Chapter - 28

898 35 2
                                    

     "Woy!"

     Cakka menoleh, menatap gadis yang kini baru saja duduk disampingnya. "Ngapain lo bengong disini sendirian?"

     "Kagak kenapa-napa. Eh Rio ke Aussie ya?"

     Ara mengangguk, "Iya, gatau ada apaan tuh. Lo sendiri kapan mau balik ke Singapore kak?"

     "Dua hari lagi."

     Ara mengerucutkan bibirnya, "Lo cepetan lulus kek, gue bete kalo nggak ada lo."

     Cakka tertawa sambil mengacak rambutnya, "Adek yang udah punya tunangan ini emangnya masih butuh kakaknya?"

     "Sangat butuh." Lalu gadis itu tersenyum lebar dan memeluk sang kakak.

     'Drama.' Seorang lainnya datang dan berdiri sambil melipat tangan melihat kedua adik kakak itu berpelukan.

     Cakka dan Ara melepas pelukannya dan kini mencibir menatap Alvin yang datang. "Ngapain lo disini?" Cibir Cakka.

     "Mau liatin orang-orang alay." Ceplos Alvin.

     "Bilang aja kalo mau aku peluk. Kak Alvin belum pernah kan?" Samber Ara sambil berdiri.

     Alvin mencibir sambil menggeleng, "Gue bukan orang alay kaya kalian ya."

     "Bohong. Sini aku peluukk." Ara pun memeluk Alvin dengan erat tapi Alvin malah melepaskannya kemudian bergidik.

     "Jauh-jauh dari gue."

     Ara tertawa, "Kenapa? Aku kan juga pengen peluk kak Alvin."

     Baru saja Ara menjulurkan tangannya, Alvin langsung pergi dengan langkah cepat untuk menghindari Ara. Tapi ternyata Ara malah mengejarnya. Akhirnya keduanya terlihat sangat lucu karena berkejar-kejaran di dalam rumah.

     Cakka hanya tertawa melihat tingkah kedua adiknya itu.

◎◎◎

     "Makan malam sudah siap, Den, Non.."

     Ara tersenyum, kemudian menghampiri meja makan yang sudah di penuhi makanan. "Wah, kayaknya enak nih." Gadis itu tersenyum pada wanita paruh baya yang biasa ia panggil dengan sebutan 'Bibi.'

     "Bentar ya, Bi. Aku mau panggil Kak Cakka sama Kak Alvin dulu."

     Ara langsung berlarian menuju lantai atas dimana Alvin dan Cakka sedang bermain playstation di ruang santai. "Kak, udahan dulu dong mainnya."

     Gadis itu pun mematikan televisi dan tersenyum lebar ketika kedua kakaknya itu menatapnya dengan tatapan tajam. "Makan dulu ah!" Ia pun langsung menarik tangan kedua kakaknya itu dan membawa mereka ke ruang makan.

     "Bibi udah masak banyak lohh, sayang kalo nggak dimakan."

     Cakka dan Alvin akhirnya duduk. "Aku yang ambilin nasinya." Ucap Ara sambil menuangkan nasi ke atas piring Cakka dan juga Alvin.

     "Kak Cakka mau pake apa? Ayam? Atau Ikan ini?" Tanya Ara pada Cakka sambil menunjuk makanan yang dimaksud.

     Cakka mengernyit, "Tumben amat. Ikan deh." Jawab Cakka dan Ara langsung mengambil Ikan dan menaruhnya di atas piring Cakka.

     "Kalau Kak Alvin?"

     Alvin mengernyit, "Lo kesambet?"

Teen Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang