Chapter 36

454 34 0
                                    

Di dalam sebuah mobil Juke berwarna merah, ada dua orang yang saling menyayangi. Kebahagiaan terpancar jelas di wajah mereka berdua, kedua matanya membentuk bulan sabit ketika mereka tertawa.

"Jadi, Billy teman gue itu... mantan lo, Qi? Wow! Kenapa gue nggak pernah kepikiran ke sana ya, perempuan yang selama ini dia ceritakan ke gue ternyata lo, Qi." Satria melihat sekilas Shaqila ingin melihat ekspresi apa yang Shaqila akan keluarkan.

Shaqila tertawa sumbang, "Diluar dugaan ya, Sat. O, ya, Oline ada hubungan apa sama Billy? Kenapa Billy bisa sekasar itu ke Oline?"

"Mereka sama seperti kamu dengan Fajri,"

Shaqila mengangguk mengerti, Oh pantas sepertinya akrab banget.

***

Mata pelajaran telah berlangsung, terlihat raut wajah bosan dari murid kelas XI akuntansi 1. Shaqila sibuk dengan kertas yang sedari tadi dicoret-coretnya, sedangkan Vina sibuk memainkan ponselnya yang berada di kolong meja.

"Pak, saya izin ke toilet, ya?" Vina yang sibuk dengan ponselnya mendongakan kepalanya, menatap teman sebangkunya yang kini menjadi sorotan.

Setelah mendapat persetujuan, Shaqila berjalan keluar kelas, sendirian. Sepanjang koridor ia berjalan sambil bersiul-siul, mengusir rasa sepi yang menyelimutinya.

Shaqila merasakan getaran dari saku bajunya, ia mengabil benda tipis berbentuk persegi panjang, dan mengernyit bingung saat tertera Private number. Dengan sedikit ragu ia menerima sambungan telepon tersebut.

"Hallo?"

Tak ada jawaban dari seberang sana, tidak ada suara apapun. Shaqila menjauhkan ponselnya dari telinganya, ia menatap ponselnya yang ternyata masih tersambung.

"Hallo?" lagi-lagi tidak ada respon dari seberang sana, Shaqila berdecak kesal dan mematikan ponselnya. "Dasar orang iseng." cibirnya.

Shaqila ragu saat melangkah masuk ke dalam toilet, karna di sana tidak ada satu orang pun. Namun, kaki jenjangnya tetap melangkah masuk.

Shaqila berdiri di depan cermin, sebelum akhirnya memasuki ruangan kecil yang ada di toilet tersebut. Seseorang yang berada di ruang sebelahnya mengembuskan nafas lega, karna Shaqila milih ruang yang pertama.
Setelah mendengar suara keran yang dibuka, Oline tersenyum licik. Ia keluar dari tempat persembunyiannya dengan membawa binatang yang sangat Shaqila tidak suka, tikus.

Oline melepaskan tikus-tikus dari kandangnya, kemudian ia berjalan keluar dan mengunci pintu toilet. Selamat bersenang-senang, Shaqila, batinnya sembari tersenyum licik.

Setelah selesai buang air kecil, Shaqila berjalan menuju westafel berniat ingin mencuci muka. Namun, sesuatu menggelitik kakinya. Dan..

"AAAAHHHH!!! KENAPA ADA BINATANG SIALAN ITU!" jerit Shaqila histeris sembari melompat-lompat, sedangkan Oline yang mendengar jeritan Shaqila tertawa terbahak.

"WANITA JALANG, SIALAN! MATI LO DI TANGAN GUA! AAAA- TIKUS SIALAN PERGI!"

"BERSENANG-SENANGLAH, BITCH!" teriak Oline sejurus kemudian pergi meninggalkan Shaqila.

Shaqila tak berhenti-henti histeris dan melompat, mukanya sudah memerah, matanya sudah berlinang airmata. Dia sangat takut. Mamah tolong, Ila.

***
Bel istirahat sudah berbunyi, namun Shaqila masih belum terlihat. Satria dengan The Star sudah berkumpul di kantin.

"Eh, lo cek dong ke toilet, masa Shaqila lama banget di sana." ujar Satria kepada Rena dan Vina.

"Vin, emang dari jam berapa Shaqila di toilet?" tanya Rena sembari menatap Vina yang sedang minum.

Shaqila ADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang