Chapter - 26

844 36 4
                                        

Beberapa minggu kemudian...

Tanpa sadar, Rio meneteskan airmata. Ada rasa yang sangat mengganjal yang tidak bisa ia jelaskan pada siapapun.

Ia terus menatap cermin dihadapannya. Sudah beberapa menit ia berdiri disana tanpa melakukan hal apapun. Ia hanya terus berfikir dan melamun. Pemuda itu sudah siap, ia sudah rapi dengan setelannya. Walau sebenarnya hatinya tidak begitu siap.

Hari ini, ia akan membuat hubungannya dengan Ara menjadi terikat. Didepan seluruh keluarga dan kerabat dekat.

Rio menatap putaran jam yang ada di lengannya sambil menghela nafas pelan. Kemudian ia menoleh saat pintu kamarnya dibuka oleh seseorang, "Ayo, kita tidak boleh terlambat."

Itu Gabriel. Beberapa hari yang lalu ia kembali ke Indonesia hanya untuk bisa datang ke acara pertunagannya. Gabriel juga sudah rapi dengan setelannya, "Wah, lo udah keren nih." Katanya lagi.

Rio mencibir lalu tertawa kecil, "Gue udah rapi kan? Ada yang kurang?"

Gabriel pun memperhatikan Rio dari atas sampai bawah untuk memberi penilaian, "Ada." Jawabnya kemudian.

Rio mengernyit, "Apa yang kurang?"

"Senyum sama semangat lo." Jawab Gabriel sambil memperhatikan Rio yang kini hanya diam, "Ayolah, lo gerogi? Yaelah kaya mau nikah aja. Baru juga tunangan. Ini hari bahagia buat lo, tapi kenapa malah lebih semangat gue dari pada elo."

Rio akhirnya tersenyum, dan mereka pun segera berangkat menuju tempat dimana mereka akan melangsungkan acara pertunangan.

Kali ini sudah waktunya bertukar cincin untuk meresmikannya, Rio menatap gadis dihadapannya dengan sangat lekat seolah tak ingin melepaskan pandangannya sedetik saja. Ia pun meraih sebelah tangan Ara untuk menyematkan cincinnya.

Namun, beberapa detik Rio sempat terdiam, saat tengah mencoba memasukkan cincinnya ke jari Ara. Entah ada apa. Tapi itu tidak lama, beberapa detik kemudian ia melanjutkannya dan cincin pun tersemat dengan baik.

Ara menatap Rio sebelum melakukan hal yang sama, "Are you okay?" Bisiknya.

Rio tersenyum simpul sambil mengangguk. Ara pun kini melanjukannya dan menyematkan cincin itu di jemari Rio. Mereka pun kini resmi bertunangan.

◎◎◎

"Lo cantik banget Raa. Gue berasa liat pernikahan bukan pertunangan." Puji Sivia.

Gadis dengan gaun berwarna pastel itu hanya tersenyum simpul, "Bisa aja lo.."

"Rio juga keliatan tampan banget sama setelan itu. Ah kalian jadi makin cocok aja. Semoga lo bahagia dan langgeng ye.."

Ara mengangguk masih sambil tersenyum bahagia, "Amin, thanks ya."

Tiba-tiba saja seorang pemuda merangkulnya sambil menepuk kepalanya pelan, "Ahhh, adek gue udah tunangan ajaa. Gue dilangkahin."

Pemuda itu tersenyum lebar saat Ara menoleh padanya, "Makanya, lo cepet cari pacaar.." sahut Ara kemudian dan membalas senyuman lebar Sang Kakak.

Teen Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang