan pelayan itu pergi.

Dari mana dia tau minuman favorite gue?

"Gue tau dari Billy." jelasnya dan menatap keluar jendela. Shaqila hanya menganggukan kepalanya.

"Apa maksud lo nyuruh gue ke sini? Dan lo mau ngomong apa?" tanya Shaqila jengkel. Pundak Silvi naik-turun menahan amarah.

Gak lama kemudian minuman yang dipesan datang. Dan Silvi masih bungkam membuat Shaqila jengah.

"Mau lo itu apa sih? Nyuruh gue ke sini katanya mau ngomong. Tapi daritadi lo udah kaya orang bisu. Diem aja." bentak Shaqila. Silvi menatapnya garang.

"Lo itu cewek murahan! Lo udah ambil dia dari gue! Lo cewek yang sok polos padahal mah aslinya murahan lebih murah dari seorang pelacur!" cerca Silvi membuat mereka jadi sorot perhatian.

Plaak

Silvi meringis saat Shaqila menamparnya. Ya, Dia tau pasti Shaqila akan menamparnya.

"Jaga omongan lo! Bukan gue yang ambil Billy dari lo, tapi lo yang ambil dia dari gue! Siapa yang setiap malam minggu jalan sama Billy? Siapa? Padahal lo tau saat itu Billy punya pacar! Dan pacarnya gue!" murka Shaqila.

Silvi terdiam mematung. Dia gak tau bahwa Shaqila mengetahui itu semua.

"Shaqila yang sebagai pacarnya aja gak pernah jalan sama Billy. Tapi lo? yang notebene-nya Temen hampir setiap hari jalan. Gak pernah lo mikirin gimana perasaan Shaqila? Oh! Gue baru inget lo 'kan gak punya otak!" timpal Arsen yang tiba-tiba datang dengan Satria.

Arsen menarik Silvi dengan kasar keluar dari Cafe. Shaqila dan Satria mengikutinya keluar Cafe. Saat di parkiran Arsen menyentakan tangannya Silvi, membuat Silvi meringis kesakitan.

"Cih. Mainnya keroyokan!" desis Silvi membuat Shaqila mengeram kesal.

"Gua tau lo di belakang gue, selingkuh sama Billy!" tandas Shaqila kemudian mendekat ke Silvi hingga ujung sepatu mereka beradu.

"Sekarang siapa yang murahan?" tanya Shaqila sarkastik dan tersenyum miring. Tiba-tiba tatapan silvi berubah menjadi sendu membuat Shaqila mengernyit bingung.

"Lo gak tau! Saat dia pacaran sama gue, dia selalu bahas tentang lo! Sampe gue bosen dengernya. Di-dia nyesel udah duain lo." rancau Silvi membuat tubuh Shaqila seketika melemas.

"Sha..." lirih Arsen menepuk bahunya Shaqila. "Gue anter lo pulang." ucap Arsen menarik Shaqila menjauh dari Silvi.

Kini Shaqila, Satria dan Arsen berada di dalam mobil Satria. Sedari tadi Shaqila terdiam memikirkan perkataan Silvi.

"Mau langsung pulang Ars temen lo?" tanya Satria sambil melirik Shaqila yang duduk di jok belakang.

"Sha, lo maunya gimana?" tanya Arsen membuat Shaqila tersentak.

"Eh? Jangan bawa pulang. Gue lagi gak mau sendirian di rumah. Bawa gue pergi plis! Sekalian refreshing." jawab Shaqila.

***

"Hahaha, gila lo ya?"

"Sha, lo pasti gak tau 'kan nama dia siapa?" tanya Arsen mengidikan dagunya ke satria.

Shaqila menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. "Enggak. Emang siapa?"

"Gue Satria, kita pernah ketemu di Smk tawista. Gue kelas XII." ucap Satria sambil mengulurkan tangannya.

Shaqila menjabat tangannya sambil tersenyum. "Gue Shaqila. Kelas XI, kak. Masa? Sorry gue lupa."

"Hahaha, iya gapapa kok. Jadi merasa tua gue diantara lo berdua hahaha." kata Satria disela tawanya.

Anjrit suaranya sama persis kayak Harry, Aaaaah!!! jerit Shaqila dalam hati sambil tersenyum sendiri.

"Hei, lo kenapa Sha liatin Satria sambil senyum-senyum gitu?" goda Arsen.

"Gapapa, lucu aja. Ternyata Satria inget gue tapi guenya gak inget heheh." dusta Shaqila.

"Jadi, malu gue." ucap Satria derai tawa pun terdengar.

"Eh, Sat. Nyanyi dong." celetuk Shaqila tiba-tiba. Membuat satria mengernyit heran.

"Hahaha, gua gak bisa nyanyi, Sha. Aneh-aneh aja sih lo." ucap Satria.

Tiba-tiba Arsen menjetikan jarinya dan tersenyum penuh arti. "Ah! Gue tau Sha apa yang di pikiran lo. Pasti kar- Aw! Sakit Sha." Shaqila menginjak kakinya Arsen dan menatapnya tajam.

"Pasti kar? Kar apa Ars?" tanya Satria sambil mengernyitkan dahinya. Arsen hanya menggelengkan kepala dan menyengir.

"Jangan dengerin orang gila berkoar, Sat." kata Shaqila dengan jengkel. Satria tersenyum membuat lesung pipitnya terlihat. "Lo asik juga ya Sha. Ya, walaupun lo dingin gitu." ujar Satria.

Ada lesung pipitnya! Demi apapun dia mirip Harry! Udah kayak duplikatnya Harry. Plis Sha jangan histeris, Stay cool sha! Batin Shaqila

Tiba-tiba ponselnya Shaqila berbunyi menandakan ada BBM masuk.

Rajendra Arsenio : Gue tau kenapa lo nyuruh Satria nyanyi, karena suaranya mirip harry 1D, kan? Dan gue tau kenapa tadi lo senyum-senyum, pasti lo merasa dia hampir mirip harry gara-gara ada lesung pipitnya.

Shaqila memandang kesal Arsen. Ia pun memasukan ponselnya dalam saku, Shaqila melihat dari ekor matanya Arsen menahan tawanya.

"BBM dari siapa, Sha?" tanya Arsen sambil menahan tawanya.

"Dari pembantu gue di rumah." jawab Shaqila sekenanya.

"Pasti lo dicariin pembantu lo ya, Sha? gara-gara lo belom pulang dan pembantu lo takut dimarahin sama nyokap lo." cerocos Satria membuat Tawa Arsen meledak hingga ia memegangi perutnya.

Arsen nyemot! Awas lo! Tunggu pembalasan gue

"Sat, temen lo tuh? Nemu di mana?" tanya Shaqila sambil melirik Arsen.

"Iya, temen gue. Gue nemu Di Panti Asuhan, Sha." jawab Satria membuat tawa Arsen seketika menghilang. Dan Shaqila tertawa puas.

"Hahahahah, mampus lo!" ejek Shaqila Sambil tertawa puas.

"Sha, gue minta pin BB lo dong? Boleh gak?" tanya Satria.

"Boleh kok, gue gak hafal pinnya berapa, sebentar gue cek dulu." jawab Shaqila sambil memainkan ponselnya.

"Kalo pin kelamaan. Pake barcode aja." ledek Arsen menahan tawanya sambil melirik Shaqila

"Nah! Boleh tuh mana barcodenya, Sha?" kata Satria sambil mengadahkan tangannya.

Arseeeeen!!! Mau lo itu sebenernya apa sih?!!!!

Shaqila menyerahkan ponselnya yang langsung disambar oleh satria.

"Oke, Thanks Shaqila." ucap Satria sambil menyerahkan ponsel Shaqila.

Shaqila hanya mengangguk dan memasukan kembali ponselnya. Ia udah kesel dengan Arsen yang selalu mengeledeknya.

Gue sukanya sama lo, Bodoh! Bukan temen lo. Gue belum bisa berpaling dari lo!!!!

- TO BE CONTINUE -

Eaaaaa satria kembali~~~
Hayooo siapa yang setuju Satria - Shaqila? Wkwkwk;3

Btw jangan lupa Vomment ya;3

Shaqila ADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang