Chapter - 18

1K 49 10
                                        

"Gabriel... OMG!" Keke yang baru saja memasuki rumah tersebut pun langsung berlari kecil dan berhambur ke pelukan Gabriel. Ah ia tak tahu, bahwa Gabriel kini sedang kalut. Tapi kedatangan mereka -Keke dengan Patton- sedikit mengurangi kalutnya itu.

Gabriel tersenyun sumringah sekali mendapati kedua sepupunya itu ternyata ada disini "Kalian disini? Sejak kapan?"

Patton berjalan pelan mendekati keduanya "Belum lama, gue sama Keke disini sampe liburan selesai. Lo kok balik kesini?"

"Iya, papa nyuruh gue pulang. Ada sesuatu yang harus gue handle."

"Gue pikir selama liburan disini, gue gak bakal ketemu lo. Untungnya lo pulang.." sahut Patton, Keke mengangguki.

Dan setelah itu banyak sekali yang mereka bicarakan. Ah, mungkin karna sudah terlalu lama juga mereka tidak bertemu jadi mereka jarang sekali bercerita.

***

2 days later..

"Ra, apa kamu juga suka sama Gabriel?"

Ara membelalakan matanya, ini apa? Kenapa Rio tiba-tiba saja menanyakan hal ini? Disaat mereka kembali bertemu setelah dua hari Rio tak menghubungi Ara. "Kamu ngomong apa sih? Ngaco."

"Kamu pura-pura bego, apa gimana sih Ra?"

"Loh kok kamu kasar gitu sih sama aku?" kali ini Ara tersulut emosi, Rio menuduhnya dan kini berbicara kasar padanya. Maunya apa?

Rio mendengus "Gabriel suka sama kamu! Kamu pura-pura nggak tau apa gimana sih? Atau kamu tau dan kamu nyaman sama tingkah lembut dia ke kamu? Kamu suka sama dia?"

"STOP IT!" Ara bangkit dari kursinya, rasanya ia juga tak ingin tersulut emosi, dan bisa-bisa seluruh penghuni di cafe langsung menatap ke arah mereka. "Kalau kamu ngajak aku kesini, cuma buat nyalahin aku dan nuduh aku kaya gini mending tadi aku nggak usah kesini tau ga!" gadis itupun beranjak keluar dari cafe.

Rio terdiam. Namun setelah tersadar. Ia pun mengejar Ara yang untungnya belum terlalu jauh melangkah, ia masih berada di parkiran. "Ra..." Rio menyeka lengan gadis itu dan menghentikan langkahnya.

"Yo, kamu kira aku gak stress mikirin ini semua? Aku juga stress! Kamu kira aku mau pasrah gitu aja? Enggak! Aku tahu, dan aku sadar sikap kak Gabriel emang akhir-akhir ini beda. But, i don't care. Itu juga hak dia buat suka sama siapapun. Aku juga punya hak buat suka sama siapapun. Nyatanya hati aku sukanya sama kamu, bukan kak Gabriel."

"Tapi kenapa kamu ramah banget sama dia? Itu sama aja kamu ngasih harapan ke dia, Ara!"

"Nggak, aku nggak kasih harapan apapun. Aku udah sering bilang kalo aku sayangnya sama kamu."

"Tapi.. Pertunangan itu bakal tetep berlanjut kan? Karna Gabriel gak akan batalin itu. Terus gimana sama aku? Gimana, Ra?!"

"Kalau soal itu... aku belum tahu" jawab Shilla pelan. Sangat pelan.

Damn!

***

Remuk. Mungkin itu kata yang sangat pas jika diibaratkan oleh perasaan hatinya saat ini. Kondisi hatinya yang saat ini mungkin berkeping-keping menjadi beberapa bagian itu. Mungkin juga akan sulit untuk mengembalikannya seperti semula.

Rio benar-benar tidak menyangka bahwa kenyataan seperti ini akan terjadi pada dirinya. Kenyataan bahwa perpisahan karena salah satu dijodohkan akan terjadi pada hubungannya. Damn! Kenyataan in sangat menyakitkan ketika ia juga mengetahui bahwa Gabriel -kakaknya- ternyata diam-diam menikmati perjodohannya dengan Ara -kekasih Rio-

Teen Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang