Part 12 [Actual Devil]

34K 1.4K 30
                                    

Kiara's POV
Aku penasaran dengan umur si Devil itu.
Wajahnya tak begitu muda tetapi juga tak begitu tua.
Apakah dia seumuran denganku?
Tapi melihat kesuksesannya, sepertinya tidak.
Pasti dia lebih tua dariku.

Seusai pesta dia nampak terlihat begitu bahagia, benar-benar pandai berakting.
Dia terlihat layaknya pengantin baru yang akan selalu tersenyum manis kearahku.
Tetapi setelah semua orang menghilang, dia akan kembali memasang wajah datarnya.

Aku bisa memberikan kedua jempolku kepadanya karena kepandaiannya mengganti mimik wajah.
Mungkin bisa di bilang dia mengganti mimik bahagia dan wajah datarnya dalam waktu yang singkat.
Bahkan sangat singkat.

Sekarang aku berada di salah satu hotel bintang lima yang ada di Korea.
Hotel ini memiliki fasilitas yang begitu mewah dan ternyata hotel ini milik Mevil.
Ohhh, aku pun baru mengetahuinya.
Ternyata dia memang sangat kaya raya.

Aku mengagumi interior yang ada di hotel ini.
Sangat detail dan mewah.
Tapi untuk apa dia membawaku kehotel ini?
Bukankah tak mungkin ada malam pertama?
Ya, mungkin dia hanya ingin keluarganya berpikir kami telah melakukan malam pertama di sini.

Aku yakin kamar ini merupakan kamar terbaik di hotel ini, karena kamar ini begitu luas dan lengkap.
Bayangkan, di dalam kamar terdapat dapur, mini bar, tempat bermain bilyard, ruang tamu, bahkan ada kolom renang air panas dan air dingin yang terletak di balkon.
Luar biasa bukan?
Pasti sewa kamar ini sangat mahal dan uangnya bisa di pakai untuk membeli sebuah motor.
Atau lebih?

Aku menepuk-nepuk kasur yang sedang kududuki.
Astaga, kasur ini sangat empuk dan besar.
Aku merebahkan diri di kasur besar itu dan menatap langit-langit kamar.
Mengangkat tinggi-tinggi tanganku yang telah dilingkari sebuah cincin yang sangat indah.
Seulas senyum terbit di wajahku, akhirnya aku menikah.
Tapi dengan orang yang tidak kucintai.
Aku mendengus sedih dan menurunkan tanganku.
Kemudian menutup kedua mataku untuk menikmati empuknya kasur ini.
Andai saja saat ini aku berada di kamar ini dengan orang yang kucintai, pasti akan lebih membahagiakan.
Sayang, saat ini aku berada di hotel ini bersama seorang Devil yang menyebalkan.

"Cepat mandi dan setelah itu layani aku malam ini. Pastikan kau bisa memberikanku anak hanya dengan sekali bercinta denganku. Jangan membuatku harus berkali-kali bercinta denganmu sampai aku bisa memiliki anak darimu."

Suara bariton yang sangat kukenal itu sontak membuatku membuka kedua mata, duduk di atas kasur dan menatap dirinya dengan mata yang melotot.

"What the hell?"

☆☆☆☆☆

Angelo's POV
Jika bukan karena ulah kakekku, aku tak akan pernah mengajak gadis itu ke hotel ini.
Aku ingin tidur di rumah karena aku bisa tidur terpisah dengannya.
Tetapi jika tidur di hotel, mau tak mau aku harus tidur bersamanya.
Karena tak mungkin aku memesan kamar terpisah atau kamar untuk dua orang.
Itu akan memancing kecurigaan.
Apalagi aku mengetahui bahwa kakekku pasti meletakkan banyak mata-mata di hotel ini.
Bahkan yang lebih mengesalkan, kakekku menyuruhku untuk memberikan cicit untuknya.

Demi apapun juga, kami baru menikah hari ini tetapi kakek sudah meminta seorang cicit.
Dia pikir aku mesin pencetak anak apa?
Aku tak bisa melawan karena kakekku mengancam akan mencabut semua aset yang dia berikan kepadaku jika aku tak memberikannya seorang cicit dengan segera.

Sebenarnya aku juga memiliki banyak usaha yang kudirikan sendiri, tapi kakekku bisa menghancurkan semua itu dalam waktu singkat.
Kakekku bisa melakukan apapun yang dia inginkan.
Karena itu perintahnya harus selalu di turuti.
Jika aku melawan, maka dengan mudah dia akan menghancurkan semua usaha yang telah kurintis selama ini.

The Wind BlowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang